Wisata Pantai Parangtritis Kembali Dibuka, Layani Wisatawan Selama 12 Jam Saja, Pengunjung Dibatasi!
Per tanggal 1 Juli 2020, Kawasan Wisata Pantai Parangtriris, Jogjakarta buka kembali. Pengunjung hanya dapat menikmati waktu hanya 12 jam
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Memasuki Era New Normal, beberapa objek wisata di Indonesia berangsur buka kembali.
Meski demikian pengelolah tempat liburan masih terus menerapkan protokol kesehatan, agar tidak terjadi penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Salah satu nya adalah Pantai Parangtritis di Bantul, Yogyakarta sudah mulai beroperasi.

Dikabarkan sebelumnya Pantai Parangtritis ditutup setelah ada pandemi Covid-19. Per 1 Juli 2020 Pantai Parangtritis kembali dibuka.
Meski telah di buka kembali, pengunjung Pantai Parangtritis akan dibatasi.
Melansir dari laman Tribunnews.com, Pantai Parangtritis hanya melayani wisatawan selama 12 jam saja.
"Kita buka dari jam enam pagi, sampai jam enam sore," kata Kepala Dinas Pariwisata Kwintarto Heru Prabowo, Senin (1/7/2020).
Menurut dia, waktu operasional memang sengaja dibatasi, agar wisawatan yang datang di tengah pandemi covid-19 tidak overload atau membludak terlalu banyak sehingga tetap bisa diarahkan agar mematuhi protokol kesehatan.
Selain itu, pembatasan waktu operasional juga supaya menjaga stamina tetap fresh dari para petugas jaga.
Pengunjung bisa berwisata di pantai Parangtritis hanya pada siang hari.
• Gedung Pernikahan Dibatalkan, Terkuak Bukan Didi Riyadi Pria yang Dikenalkan Ayu Ting Ting ke Bilqis
• Pagaralam Heboh, Walikota Ungkap Banyak Warga Dadakan Jadi Gugus Tugas Covid-19, Alpian: Janganlah
• Sempat tak Sanggup Bayar, Akhirnya Siswa Kembar di Lubuklinggau Bisa Diterima di Sekolah Tanpa Bayar
• Betrand Peto Ucap Permintaan Maaf sambil Cium Sarwendah, Istri Ruben Onsu Ngambek, Onyo Dicuekin
Harapannya, kata Kwintarto, pengunjung dapat terkena sinar matahari sehingga meskipun suasananya lebih panas tetapi akan lebih sehat. "Ini yang sekarang kita terapkan," ujar dia.
Kwintarto mengatakan, selain melakukan pembatasan, saat ini pihaknya terus berupaya menerapkan Standard Operasional Prosedur (SOP) pariwisata sebagai langkah pencegahan covid-19.
Meskipun, belum sepenuhnya semua dapat dijalankan.
Tetapi setidaknya standard pelayanan minimal (SPM) dapat dijalankan, seperti ada tempat cuci tangan, menerapkan physical distancing atau jaga jarak, petugas dan pengunjung wajib memakai masker serta memeriksa suhu badan saat wisatawan masuk objek wisata.
Kedepan, pihaknya mengaku akan terus menyempurnakan protokol yang ada.
Salah satunya melakukan pendataan dengan menggunakan barcode scan sebagai alat tracking untuk melacak siapa dan darimana saja pengunjung yang datang.
"Arahnya kita kesana pendataan menggunakan barcode, tetapi kita lakukan bertahap," ujar dia.