Berita Palembang
Hewan Kurban yang Dijual di Palembang Seluruhnya Diperiksa, Klaim Belum Temukan Penyakit Antraks
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang melakukan pemeriksaan hewan kurban di kawasan Jl. Soekarno Hatta, Kota Palembang
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Welly Hadinata
"Namun, ada hal yang jadi perhatian terkait yakni penyakit zoonosis. Penyakit yang perlu diwaspadai yakni cacing pita karena tidak kelihatan saat hewan masih hidup (ante mortem) namun bisa dideteksi atau kelihatan saat pelaksanaan hewan kurban hewan sudah disembelih (post mortem)," ujar Jafrizal.
Selain dari kondisi fisik hewan yang sesuai syariat tidak pincang dan maupun buta, tidak ditemukan pula penyakit Jembrana sebab pihak dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Palembang telah melakukan vaksinasi.
"Kami memastikan jangan sampai ada penyakit antraks karena bisa menular ke manusia. Di Gorontalo dan Jawa sudah ada tapi tidak ada kasus sampai saat ini di Palembang," kata Jafrizal.
Jika nantinya pada hewan kurban terdapat cacing helmentiasis atau fasciola (cacing hati) maka bagian hati dibuang dan jangan dikonsumsi.
Ciri-curi hewan yang mengidap cacingan dapat dari penampakan fisik kelihatan cacingan dari mata. "Tapi sampai saat ini belum ada," tambah dia.
Menurut Jafrizal, jika ada hewan kurban yang terkena penyakit masih disembuhkan sebab masih ada waktu sekitar 15 hari menjelang Idul Adha.
"Penyakit tidak berat tiga hari diobati sudah sembuh." ujar dia yang juga Pejabat Otoritas Veteriner Palembang.