Curhat Warga Desa Lubuk Kumbung Muratara yang Kesulitan Jaringan Telepon, Boro-boro Internet
Jalan menuju Desa Lubuk Kumbung sudah dibangun beton dan aspal, walaupun di beberapa titik sudah mengalami kerusakan.
SRIPOKU.COM, MURATARA - Desa Lubuk Kumbung terletak di pelosok Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Kendati berada di daerah terpencil, namun desa yang bisa dijangkau dalam waktu sekitar 3 jam dari ibu kota Muratara ini sudah dialiri listrik PLN dan ketersediaan air bersih.
Akses menuju desa ini pun tidak buruk-buruk amat, karena bukan lagi jalan tanah kuning.
• Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG 17 Juli 2020: 12 Wilayah di Sumsel Berpotensi Hujan Lebat Petir
Jalan menuju Desa Lubuk Kumbung sudah dibangun beton dan aspal, walaupun di beberapa titik sudah mengalami kerusakan.
Warga di desa tersebut saat ini mengeluhkan susahnya sinyal telepon sehingga mereka kerap ketinggalan informasi.
"Telepon biasa saja susah, apalagi jaringan internet, tidak ada," kata Heni, warga setempat, Kamis (16/7/2020).
Kepala Desa (Kades) Lubuk Kumbung, Muhammad Halian menuturkan, desanya terdiri dari tiga dusun dihuni oleh 368 kepala keluarga.
Halian membenarkan bahwa di desanya susah sinyal, baik telepon biasa maupun jaringan internet.
"Sinyal telepon adanya di dekat SD sama pas mau masuk dusun, kalau di dalam dusun memang tidak ada sama sekali," katanya.
Untuk menjangkau bangunan SD tersebut, mayoritas warga butuh waktu sekitar 30 menit lantaran lokasi SD lumayan jauh dari pemukiman warga.
• Bertambah 11 Ribu Warga Palembang Jadi Miskin Baru, Wilayah Seberang Ulu Mendominasi
Untuk keperluan komunikasi dengan pemerintah di atasnya, pihaknya harus mencari tempat-tempat yang ada sinyal tersebut.
"Ya kalau ada keperluan terpaksa ke sana, baru telepon saya bisa terhubung," ujar Halian.
Ia mengakui di desanya sudah dibangun Base Transceiver Station (BTS) untuk menghadirkan sinyal telepon.
Namun peralatan tower BTS bantuan dari pemerintah pusat itu hilang dicuri oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab.
"Sudah kita lapor ke pemerintah daerah, mudah-mudahan ada bantuan lagi ke desa kami, akan kami jaga," katanya.