Bahaya Konsumsi Hati Hewan Kurban, Baik Itu Sapi Atau Kambing, Ini Penjelasan Dokter Hewan di Sumsel
"Cacing ini biasanya ada di hati itu yang sulit terlihat. Makanya lebih baik tidak dikonsumsi. Kalau daging lebih aman,"
SRIPOKU.COM - Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumatera Selatan (Sumsel) mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi hati hewan kurban, baik sapi maupun kambing.
Sebab, hewan kurban diketahui sering terpapar penyakit Zoonosis atau cacing pita di dalam tubuhnya.
Ketua PDHI Sumsel Jafrizal menjelaskan, sapi yang cacingan bisa dilihat dari kondisi mata.
• Update Virus Corona di Sumsel, Kasus Positif dan yang Sembuh Bertambah 30, Palembang Mendominasi
Meski demikian, untuk menjaga keamanan, sebaiknya hati hewan kurban tidak dikonsumsi.
"Cacing ini biasanya ada di hati itu yang sulit terlihat. Makanya lebih baik tidak dikonsumsi.
Kalau daging lebih aman," kata Jafrizal saat melakukan pemantauan hewan kurban di Palembang, Rabu (15/7/2020).
• Bubarkan Antrean Pengojek, Seorang Pasien Covid-19 Gagal Melarikan Diri, RS Kini Perketat Pengawasan
Menurut Jafrizal, seluruh hewan kurban dilakukan pemeriksaan antemortem untuk melihat apakah mereka sehat atau tidak.
Selain itu, setelah hewan kurban dipotong juga akan diperiksa postmortem guna melihat kondisi hewan tersebut.
Sejauh ini, di Sumatera Selatan belum terdapat hewan kurban yang mengalami sakit antraks seperti di Gorontalo dan sebagian Pulau Jawa.
• Benci Produk Luar Negeri, Pria Ini Ancam Ledakkan Gerai McDonalds, Tertangkap oleh Polisi di Masjid
"Sejak awal hewan kurban ini memang kita pantau sampai dengan pemotongan," ujar Jafrizal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Sarankan Hati Hewan Kurban Tidak Dikonsumsi, Ini Alasannya"