Inilah 5 Perubahan yang Harus Dihadapi Orangtua Baru Setelah Anak Pertama Lahir: Merasa Sangat Lelah
Sebagai orangtua baru, kamu akan merasakan kelelahan tingkat tinggi yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya.
SRIPOKU.COM - Setiap calon orangtua baru yang sedag menantikan anak pertama lahir, tentu akan bersemangat menanti kehadiran bayi mungil.
Tapi di sisi lain, mungkin juga akan merasa sedikit cemas, karena pasti akan ada perubahan dalam kehidupan.
• Ramalan Bintang Kesehatan Rabu 24 Juni 2020: Virgo Harus Hindari Gangguan Pencernaan
• Inilah Bedanya, Baby Blues dengan Depresi Pasca-Melahirkan
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Berikut lima perubahan yang biasanya akan terjadi setelah bayi lahir dan kamu bisa menyiapkan diri dari sekarang.
1. Yang akan terjadi: Merasa sangat lelah
Sebagai orangtua baru, kamu akan merasakan kelelahan tingkat tinggi yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya.
Umumnya bayi memiliki jadwal sendiri, yang berbeda dengan jadwal orang dewasa. Bayi akan bangun di malam hari, ketika waktu tidurmu tiba, dan kamu harus memenuhi kebutuhannya, entah itu untuk minum susu atau mengganti popoknya yang basah.
Yang harus dilakukan:
Istirahat dan rileks sebanyak mungkin sebelum bayi lahir. Lakukan berbagai hal yang menurutmu tidak mungkin bisa kamu lakukan, setelah bayi lahir.
Jika kamu memiliki rutinitas pergi berlibur dan berpikir terlalu sulit membawa bayi berlibur, maka pergilah berlibur sebelum bayi lahir.
Selain itu, mulailah bicarakan soal pembagian tugas dengan pasangan ketika bayi lahir. Selain menyusui, ayah dan ibu seharusnya bisa memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengurus bayi. Sehinggam tidak ada satu pihak yang terlalu kelelahan karena harus mengurus bayi sendirian.

2. Yang akan terjadi: Kehidupan sosial akan berubah drastis
Kamu akan sangat sibuk mengurus bayi baru lahir, sehingga tak akan punya banyak waktu dan tentu saja tidak akan memiliki banyak energi untuk pergi berkumpul bersama teman-teman. Ada masanya, kamu akan merasa terisolasi secara sosial.
Apa yang harus dilakukan:
Terimalah dengan hati lapang bahwa kamu akan melalui periode kehidupan ini, di mana kamu tidak lagi dapat bersosialisasi sesering yang kamu lakukan sebelumnya. Meski, ini tak akan berlangsung selamanya - ketika bayi mulai tumbuh besar, kamu tentu bisa kembali bersosialisasi.