Penganggaran Kontingen Porprov Muratara Dinilai Telat, KONI Muratara Khawatir Persiapan Tak Maksimal
Telatnya penganggaran yang dilakukan oleh Pemkab Muratara untuk Porprov mendatang berimbas pada waktu persiapan perhelatan dua tahunan tersebut.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Telatnya penganggaran yang dilakukan oleh Pemkab Muratara untuk Porprov mendatang berimbas pada waktu persiapan perhelatan dua tahunan tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Harian KONI Muratara, Syapran Suprano.
Dirinya prihatin persiapan Kontingen Porprov Muratara tidak maksimal karena kalau menunggu dana anggaran cair yang diperkiran Februari atau April waktunya sangat mepet dengan pelaksanaan Porprov 2021.
Artinya Kontingen Porprov 2021 Muratara hanya punya waktu selama bulan untuk melakukan persiapan, sedangkan biasanya persiapan sudah dilakukan 2 tahun sebelum pelaksanaan.
"Menanggapi statemen pihak pemkab Muratara bahwa KONI Muratara insya allah ikut Porprov 2021 perlu saya jelaskan di sini bahwa Status kontingen porprov sesuai statuta KONI adalah kontingen yang memegang rekomendasi dari KONI Kab/Kota, bukan rekomendasi Pemkab/Pemkot," ungkap Syapran Suprano yang dikutip dari Humas KONI Sumsel, Rabu (17/6/2020).
• Video: Polda Sumsel Siapkan Antisipasi Karhutlah di Sumsel, Tindak Tegas Para Pelaku!
• Tak Hanya Maksimalkan Peran Sebagai Orangtua, Pemain Sriwijaya FC Ini Akui Punya Hobi Baru
• Aurel Kehabisan Kata-kata Baca Curhatan Anak yang Tak Diingat Orang Tua, Putri KD Terucap Satu Doa
Menurutnya, Porprov agenda pesta olahraga diadakan setiap 2 tahun bukan tanpa alasan, karena untuk meraih, menjaga dan meningkatkan prestasi dalam olahraga dibutuhkan waktu paling tidak 2 tahun pembinaan secara rutin dan pada tahun kedua pemusatan latihan dan try out.
"Jadi saya melihat pihak Pemkab sama sekali tidak mengerti dunia olahraga, mungkin dulu tidak pernah menguris atlet apalagi jadi atlet. Kalau disebut bahwa anggaran Porprov baru akan dibahas pada APBDP maka itu sama saja mengesampingkan kesempatan putra putri Muratara untuk mendapakan pembinaan dan kesempatan meraih prestasi," urai Syapran.
Pasalnya, bila dialokasikan pada APBDP baru akan ada realisasi paling bulan Februari sampai April kalau tidak telat turunnya.
"Artinya persiapan untuk Porprov hanya paling lama sekitar 7 bulan, jauh dari standar normal pembinaan atlet. Ini untuk kesekian kalinya dilakukan oleh Pemkab Muratara. Soal anggaran KONI yang katanya sudah dicairkan itu hanya untuk sewa kantor dan gaji beberapa orang staf KONI, dana pembinaan Porprov tidak ada sama sekali," terangnya.
Terakhir, Syapran meminta agar pihak Pemkab tidak melakukan lagi perbuatan culas dengan memalsukan tanda tangan pengurus KONI Muratara untuk rekomendasi peserta ini, karena itu pidana berat.
"Porprov 2019 lalu kasus pemalsuan tanda tangan ini tidak di teruskan ke ranah hukum karena Ketua Umum KONI Muratara Devi Suhartoni tidak mau ada kegaduhan dan akan dipolitisir oleh pihak lain karena menjelang Pilkada, namun 2021 pilkada usai, mengulangi lagi pemalsuan tanda tangan rekomendasi akan dibawa ke ranah hukum," pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas Utara (Muratara) menegaskan bakal ikut bertarung di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke XIII tahun 2021 di OKU Raya.
Penegasan itu disampaikan Pemkab Muratara menanggapi pernyataan Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Muratara, Syapran Suprano, pada pemberitaan sebelumnya.
"Fokus Pemkab Muratara sekarang menghadapi Covid-19, itu prioritas utama. Terkait Porprov akan kita bahas lagi, yang jelas kita ikut tampil," kata Bupati Muratara, Syarif Hidayat, melalui Asisten I, Susyanto Tunut, Minggu (14/6/2020).