Liga Inggris
Usai Kalah dari Barcelona, Firmino Langsung Dapat Hormat dari Pemain Liverpool
Bingung mencari pengganti Firmino, Juergen Klopp pun memasang gelandang Georginio Wijnaldum untuk menjalankan peran false nine.
SRIPOKU.COM - Penyerang Liverpool, Roberto Firmino, langsung mendapat hormat dari satu pemain usai kalah dari Barcelona pada laga semifinal Liga Champions 2018-2019.
Liverpool menghadapi Barcelona pada semifinal Liga Champions 2018-2019.
Saat itu, laga leg pertama diadakan di Stadion Camp Nou, kandang Barcelona.
Liverpool harus tampil tanpa penyerang andalan mereka, Roberto Firmino, yang masih mengalami cedera saat itu.
Bingung mencari pengganti Firmino, Juergen Klopp pun memasang gelandang Georginio Wijnaldum untuk menjalankan peran false nine.
• Starting XI Juventus Vs Lazio - Duel Ronaldo vs Immobile demi Gelar Top Scorer
• Pasca UFC 251, Kamaru Usman Hajar Conor McGregor dengan Pesan Berkelas
• Hasil Akhir Liga Spanyol - Barcelona Pesta Gol, Real Madrid Dipaksa Imbang
Sampai saat ini, memang hanya Firmino yang mampu menjalankan peran false nine dengan sangat baik di skuad The Reds.
Tanpa Firmino, Liverpool pun harus mengakui keunggulan Barcelona dengan skor 0-3.
Kendati demikian, Wijnaldum yang menggantikan peran Firmino tetap mendapatkan pujian dari asisten pelatih Juergen Klopp, Pep Lijnders.
"Kami bermain di Barcelona musim lalu dengan Gini (panggilan Wijnaldum) sebagai penyerang. Dia bermain sangat baik, meskipun kami kalah 0-3," ucap Lijnders seperti dilansir BolaSport.com dari Daily Mirror.
Lijnders juga mengungkapkan bahwa Wijnaldum langsung menaruh hormat pada Firmino usai laga melawan Barcelona.
Pemain asal Belanda itu menyebut bahwa peran Firmino di Liverpool sangat berat, tapi pemain asal Brasil mampu melakukannya dengan baik.
"Di ruang ganti, dia langsung menghampiri Bobby Firmino, penyerang yang sebenarnya, yang saat itu tidak cukup fit untuk bertanding," tutur Lijnders.
"Dia (Wijnaldum) berkata, 'Bobby, apakah kamu melakukan ini di setiap pertandingan? Hebat! Sekarang saya tahu betapa beratnya itu'."
"Itu indah. Semua orang bertanggung jawab atas segalanya, kata kami."
"Akan tetapi, tidak ada yang lebih baik daripada ketika para pemain sendiri merasakan posisi setiap orang di dalam tim."
