3 Dari 12 Perampok Spesialis Nasabah Bank Berhasil Ditembak Mati, Polisi Ungkap Modus Yang Dilakukan

Polisi Polda Metro Jaya berhasil menembak mati tiga perampok spesialis nasabah bank di Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

Editor: adi kurniawan
Tribun Lampung
Ilustrasi Perampokan 

Pimpinan rampok spesialis nasabah bank tewas ditembak

Sebelumnya diberitakan, Penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menembak mati pimpinan kawanan rampok spesialis nasabah bank berinisial E (38) lantaran berupaya melawan petugas saat dibawa untuk pengembangan kasus di Cipayung, Jakarta Timur.

"E ini disebut oleh kawanannya berperan sebagai kapten atau pimpinan yang mengetahui semuanya. Saat dilakukan pengembangan, pelaku mendorong petugas sehingga terpaksa petugas memberikan tindakan terukur dan tegas. Pelaku meninggal kehabisan darah saat dalam perjalanan ke RS Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di RS Polri Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Dalam operasi tersebut, selain menangkap E, polisi juga meringkus lima tersangka lainnya masing-masing berinisial B (39), AF (43), DH (27), H (37), dan DD (36) yang merupakan komplotan bandit asal Palembang-Lampung yang memiliki peran masing-masing.

Kejadian ini sendiri bermula saat seorang warga berinisial S baru saja selesai menarik uang dari sebuah bank swasta di kawasan Klender, Jakarta Timur, Selasa (26/3/2020) siang.

"Di sana korban sudah diamati oleh pelaku berinisial B. Jadi, dia pura-pura ikut masuk ke dalam antrean bank, lalu dia menggambar di dalam kira-kira itu orang-orang mengambil uang berapa, kemudian menentukan targetnya, biasanya yang mengambil uang tunai dalam jumlah banyak seorang diri," ujar Argo.

Tersangka B kemudian melaporkan ciri-ciri targetnya kepada DH dan H yang telah menunggu di luar bank, kemudian mengikuti korban dengan sepeda motor.

"Saat ada kesempatan, seperti berhenti di lampu merah, kedua pelaku menebar ranjau berupa cincin dan paku yang telah dimodifikasi ke ban mobil kiri belakang korban dan sudah diperkirakan berapa menit ban mobil itu akan kempes," katanya.

Ban mobil korban mulai kempes saat tiba di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan, lalu didekati oleh tersangka untuk memberi tahu tentang kondisi bannya yang kempes.

Tersangka H kemudian mengalihkan perhatian korban dengan pura-pura membantu mengganti ban sebelah kiri belakang yang kempes, sementara DH dengan leluasa menggasak uang tunai milik korban dari pintu di sebelah kanan.

"Kebetulan kemarin yang diambil uang Rp30 juta yang rencananya oleh korban mau digunakan untuk uang muka sewa lapangan olahraga di Senayan," tutur Argo.

Polisi yang menerima laporan langsung bergerak cepat dan berhasil menangkap enam orang pelaku di tempat berbeda di daerah Jatiasih Bekasi, termasuk E yang memiliki tugas merencanakan, menentukan wilayah, dan kapan akan dilakukan hingga melakukan pembagian hasil kejahatan.

Namun, saat dilakukan pengembangan, E terpaksa dilumpuhkan petugas lantaran dianggap melawan petugas.

Biasa Melukai

Pihak kepolisian menyebut, dalam setiap beraksi, para pelaku selalu membekali diri dengan senjata tajam dan tak segan-segan melukai korbannya jika aksinya mendapatkan perlawanan.

"Setiap bergerak, setiap melakukan aksinya, tersangka selalu membawa senjata tajam. Kalau ada korban yang melawan, dia lakukan penganiayaan, tergantung situasi. Mereka mempersiapkan ini," kata Kanit 1 Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward .

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved