Nus Kei Ternyata Paman Jhon Kei, Begini Fakta Ungkap Kesehariannya dan Pasal Berlapis bagi Keponakan

Akibat penyerangan oleh kelompok John Kei terhadap rumah Nus Kei, satu orang tewas Setelah dibacok.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa/handout
Nus Kei, paman dari Jhon Kei 

"Dari kemarin enggak ada di rumah, enggak tahu ke mana," kata tetangganya yang bermukim di Cluster Australia.

Dia menjelaskan bahwa setiap hari rumah Nus Kei selalu ramai dikunjungi teman-temannya. Bahkan sampai larut malam.

"Rumahnya ramai sampai malam pada nyanyi-nyanyi," kata tetangganya tersebut.

Isman, petugas petugas keamanan di Klaster Australia mengatakan bahwa Nus Kei dikenal sebagai pria dermawan dan baik hati.

Rumah Nus Kei kerap didatangi tamu.

"Dia (Nus Kei) di sini selalu bantu-bantu masyarakat," ujar Isman saat dijumpai WartaKotalive.com di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin (22/6/2020).

"Bulan puasa kemarin sering banget Nus Kei bagi- bagi sembako," ucapnya.

Pendapat senada dikatakan oleh Danil, pengendara ojek online yang kerap kali mangkal di Green Lake City.

Danil mengatakan, dia dan rekan-rekan pengendara ojek online sangat terbantu atas kedermawanan Nus Kei.

"Kemarin-kemarin ojol ramai banget ngantre dapat sembako dari dia. Sampai ke jalan-jalan bagi-bagi sembakonya," kata Danil.

Seperti diberitakan sebelumnya, Klaster Australia, Green Lake City, dijaga ketat petugas pascameletusnya keributan, Minggu (21/6/2020).

Kelompok John Kei melakukan penyerangan secara membabi buta di salah satu rumah di Klaster Australia.

Mereka menyantroni kediaman Nus Kei.

Pasca-keributan tersebut, pintu gerbang komplek perumahan tersebut dijaga sejumlah petugas.

Setiap orang yang masuk harus melewati tahapan ketat.

Mulai dari tujuan, menunjukka Kartu Tanda Penduduk (KTP) hingga pengecekan suhu tubuh.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan bahwa aksi penganiayaan di Cengkareng dan penyerangan rumah di Tangerang oleh kelompok John Kei, Minggu (22/6/2020) sebagai aksi brutal premanisme.

Dalam penyelidikan, kata Nana, petugas meringkus 30 orang yang terlibat dalam dua aksi itu termasuk John Kei dari markas mereka di Perumahan Tytyan Indah, Bekasi, Minggu malam.

"Pada Minggu kemarin di saat mulai kita buka Car Free Day, kita dikejutkan dengan aksi yang bisa dikatakan aksi brutal premanisme di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang dari kelompok yang selama ini dikenal kelompok John Kei," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/6/2020).

Aksi brutal tersebut sudah direncanakan kelompok Joh Kei yang menyebabkan orang lain kehilangan nyawa di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Kelompok John Kei, kata Nana, melakukan aksi kekerasan secara bersama-sama dan terang-terangan terhadap orang lain di Cengkareng.

Aksi itu terjadi Minggu (21/6/2020) pukul 11.30 WIB dan terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh kelompok John Kei.

"Pelaku berjumlah 5 sampai 7 orang terhadap kelompok Nus Kei dan terjadi di wilayah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Ini menyebabkan 1 orang meninggal dunia yaitu atas nama ER," kata Nana.

Korban tewas setelah mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuh.

"Dan 1 orang lagi mengalami luka yakni 4 jari tangannya putus karena bacokan atas nama AR," ujarnya.

Kemudian, pada hari yang sama, aksi kekerasan yang dilakukan kelompok John Kei terjadi lagi pada pukul 12.25 WIB.

Sekitar 15 orang dengan menggunakan 4 unit kendaraan roda empat mendatangi rumah klaster Australia, Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang.

"Ke-15 orang ini juga diduga dari kelompok John Kei mendatangi rumah tersebut di Perumahan Green Lake, klaster Australia Australia di Jalan Boulevard Cipondoh, Tangerang Kota. Mereka datang ke sana kemudian mencari seseorang," ujar Nana.

