Penumpang Bus AKAP Tujuan Bekasi Diturunkan Karena Batuk-Batuk, Lalu Meninggal Dunia
Sempat mengalami batuk-batuk saat menjadi penumpang bus AKAP dari Yogyakarta tujuan Bekasi, Pardi diturunkan dari bus yang ditumpanginya.
SRIPOKU.COM -- Sempat mengalami batuk-batuk saat menjadi penumpang bus AKAP dari Yogyakarta tujuan Bekasi, Pardi diturunkan dari bus yang ditumpanginya.
Pardi sempat dilarikan ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Naik bus tujuan ke Bekasi
Namun, di dalam bus AKAP yang ditumpanginya, Pardi terus-menerus batuk.
• Peringatan Dini Gelombang Tinggi Dari BMKG 26 Juli 2020: Waspada Gelombang 6 Meter di Perairan Ini
• Cek Cok Mulut Berujung Penikaman Terjadi di OKU, Sebelumnya Ribut Gara-gara Minuman Keras
• Aksi Perampokan Toko Emas Kembali Terjadi, Pelaku Hanya Butuh 35 Detik Untuk Menguras Emas
Selain itu, di bagian lengan lelaki itu ada tanda plester bekas luka suntikan.
"Kondisi pria itu lemas. Ada tanda kayaknya bekas dirawat atau cek kesehatan. Semacam tanda habis pengambilan sampling," kata Humas PMI Kulon Progo, Wisnu Rangga, Senin (20/7/2020).
Petugas terminal dari kantor Dinas Perhubungan kemudian mengabarkan ke PMI supaya menjemput penumpang sakit itu. Pardi diturunkan di Wates.
Dijemput petugas PMI, dibawa ke RS
Selanjutnya, petugas PMI ber-APD menjemput Pardi dengan dua sepeda motor reaksi cepat dan tiga orang awak. Pardi pun segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Kita segera menangani sambil ajak komunikasi. TRC mengamankan lokasi sekitar," kata dia. Seusai insiden itu, petugas terminal menyemprot disinfektan di lokasi kedatangan Pardi.
• Tak Hanya Selidiki Barang Bukti di TKP, Polisi Juga Periksa HP Yodi Prabowo, Begini Hasilnya
• Video: Yamaha Rilis Produk Teranyarnya WR155R, Berikut Keunggulan dan Harganya
• Viral Video Pengakuan Mahasiswa Hamil Kembar 7 Bulan Ditinggal Keluarga, Netizen Berebut Adopsi
Meninggal dunia bukan karena Covid-19
Setelah sempat menjalani perawatan beberapa hari di RSUD Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Pardi mengembuskan napas terakhir.
Sebelum meninggal, ia telah menjalani serangkaian tes. Penyebab kematiannya dipastikan bukan karena Covid-19.
"Ada (kasus kematian ini), tapi bukan karena Covid-19," ungkap Humas Tim Covid-19 RSUD Wates Albertus Sunuwata Tri Prasetya, Jumat (24/7/2020).
Rontgen pada dada dan gejala klinis batuk menunjukkan ada penyakit pada paru-parunya, tetapi bukan Covid-19. Hasil rapid test sebelum masuk rumah sakit pun dinyatakan non-reaktif. (Kompas.com/Dani Julius Zebua)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Batuk Tiada Henti, Penumpang Bus Diturunkan di Tengah Perjalanan dan Meninggal Dunia"