Tentang Puasa
Waktu Puasa Dzulhijjah, Arafah dan Tarwiyah Berikut Niat, Doa Berbuka Bacaan Arab Latin dan Artinya
Barang siapa yang berpuasa pada hari Arafah. Waktu Puasa Dzulhijjah, Arafah dan Tarwiyah Berikut Niat, Doa Berbuka Bacaan Arab Latin dan Artinya.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kapan Waktu Puasa Dzulhijjah, Arafah dan Tarwiyah? bagaimana pula niat, doa berbuka lengkap dengan bacaan Arab latin dan Artinya? berikut ini penjelasannya.
Sebab, banyak Hikmah dan manfaat dahsyat bagi anda yang menjalankan ibadah Puasa Dzuhijjah yang jatuh pada tanggal yakni 1-9 Dzulhijjah atau dalam hitungan Masehi mulai 22-30 Juli 2020.
Menurut perhitungan, setelah ditetapkannya tanggal 31 Juli 2020 berdasarkan sidang isbat Departeman Agama RI bahwa perayaan Hari Raya Idul Adha yang dalam hitungan bulan Arab jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Jika merujuk pada berbagai sumber dan penjelasan dari Ustadz Mustain pimpinan Pondok Miftahul Huda Margo Mulyo Tungkal Jaya Muba, perhitungan Puasa Dzulhijjah jatuh pada tanggal 1-7 Dzulhijjah atau dalam hitungan tahun masehi pada hari Rabu 22-28 Juli 2020.
Selanjutnya, jadwal Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) satu hari sebelumnya, Rabu 29 Juli 2020.
Sementara itu, untuk diketahui, tanggal 1-3 Agustus merupakan hari tasrik, di mana umat muslim dilarang Puasa di ketiga tersebut, karena dianggap haram.
Khususnya untuk Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah dan Jelang Idul Adha bisa dilaksanakan untuk tanggal-tanggal tersebut di atas.
Berikut ini Tata Cara Puasa Dzulhijjah yang wajib anda ketahui dan mulai dari niat dan doa berbuka Puasa, Bacaan Arab dan Latin serta artinya serta manfaatnya
1. Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
2. Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
3. Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Tata Cara
Tata Cara Puasa Dzulhijjah, Arafah, dan Tarwiyah seperti puasa lainnya
Yakni:
1.niat
2.Sahur
3.Menahan Nafsu Makan dan Minum Serta, amarah dan hal-hal yang mendatangkan dosa
4.Berbuka saat bedug magrib
Doa berbuka Puasa
1. Doa berbuka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin"
Artinya :
"Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih"
2. Doa berbuka Puasa
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah,"
3. Doa berbuka Puasa dari riwayat HR Abu Dawud
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Terjemahannya, "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Apa Beda Puasa Dzulhijjah, Arafah, Tarwiyah ?
1.Puasa Dzulhijjah
Puasa yang dikerjakan pada 7 hari pertama dari tanggal 1-7 Dzulhijjah yang jatuh pada tanggal 22-28 Juli.
Kutamaan:
Puasa pada sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah juga diyakini memiliki keistimewaan.
Hal disebutkan di dalam Al-Qur'an surah Al-Fajr ayat 1 dan 2, Allah SWT berfirman bahwa:
وَالْفَجْرِ .وَلَيَالٍ عَشْرٍ
Artinya: "Demi waktu subuh. Dan sepuluh malam."
Selanjutnya dijelas pula dalam Hadist berikut ini:
"Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadis marfu': Tidak ada hari-hari di mana amal sholih lebih disukai Allah SWT pada hari itu daripada hari-hari ini, maksudnya 10 hari Dzulhijjah. Kemudian para sahabat bertanya, ‘Dan bukan pula jihad, ya Rasulullah?’ Rasul lalu menjawab, ‘Dan tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tak lagi membawa apa-apa," (HR Bukhari 969).
Dalam hadis lain yang juga diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dan tercatat di dalam Sunan At-Tirmidzi, disebutkan:
"Rasulullah SAW berkata: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini," (HR At-Tirmidzi).
Manfaat:
Menurut Ustadz Mustaim, Mudir Ponpes Miftahul Huda, keutamaan puasa Dzuhijjah adalah puasa bagi umat Islam yang tidak melaksanakan Ibadah Haji, terutama pada tanggal 9 Dzulhijjah, maka yang menjalankannya mendapatkan amal seperti lebih utama dari berjihad.
2. Puasa Arafah
Sementara itu, Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah, yakni tanggal 9 Dzulhijah pada 30 Juli atau satu hari sebelum Lebaran Idul Adha. Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji.
Keutamaan:
Keutamaan Puasa Arafah ini bisa disimak antara lain dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda:
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
" Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).
3. Puasa Tarwiyah
Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah atau jatuh pada tanggal 29 Juli H-2 sebelum hari Raya Idul Adha.
Berikut Beberapa Keutamaan Puasa Dzuhijjah Secara Keseluruhan:
Puasa Tanggal 1 Dzulhijjah:
Allah mengampuni kesalahan Nabi Adam as. Barang siapa yang berpuasa pada hari tersebut, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
Puasa Tanggal 2 Dzulhijjah:
Pada hari ini, Allah mengabulkan doa Nabi Yunus as, sehingga Nabi Yunus bisa keluar dari perut ikan yang menelannya. Barang siapa yang berpuasa pada hari tersebut, maka akan dapat pahala seperti pahala orang beribadah kepada Allah selama satu tahun penuh tanpa celah (kemaksiatan) sama sekali.
Puasa Tanggal 3 Dzulhijjah:
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya. Barang siapa yang berpuasa pada hari tersebut, maka Allah mengabulkan doa-doanya.
Puasa Tanggal 4 Dzulhijjah:
Adalah Hari kelahiran Nabi Isa. Barang siapa yang berpuasa pada hari tersebut, maka akan dijauhkan dari kesengsaraan, kemiskinan, serta pada hari kiamat akan dikumpulkan bersama orang-orang yang mulia.
Puasa Tanggal 5 Dzulhijjah:
Merupakan Hari kelahiran Nabi Musa. Barang siapa yang berpuasa pada hari tersebut, maka dia akan terbebas dari sifat munafik dan diselamatkan dari siksa kubur.
Puasa Tanggal 6 Dzulhijjah:
Hari dimana Allah memberikan kebaikan terhadap Nabi Muhammad SAW. Barang siapa yang berpuasa pada hari tersebut, maka Allah memberikan rahmat kepadanya dan tidak akan mendapatkan siksa untuk selamanya.
Puasa Tanggal 7 Dzulhijjah:
Allah menutup pintu-pintu neraka jahanam dan tidak dibuka sehingga melewati hari ke 10 bulan Zulhijah. Barang siapa yang berpuasa pada hari tersebut, maka Allah akan menutup 30 kesulitan yang akan menimpanya dan membuka 30 kemudahan untuknya.
Puasa Tanggal 8 Dzulhijjah:
Barang siapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, akan mendapatkan pahala yang tak terkira dan hanya Allah semata yang mengetahuinya.
Puasa Tanggal 9 Dzulhiijah:
Barang siapa yang berpuasa pada hari Arafah, Allah akan menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya.
Demikianlah keutamaan Puasa Dzuhijjah, Arafah dan Tarwiyah yang memiliki manfaat sangat besar bagi anda. Bukan hanya amal ibadah, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.