Berita Sriwijaya FC

Libur Kompetisi Karena Virus Corona, Striker Sriwijaya FC Ini Mendadak Jadi Pengasuh

Waktu libur kompetisi dimanfaatkan Striker Sriwijaya FC Sandrian untuk membantu orangtuanya mengasuk ketiga keponakannya di Taipa

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Instagram
Striker Sriwijaya FC Sandrian 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Waktu libur kompetisi dimanfaatkan Striker Sriwijaya FC Sandrian untuk membantu orangtuanya mengasuk ketiga keponakannya di Taipa, Palu Utara, Sulawesi Tengah.

"Ini asyik bantu orangtua jaga keponakan ada 3. Mereka anak adik kandung. Ada yang satu tahun (Kemon). Masih lucu-lucunya. Yang 3 tahunan (Mutia) dan 6 tahunan (Alta). Cewek semua," ungkap Sandrian kepada Sripoku.com.

Ketiga keponakanan ini merupakan anak dari Yutantri, adiknya Sandrian yang lebih dulu berkeliarga.

"Dia ada usaha makanan nasi di rumah mertuanya sama suaminya. Tinggal di rumah suaminya. Kadang anaknya terus di sini. Atau aku culik ke rumahnya. Anak yang nomor 2 kalau aku lagi ke luar kota seperti tanding di Jawa sering dikangeni. Dia selalu tanya maana om Iyan," ujar Sandrian yang pernah menjadi honorer Polisi Pamong Praja.

Striker nomor punggung 10 mengaku memaksimalkan waktunya bersama keluarganya tercinta di Taipa, Palu Utara, Sulawesi Tengah selama kompetisi diliburkan.

Nikita Mirzani Bongkar Sebuah Pedangdut Teman Ayu Ting Ting yang Bisa Dibayar, Temen Ayu

Video: Striker SFC Mario Albertho Aibekob Latihan Beban Kaki di Pasir Pantai Biak Timur Soriar Papua

Suami Bacok Istrinya Sendiri di Depan Sang Anak, Golok Kenai Pergelangan Tangan Korban

Striker yang sempat berpetualang menjadi striker Tarkam (Tarikan Kampung) mengaku terkadang merasa jenuh selama pemberlakuan social distancing guna menekan penyebaran wabah covid-19 virus corona ini.

Seperti diketahui pesepakbola kelahiran Palu (Sulteng) 5 November 1993 ini menjalani operasi usus buntunya jelang Sriwijaya FC mulai digelarnya laga ujicoba Februari 2020 lalu.

Eks pemain Persik Kediri ini baru diberikan kesempatan tampil pada laga ujicoba ketiga babak kedua saat menjamu Tim Pertamina RU III pada laga persahabatan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Rabu (12/2/2020).

Sekadar informasi, Sandrian yang mulai bermain dengan si kulit bundar dari masa kecil kelas 6 SD sekitar tahun 2005 mengikuti jejak sang ayahnya, Tuslin Lasenpe yang mantan pemain Persisam Samarinda divisi II kala itu.

Pada saat duduk di bangku SMP di tahun 2008, sulung dari empat bersaudara yang dilahirkan oleh ibundanya Norma Hukuma Lamaka ini ikut Liga Pelajar Indonesia (LPI).

Selepas tamat SMA tahun 2011, ia pun sering ikut dalam pertandingan sepakbola di kampungnya Taipa (Palu Utara) dan kerap masuk babak semifinal (4 besar). 2011 vakum, Sandrian ikut tes Pol PP di Kota Palu.

Tahun 2013 ia saat itu yang masih honorer, memutuskan untuk keluar dan merantau ke Bontang, Kalimantan.

Di sana ada pamannya punya klub PHU (Palu Harapan Utama). Ia ikut pertandingan memperkuat klub perusahaannya itu. Di situlah ketemu lawan tim yang dilatih coach Budi Jo.

"Saya top skor turnamen 2013 mungkin lihat saya bagus main di kampung-kampung, coach Budi Jo di tahun 2014 menawarkan main di Perssu Sumenep pada Liga Nusantara. Pada waktu itu saya belum ngerti kalau main itu digaji, Alhamdulillah kami berhasil membawa Perssu lolos naik Divisi Utama. 2015 kita semua tidak dipertahankan lagi oleh Perssu, jadi pisah semua," beber Sandrian.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved