Harga Alpukat Tembus Rp 20 Ribu Per Kilogram, Petani Sumringah Pembeli dari Luar Daerah Berdatangan

Petani di OKU Selatan, khususnya di wilayah Ranau, sumringah saat musim buah alpukat di tahun ini lantaan harga jual cukup tinggi.

Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Refly Permana
sripoku.com/alan
Pohon alpukat di kawasan Kecamatan Banding Agung Kabupaten OKU Selatan, Senin (27/7/2020). 

Laporan wartawan Sripoku.com Alan Nopriansyah

SRIPOKU.COM, MUARADUA - Petani di OKU Selatan, khususnya di wilayah Ranau, sumringah saat musim buah alpukat di tahun ini karena selain berbuah lebat dengan harga yang cukup menjanjikan.

Tahun sebelumnya harga buah alpukat yang sempat merosot hingga Rp 7.500 per kilonya.

Saat ini cukup menjanjikan dengan harga kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu setiap kilogramnya.

Tak Cukup Curi Baterai,Pria di Sukarami Palembang ini Juga Curi Motor Seorang Penjaga Tower Provider

"Untuk saat ini kisaran antara Rp 17 ribu hingga sampai Rp 20 ribu perkilonya untuk ukuran yang super, jika dibandingkan dengan harga kopi saat ini lebih mahal harga alpukat berukuran super," ujar salah seorang pengepul, Ahmadi, Senin (27/7/2020).

Selain itu, tanaman alpukat yang kerap ditanam oleh petani di wilayah Ranau, Kecamatan Banding Agung dan Kecamatan BPRRT, Kabupaten OKU Selatan seputaran Danau Ranau ini dinilai memiliki keuntungan tersendiri.

Pasalnya pohon alpukat tidak mengganggu tanaman sekitarnya, seperti pohon kopi dan lada.

Bahkan dituturkan Ahmadi, karena kualitas alpukat yang telah lama dikenal dengan kualitas baik, buah alpukat yang diterimanya dari para petani telah dijual hingga ke wilayah luar daerah dan wilayah Palembang.

"Kami banyak mengirim ke Jawa dan Palembang, Kalau pokat dari daerah kita ini bagus-bagus, makanya langganan kita jarang kecewa," ujarnya.

Berikut Yang Berhak Menerima Hewan Kurban Idul Adha, Lengkap Dengan Doa & Cara Menyembelih

Terpisah, salah seorang petani setempat mengatakan mengingat kebun alpukat berada di sekitaran wisata Danau Ranau kerap kali dicari oleh pengunjung sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Bahkan pembeli mendatangi pohonnya langsung.

"Pengunjung wisata Danau Ranau juga banyak yang mencari dengan mendatangi pohonnya langsung meminta untuk di bawa pulang," ujar Sucipto.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved