Pembobol Rekening Nasabah

Sosok Otak Pelaku Pembobolan Tabungan Nasabah, Cukup Bermodalkan Struk Sisa Transaksi ATM

Diketahui, satu dari tiga yang masih buron ditengarai sebagai otak lantaran aksi ini bermula dari tindak tanduknya, yakni Ht.

Editor: Refly Permana
sripoku.com/rere
Dua sindikat pembobol rekening nasabah bank yang sudah berhasil diamankan Polda Sumsel. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jatanras Polda Sumsel menangkap dua tersangka aksi pembobolan rekening tabungan nasabah bank, yang tidak hanya beraksi di wilayah Sumsel.

Kedua tersangka, yakni Mujianto (36) dan Aziz (34), beraksi bersama tiga rekan lainnya yang masih menjadi buronan polisi.

Diketahui, satu dari tiga yang masih buron ditengarai sebagai otak lantaran aksi ini bermula dari tindak tanduknya, yakni Ht.

Vaksin Covid-19 dari Rusia Pertengahan Agustus Rampung,Sejauh Ini Diklaim Aman & Uji Klinis Berhasil

Dikatakan Mujianto, ia dan Aziz hanya kaki tangan dari Ht.

 

Ia dan Aziz mengenal pelaku tersebut melalui Facebook dan penyedia jasa TKI beberapa tahun yang lalu.

Aksi pertama kali dilakukan pelaku pada tahun 2018 lalu tepatnya di BPD Lampung senilai Rp 70 Juta.

Mujianto dan Aziz memiliki peranan masing-masing pada saat melakukan aksinya tersebut.

Mujianto berperan sebagai penampung uang hasil pencairan yang diurus oleh Ht, sedangkan Aziz memiliki peran sebagai pencetak data palsu para nasabah seperti KTP.

Tingkat Perekonomian Masyarakat Melalui Dana Desa, Desa Bumi Makmur Muratara Bangun Pasar Ternak

Dalam melancarkan aksinya, Aziz menggunakan printer dengan kertas stiker yang kemudian ditempelkannya di plastik keras hingga menyerupai KTP.

Dikatakan Aziz, dia hanya bertugas sebagai pencetak data korban nasabah. Untuk peranan yang lain Aziz tidak mengetahui pasti.

"Tugas aku cetak KTP korban dari hasil data yang diberikan Ht, Ht ini otaknya karena data data dari dia semua, kami hanya menjalankan perintahnya saja," kata Aziz, Senin (20/7/2020).

Sementara itu pengakuan Mujianto, dirinya menampung uang tersebut ibaratkan menjadi nasabah bank.

Dirinya mendatangi bank dengan maksud untuk mencairkan dana dengan menunjukkan data diri berupa KTP yang telah dipalsukan.

Tak pernah mendapat kesulitan, pelaku mengatakan membobol uang milik bank daerah tersebut karena pengamanan yang tidak terlalu ketat.

Tingkat Perekonomian Masyarakat Melalui Dana Desa, Desa Bumi Makmur Muratara Bangun Pasar Ternak

"Datang ke bank untuk melakukan pencairan, semua urusannya dilakukan oleh Ht, aku cuma disuruh melakukan pencairan saja," kata Mujianto.

Dari hasil tersbut, setidaknya para pelaku berhasil mendapatkan uang senilai ratusan juta yang dilakukannya pada Bank BPD Lampung senilai Rp 70juta , Bank BPD Sultra Rp 120juta, dan Bank Sumsel Babel Rp 116 juta.

Hasil dari pembobolan tersebut dibagi lima oleh pelaku yang mana menurut keterangan Aziz dan Mujianto uang tersebut digunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved