Berita Palembang
5 Kasus Pembunuhan Terjadi Satu Pekan Terakhir di Sumsel, ada yang Dibacok dan Ditembak OTD
5 kasus besar pengeroyokan yang berujung pada kematian seseorang, yang terjadi di Sumatera Selatan di Seminggu terakhir ini.
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Belakangan sering terjadi kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh satu keluarga di Sumatera Selatan yang berujung melayangnya nyawa seseorang.
Baru-baru ini setidaknya ada 3 kasus besar yang terjadi di Kota Palembang, Kasus tersebut terkait pengeroyokan oleh satu keluarga yang mengakibatkan melayangnya nyawa seseorang.
Sripoku.com, mencoba merangkum beberapa kasus yang terjadi pada satu minggu terakhir ini.

Berikut 5 kasus pembunuhan yang terjadi di Sumatera Selatan dalam satu minggu terakhir :
1. Pembunuh Rio Pambudi di Macan Lindungan Kota Palembang
Rio Pambudi Wicaksono (25 tahun) merupakan korban pembunuhan yang dilakukan tetangganya di perumahan Griya Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, Minggu (19/07/2020).
Tersangka pembunuh Rio Pambudi telah diamankan polisi.
Diketahui empat terduga pelaku sepasang suami-istri bernama Antoni (52 tahun) dan Anita (50) serta kedua putranya yakni Oka Candra (28 tahun) dan Rizki Ananda (22 tahun).
Sempat buron beberapa hari, tersangka akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Ilir Barat (IB) 1 Palembang, Rabu (22/7/2020) dini hari.
Tersangka menyerahkan diri setelah beberapa hari diburu Jatanras Polda, Reskrim Polsek ib1 dan reskrim Polrestabes Palembang.

Rio Pambudi Wicaksono (25 tahun) merupakan korban pembunuhan yang dilakukan tetangganya di perumahan Griya Macan Lindungan, Kelurahan Bukit Baru Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, Minggu (19/07/2020).
Terduga empat orang pelaku yang masih sekeluarga melakukan penganiayaan terhadap Rio Pambudi (25), kakaknya Melisa (28 tahu) dan ibunya Anna Susana (50 tahun).
Empat orang terduga pelaku pengeroyokan itu diketahui bernama Antoni, Eka, Jack dan Ita.
Keempatnya merupakan satu keluarga yang berdiam tak jauh dari kediaman Rio dan keluarga.
2. Pembunuhan di Tangga Buntung Palembang, Pelaku Bawa Samurai
Suyono (56) warga Lorong Jambu kawasan Tangga Buntung Palembang meregang nyawa, setelah dikeroyok tiga orang pelaku.
Pelaku pengeroyokan diduga sudah direncanakan hal tersebut.
Hal ini dikatakan sang anak ketiga korban yakni Fitri (22) yang mendengar kabar bahwa sebelum kejadian tersebut pelaku sudah menunggu di jembatan dekat rumah korban dengan membawa senjata tajam (sajam) samurai dan pedang.

Warga sekitar tidak mengetahui pasti jika yang ditunggu oleh pelaku tersebut merupakan korban Suyono.
"Bapak aku itu denger kabar sudah ditunggu oleh pelaku itu di dekat jembatan bawa senjata samurai dan parang. Tapi tidak ketemu, bapak aku pulang dan dirumah itulah pelaku langsung masuk," kata Fitri dengan sedih menceritakan kejadian yang meregang nyawa sang ayah, Rabu (22/7/2020).
Rumah yang dalam keadaan tidak tertutup pagar karena istri korban masih berjualan, tiga orang pelaku langsung masuk ke dalam rumah dan tanpa basa basi langsung menghujani senjata yang dipegang pelaku.
"Tiga orang masuk, nah bapak lagi main ps sama sepupu tiba-tiba pelaku masuk dan langsung memegang bapak kemudian yang satu lagi langsung menebaskan senjatanya ke leher bapak," lanjutnya.
Fitri yang saat itu tinggal di belakang rumah langsung menuju rumah sang ayah dan melihat ayahnya sudah roboh bersimbah darah.
Tak sampai disitu, dikatakan sang istri yang melihat dengan mata kepalanya sendiri mengatakan bahwa pelaku sempat ingin mencincang korban akan tetapi dilerai oleh istri korban.
Pelaku sempat mengatakan bahwa korban harus mati malam itu juga, karena jika tidak pelaku akan dendam dan akan terus mencari dimana korban berada.
Korban akhirnya meninggal dunia usai luka yang cukup parah dibagian lehernya.
3. Seorang Petani di Banyuasin Tewas Diduga Dikeroyok Keluarganya Sendiri
Sudirman (35), yang merupakan seorang petani berasal dari Desa Talang Lubuk, Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, meregang nyawa diduga oleh sepupunya sendiri.
Korban tewas setelah diduga dikeroyok oleh satu keluarga yang tak lain masih keluarganya sendiri yang rumahnya berdekatan dengan rumah korban.
Ditengarai, sebab peristiwa ini terjadi karena permasalahan pipa paralon yang berada di sebelah rumah korban.

Kejadian ini terjadi pada Selasa (21/7/2020) sekira pukul 09.00 WIB tepatnya di dekat rumah korban itu sendiri.
Dikatakan kakak korban saat mendatangi RS Bhayangkara, menjadi penyebab perbuatan tragis yang menyebabkan korban meninggal dunia ini karena masalah gorong-gorong yang berada di kebun korban.
4.OTD Bacok & Tembak Muslim di Mushala Jalan Sultan Agung Palembang
Warga di Jalan Sultan Agung, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, dihebohkan dengan aksi penembakan dan pembacokan seorang warga oleh sejumlah orang tidak dikenal (OTD).
Korban bernama Muslim (40 tahun) meregang nyawa setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan.
"Tangan kiri korban hampir putus," kata Feri (30 tahun), keponakan korban saat ditemui di Mapolsek IT II, Rabu (22/7/2020).

Menurut Feri, ia dan pamannya itu sedang duduk-duduk ngobrol di depan Musala Abadan di Jalan Sultan Agung.
Tiba-tiba, datang lima orang mengendarai sepeda motor, dua orang di antaranya menyerang korban itu menggunakan senjata tajam dan senjata api.
Dari kejauhan, Feri menyaksikan pamannya ditembak dan dibacok menggunakan celurit.
Setelah para pelaku kabur ke arah Lemabang, warga mendekati korban yang bersimbah darah karena luka bacok dan tembakan.
Korban meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan.
Terpisah, Kapolsek IT II, Kompol Mario Ivanry mengatakan, polisi kini sedang menyelidiki kasus penembakan ini.
5. Pembunuh Nenek Sendiri di Kabupaten Empatlawang Sumsel Diduga Depresi
Kepala Desa Taba Kecamatan Saling, Juariah tidak menyangka Ahmad (37) warga desanya nekatmembunuh neneknya sendiri Soleha (70) dengan memukulkan potongan kayu ke kepala dan tubuh korban sehingga menyebabkan korban tewas di depan rumahnya, Rabu (22/7/2020) sekira pukul 06.00
Menurut Juariah ia mengetahui adanya kejadian tersebut, sekitar pukul 07.30 pagi diberitahu warganya.
Menurutnya keseharian pelaku Ahmad biasa saja, sewaktu di desa setiap ada kegiatan gotong-royong ia selalu ikut.Kadang kadang, pelaku dan neneknya ke kebun menyadap karet bersama.
Dikatakannya pelaku Ahmad sejak umur tujuh tahun ikut neneknya, semenjak ibunya meninggal.
Setelah menikah, Ahmad pindah ke Pekanbaru Riau, namun ia masih sering mengunjungi neneknya di Desa Tanah kelahirannya.
" Pelaku bahkan baru satu Minggu pulang kampung, sebelumnya di Pekanbaru Riau, namun sering pulang ke rumah neneknya," ungkap Juariah, Rabu (22/7/2020)
Dikatakannya, pelaku diduga depresi karena teringat dengan istrinya yang sudah pisah.
Diduga pisah dengan istrinya inilah yang melatarbelakangi Ahmad berbuat kejam terhadap neneknya