Seseorang yang dicara kelompok John Kei adalah Nus Kei.

"Rumah tersebut memang merupakan rumah yang bersangkutan (Nus Kei), tapi ia tidak ada. Yang ada istri dan anak-anaknya."

"Tetapi istri dan anaknya kemudian berusaha untuk meninggalkan tempat dan terjadilah pengrusakan rumah tersebut, mulai dari pintu, kemudian ruang tamu dan kamar yang dirusak oleh kelompok tersebut," kata Nana Sudjana.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kini Mau Dibunuh, Ini Rekam Jejak Nama Agrapinus Rumatora Alias Nus Kei di Pusaran Bisnis John Kei,

Ancama Hukuman Bagi Jhon Kei Dkk

Dikutip Tribunnews dari KompasTV, akibat penyerangan tersebut, penyidik Reskrimum Polda Metro Jaya menjerat John Kei dengan pasal berlapis.

Mulai dari Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 88 KUHP tentang permufakatan jahat.

Kemudian Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, Pasal 170 KUHP tentang perusakan dan Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana menjelaskan hasil pemeriksaan diketahui John Kei memberikan perintah kepada anak buahnya, untuk melakukan penyerangan sebuah rumah di kawasan Green Lake City dan aksi penyerangan di Duri Kosambi.

Perintah tersebut didapat saat polisi memeriksa handphone John Kei.

Polisi juga mendapatkan adanya pembagian peran sebelum penyerangan.

"Jadi mereka sudah merencanakan dengan sasaran NK dan ER, juga ada yang bertugas mencari sasaran lain atau melakukan pengamanan," ujar Nana saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Senin (22/6/2020).

Nana menambahkan penyerangan ini dilandasi sakit hati lantaran tidak meratanya pembagian uang penjualan tanah di keluarga Kei.

"Mereka saling mengancam melalui ponsel, sesuai keterangan yang kami terima dari tersangka," ujar Nana.

Dikutip dari Warta Kota, Nus Kei membantah masalah dia dengan John Kei sebagai masalah dua kelompok.

"Jadi nggak ada masalah kelompok, ini masalah keluarga. Kami akan menyelesaikannya secara kekeluargaan," kata Nus Kei.

Nus Kei lalu menjelaskan posisi dia dan John Kei dalam keluarga.

Nus Kei menyebut dirinya paman, sedang John Kei adalah keponakan.

Sebagai paman ia akan berusaha menempatkan diri dalam posisi lebih tua.

Ia akan berusaha mengontak kelompok John Kei untuk menyelesaikan masalah mereka.

Menyangkut sengketa tanah seperti diberitakan sebelumnya, Nus Kei mengakui.

Masalah tanah yang dimaksud ada di Ambon. Tapi, katanya, sudah selesai.

Ada yang Tak Biasa dari John Kei Sebelum Ditangkap

Sebelum ditangkap oleh pihak kepolisian, ada suatu kejanggalan dari John Kei.

Hal itu diungkap oleh Donny, ketua RT di Perumahan Tytyan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, tempat John Kei tinggal.

Dikutip dari Kompas.com, Donny mengatakan ia melihat John Kei duduk santai di depan rumah bersama anak buahnya.

Bahkan, Donny mengaku ia langsung dibukakan pintu gerbang saat mendatangi rumah John Kei.

"Duduk santai kok di sini, di depan bareng anak buahnya juga kayak biasanya saja."

"Pas saya datang langsung dibukain gerbang saya,” kata Donny, Senin (22/6/2020).

Lebih lanjut, Donny menuturkan ada yang berbeda dari sikap Godfather Jakarta ini sebelum ditangkap.

Tak seperti biasa, John tetap membiarkan lampu rumahnya dalam keadaan menyala.

Padahal, menurut Donny, John sering memadamkan lampu di sekitar rumah jika akan ditangkap.

"Kalau lagi ada masalah lampu dimatiin biasanya, kemarin mah dihidupin semua lampu."

"Terang banget lampu, kalau orang kumpul mah emang banyak orang, ada 15 orang lebih lah enggak seperti biasanya yang lima orang atau 10 orang di sini kumpul,” beber Donny.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Karena Masalah Tanah John Kei Terancam Hukuman Mati, Nus Kei Beri Klarifikasi: Sudah Selesai,

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved