Bacaan Niat Sholat Dhuha Panjang dan Pendek Lengkap Tata Cara dan Doa Mustajab di Waktu yang Tepat

Bahkan, diperbolehkan pula berdoa dengan bahasa Indonesia sekiranya tidak bisa bahasa Arab. Karena itu doa di luar Sholat.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa/handout
Ilustrasi Sholat Dhuha 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Rasakan dahsyatnya manfaat Shalat Dhuha dengan melaksanakannya sesuai dengan tata cara yang benar. Maka itu, berikut bacaan Niat Shalat Dhuha dan Tata Cara Shalat Dhuha serta Jumlah Rakaat Sholat Dhuha

Melengkapi ibadah anda sebagai seorang muslim sejati, maka selain sholat wajib, maka dianjurkan pula memperbanyak sholat sunnah, dari banyaknya sholat sunnah, maka salah satunya yakni Sholat Dhuha.

Namun, untuk mendapatkan manfaat dan hikmah dari Sholat Dhuna itu, maka berikut ini bacaan Niat Shalat Dhuha dan Tata Cara Shalat Dhuha serta Jumlah Rakaat Sholat Dhuha seperti ulas secara gambling berdasarkan Alquran dan Hadist.

Seperi diketahui, manfaat Sholat Dhuha diungkapkan sangat banyak bagi umat muslim, diantaranya sebagai pengingat ketika sejumlah umat mulai lupa dan sibuk bekerja. Hal ini dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW bersabda :

“Sholat Dhuha itu Sholat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).

Berikut ini Beberapa tatacara Sholat Dhuha

1. Waktu Pelaksanaan

Adapun waktu yang afdal untuk melaksanakan shalat Dhuha yakni untuk melaksanakan Dhuha adalah Antara jam 08.00 - 11.00 Pagi.

Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

“Pada pagi hari setiap tulang (persendian) dari kalian akan dihitung sebagai sedekah. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) dan melarang dari berbuat munkar (nahi munkar) adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua rakaat yang dilaksanakan di waktu Dhuha.” HR. Muslim, Abu Dawud dan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah.

2. Niat Sholat Dhuha

Seperti dijelaskan oleh ustad Mustain pimpinan pondok Miftahul Huda Tungkal Jaya Muba bahwa berdasarkan ijtima ulama maka semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati.

Makna dan arti adalah dengan hanya mengucapkan di lisan belum dianggap cukup.

Dan melafalkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat.

Pendapat lain seperti diungkapkan jumhur ulama bahwa selain madzhab Maliki, hukumnya Sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.

Adapun dalam madzhab Maliki disebutkan bahwa, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW.

Sementara itu, dalam madzhab Syafi’i, lafal niat sholat dhuha sebagai dijelaskan sebagaui berikut:

Niat:

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat Sholat Sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Adapun lafadz niat yang lebih panjang sebagai berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat Sholat Sunnah Dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”

3. Jumlah rakaat Sholat Dhuha

Sholat Dhuha dikerjakan dua rakaat salam – dua rakaat salam.

Selain itu, jumlah rakaatnya, minimal dua rakaat.

Rasulullah kadang mengerjakan Sholat Dhuha empat rakaat, kadang delapan rakaat.

Namun, sebagian ulama tidak membatasi. Ada yang mengatakan 12 rakaat, ada yang yang mengatakan bisa lebih banyak lagi hingga waktu dhuha habis.

عَنْ أُمِّ هَانِئٍ بِنْتِ أَبِى طَالِبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ الْفَتْحِ صَلَّى سُبْحَةَ الضُّحَى ثَمَانِىَ رَكَعَاتٍ يُسَلِّمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ

Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib , Rasulullah SAW (shallallahu ‘alaihi wasallam) pernah mengerjakan Sholat Dhuha sebanyak delapan rakaat.

Pada setiap dua rakaat, beliau mengucap salam (HR. Abu Dawud; shahih)

4. Tata Cara Sholat Dhuha

Berikut ini, tata cara Sholat Dhuha sama dengan Sholat Sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:

- Niat
- Takbiratul ikram, lebih baik jika diikuti dengan doa iftitah
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat atau ayat Alquran. Bisa surat Asy Syams atau lainnya.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat atau ayat Alquran. Bisa surat Adh Dhuha atau lainnya.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
- Salam

Demikian tata cara sholat dhuha. Setiap dua rakaat salam, diulang sampai bilangan rakaat delapan atau yang dikehendaki. Setelah sholat dhuha dianjurkan berdoa.

5. Doa Sholat Dhuha

Tidak ada doa khusus yang diajarkan Rasulullah SAW setelah selesai Sholat Dhuha.

Sehingga dalam kitab-kitab Fiqih, para ulama sama sekali tidak mencantumkan doa Sholat Dhuha.

Misalnya dalam Fiqih Sunnah, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Fikih Empat Madzhab maupun Fiqih Manhaji mazhab Imam Syafi’i.

Sehingga, kita boleh berdoa secara umum dengan doa apapun yang baik.

Ada satu doa Sholat Dhuha yang sangat populer, yaitu:

Doa Sholat Dhuha:

اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِفَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

(Alloohumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, wal bahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Alloohumma inkaana rizqii fis samaa-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’assiron fayassirhu, wa inkaana harooman fathohhirhu, wa inkaana ba’iidan faqorribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika aatinii maa aataita ‘ibaadakash shoolihiin)

“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.

Doa ini bukanlah berasal dari hadits Nabi. Doa ini dicantumkan oleh Asy Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin.

Meskipun bukan berasal dari hadits Nabi, boleh-boleh saja seseorang membaca doa tersebut dan doa lainnya asalkan baik.

Bahkan, diperbolehkan pula berdoa dengan bahasa Indonesia sekiranya tidak bisa bahasa Arab. Karena itu doa di luar Sholat.

Ada pun di dalam Sholat, maka kita harus mengikuti apa yang dicontohkan Rasulullah SAW sebagaimana sabda beliau:

صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Bacaan Niat Shalat Dhuha Lengkap Tata Cara Sholat Dhuha, Ini Manfaat & Waktu Tepat Melaksanakannya,

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved