Liga Italia
Rayakan Scudetto Pertama, Maurizio Sarri Malah Akui Dia Bukan Pelatih Kaliber Juara
Juventus juara Serie A 2019-2020 karena perolehan poin Bianconeri (83) tak mungkin lagi dikejar Inter Milan (76) di posisi kedua dengan kompetisi
SRIPOKU.COM - Di tengah perayaan Juventus juara Liga Italia, juru taktik Si Nyonya Tua, Maurizio Sarri, malah mengeluarkan komentar seolah mengakui dirinya bukan pelatih kaliber juara.
Juventus dipastikan menjadi juara Liga Italia musim ini setelah mengalahkan Sampdoria 2-0 pada pekan ke-36, Minggu (26/7/2020) di Allianz Stadium, Turin.
Juventus juara Serie A 2019-2020 karena perolehan poin Bianconeri (83) tak mungkin lagi dikejar Inter Milan (76) di posisi kedua dengan kompetisi tinggal menyisakan dua pertandingan.
Trofi juara Liga Italia ini pastinya spesial buat pelatih Juventus, Maurizio Sarri.
• Hasil Liga Italia - Akurasi Penalti Cristiano Ronaldo Turun ke 92 Persen, Juventus STRON9ER
• Hasil Liga Italia - Cristiano Ronaldo Manusia Paling Tajam di Eropa, Juventus Juara Serie A
• Hasil Liga Italia - AC Milan Vs Atalanta Imbang, Juventus Gagal Juara Serie A Pekan Ini
Untuk pertama kalinya selama karier, Maurizio Sarri berhasil mendapatkan gelar juara liga.
Sarri jelas merayakan keberhasilan ini, apalagi dia harus bersusah payah mendapatkannya.
Tidak mudah bagi Juventus untuk menjaga konsistensi dengan perubahan yang terjadi seiring kedatangan Sarri menggantikan Massimiliano Allegri pada awal musim ini.
Namun, Sarri mengaku pada akhirnya dia berhasil melakukan hal tersebut.
"Tentu saja butuh waktu untuk menjadi klop dengan tim, memahami pendekatannya selama ini, bagaimana cara kerjanya. Setelah beberapa lama, Anda bisa mulai mengubah beberapa hal."
"Anda tidak bisa datang begitu saja ke klub yang sudah menjadi juara delapan kali berturut-turut dan langsung melakukan perubahan," kata Sarri seperti dikutip Bolasport.com dari Football Italia.
Sarri ditunjuk menggantikan Allegri untuk membuat Juventus memainkan sepak bola yang lebih baik, terutama terkait para penyerangnya.
"Ada kesulitan dalam hal taktik, mencoba menyatukan para pemain kuat ini dan karakternya yang bervariasi untuk bekerja sama."
"Ini bukan sesuatu yang bisa digampangkan, seperti yang kita lihat dalam beberapa tahun sebelumnya, karena Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo awalnya tidak terlalu sering bermain bersama-sama."
"Mereka pemain kelas dunia, tetapi tidak mudah membuat keduanya bekerja sama dengan karakteristik yang dimiliki. Dengan kerja keras, saya pikir kami sudah melakukannya."
Yang menarik adalah kata-kata Sarri yang diucapkannya di depan para pemain dalam perayaan di kamar ganti.