VIRAL Pembuangan Skripsi di Unilak Pekanbaru, Rektor Minta Maaf dan Kepala Perpustakaan Dipecat
Sempat viral di media sosial, terungkap 3 fakta terkait pembuangan skripsi di Universitas Lancang Kuning Pekan Baru-Riau.
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Sempat viral di media sosial, tentang aksi pembuangan skripsi di salah satu kampus di kawasan Pekanbaru, Riau.
Pembuangan skripsi oleh oknum tersebut diketahu terjadi di Universitas Lancang Kuning (Unilak), Pekanbaru Riau.
Aksi tersebut terekam kamera dengan durasi 21 detik dan viral melalui media sosial, Miggu (5/7/2020)

Melansir dari Tribunnews.com, tampak bundelan skripsi dibuang dari jendela lantai dua gedung kampus.
Sementara di lantai bawah ada seorang laki-laki yang mengumpulkan skripsi itu.
Tumpukan skripsi kemudian dimasukkan ke dalam karung berukuran besar. Tak hanya itu, bundelan skripsi juga terlihat hingga halaman kampus.
• Inilah 4 Zodiak Tetap Bahagia Meski Jomblo: Gemini Cuek Urusan Asmara, Leo, Libra dan Sagitarius
• Menginspirasi! 8 Artis Cantik Ini Menikah dengan cara Taaruf, Hidupnya Bahagia Meski Tanpa Pacaran
• Pasca Dipermalukan Bologna Pelatih Inter Milan Antonio Conte Marah Besar, Lawan 10 Pemain
• Tak Semua Bisa Dituruti, Ruben Onsu Ungkap Tabiat Asli Onyo Jika Marah, Sarwendah Tahan Sakit!
Bahkan kertas-kertas dari skripsi itu tampak berserakan di halaman rumput kampus.
Buntut dari peristiwa itu, Kepala Perpustakaan Unilak dipecat hingga Rektor Unilak turut angkat bicara.
Berikut fakta terkait video viral 'Skripsi Dibuang' :
1. Alasan Dibuang
Rektor Unilak, Dr. Junaidi, mengungkapkan alasan mengapa skripsi itu dibuang.
"Terkait video viral tentang Universitas Lancang Kuning, saya mau menyampaikan beberapa klarifikasi," ujar Junaidi
Junaidi menyebut skripsi itu sudah lama dan rusak sehingga harus dipindahkan ke tempat lain.
Selain itu, saat ini Unilak tengah merintis program penyimpanan karya ilmiah dalam bentuk digital.
"Unilak beberapa tahun ini telah melakukan program digitalisasi karya karya ilmiah dari dosen dan mahasiswa," kata Junaidi.