Curhat Para Ibu di Palembang Menjadi Guru Dadakan untuk Anak Saat Sekolah Daring, Repot dan Merugi

Di saat pandemi Covid-19 atau Virus Corona seperti ini, maka sekolah dilakukan secara daring atau online.

Editor: Refly Permana
handout
Nora mendampingi Lyra yang belajar secara daring 

Jadi kalau pagi-pagi itu cukup ribet, sehingga pekerjaan saya lakukan ketika anak-anak sudah selesai baru bisa kerja," ungkap Lotina.

Belum lagi menurutnya, meskipun sekolah sudah secara daring bayaran sekolah masih mahal, masih harus beli buku.

Ditambah lagi harus beli kuota, apalagi kuota ini bisa ratusan ribu habisnya. 

"Tapi ya sebagai orangtua kita hanya bisa mengikuti anjuran Pemerintah, mana baiknya saja untuk anak-anak," katanya.

5 Kasus Pembunuhan Terjadi Satu Pekan Terakhir di Sumsel, ada yang Dibacok dan Ditembak OTD

Sedangkan Yuyun yang memiliki tiga orang anak yang masih sekolah SD dan SMP mengatakan, bahwa ia cukup kerepotan harus mendampingi anak-anak belajar secara daring.

"Kalau saya pribadi karena kondisi saya berkerja membuat saya kerepotan. Disisi lain saya harus bekerja dan disisi lain saya harus mendampingi anak saya belajar, otomatis harus ada yang dikorbankan," katanya.

Menurutnya, sebelum adanya pandemi corona, ia berangkat kerja bersamaan mengantar anak kesekolah, berbagi dengan suami yang mengantar anak juga.

"Sebenernya memang kita orangtua sangat mengerti dan memahami dengan kondisi seperti ini kita tidak bisa menyalahkan siapa siapa. tapi kalau orangtua yang tidak berkerja mungkin bisa mendampingi anak belajar daring di rumah.

Namun berbeda dengan kondisi saya yang mempunyai anak tiga kesemuanya sudah bersekolah," ungkapnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved