Berita Sriwijaya FC

Bek Sriwijaya FC Tedi Berlian Akui Kini Sibuk dengan Bisnis Kuliner, Latihan Rutin Hanya jogging

Pasca Idul Fitri 1441 H, bek Sriwijaya FC Tedi Berlian mengaku hanya sempat melakukan latihan joging usai sholat subuh

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ, HANDOUT
Bek Sriwijaya FC Tedi Berlian memasak bahan cemilan risol pesanan pelanggan untuk berbuka puasa ramadhan 1441 H/2020 M. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasca Idul Fitri 1441 H, bek Sriwijaya FC Tedi Berlian mengaku hanya sempat melakukan latihan joging usai sholat subuh di daerah Kebon Pedes, Gang Melati, Bogor.

"Setelah lebaran. Latihan subuh aja. Joging, skeepingan. Kadang ke lapangan. Kalau sudah beres kerjaan," ungkap Tedi Berlian kepada Sripoku.com.

Pemain nomor punggung 77 ini memiliki alasan mulai kembali sibuk melayani orderan bisnis kuliner onlinenya.

Meski demikian ia menyatakan siap kapan pun dipanggil manajemen untuk berkumpul kembali persiapan kompetisi.

Ekspor Sumsel Mei 2020 Turun 16,9 Persen Dibanding April 2020, Impor Turun 3,02 Persen

"Mungkin nunggu arahan manajemen. Kalau kumpul lebih cepat, ya Alhamdulillah. Kalau masih lama sabar, ngabisin waktu dengan keluarga.

Bersyukur DP sudah keluar. Manajemen peduli," ujarnya.

Terkait lamanya libur kompetisi yang berpengaruh pada gaji pemain di masa pandemi Covid-19, menurut Tedi, bagi dirinya harus pandai berkreasi.

"Pintar pintar kita nyari usaha. Ada hikmahnya kita ada usaha," kata Tedi.

Di suasana prihatin bencana wabah Covid-19 ini, di rumah orangtuanya ini masih bersyukur pula bisa menikmati sajian khas lebaran berupa ketupat dan rendang pada lebaran lalu.

Pemilik kostum nomor punggung 77 ini saat lebaran sepertinya sempat istirahat melayani orderan bisnis kripik crispy usus De'cilla dan merayakan hari kemenangan bersama keluarga besarnya.

Terhentinya kompetisi Liga 2 yang berimbas ke penghasilan pemain membuat Bek Sriwijaya FC Tedi Berlian semakin giat berbisnis makanan, menjual cemilan keripik crispy usus De'cilla.

Menurut Tedi keripik usus crispy De'Cilla dibuat dengan bahan bumbu pilihan berkualitas yang tentunya higenis aman dikosumsi orang dewasa dan anak anak cocok untuk menu cemilan keluarga dengan harga yang sangat terjangkau.

"Tersedia juga varian rasa Original, Pedas asin, BBQ, Keju, Jagung. Tanpa bahan pengawet tidak bau amis Silahkan diorder via DM bisa juga pemesanan via shope," kata Tedi Berlian.

Selama ini, ia bersama istri berbisnis melayani pesanan makanan cemilan seeperti risol, bakso menunggu sesuai dengan orderan via Whattaps, media sosial.

Namun untuk keripik usus crispy De'Cilla, Tedi menjadikannya bisnis rutin untuk diproduksi dan dipasarkan baik melalui order online maupun membuka stand.

Disinggung Duet dengan Johan Anuar,Kuryana Azis: Dia Sudah 4 Bulan Ngilang, Senang Kini Kembali Lagi

"Kalau usus crispy rutin. Insya Allah mau buka stand. Kalaupun nanti saya gak di rumah, gabung tim lagi. Jadi saya cari karyawan. Dikontrol sama istri. Jadi insya allah buka stand dan ada orang yang kerja," terang Tedi.

Untuk diketahui jika Tedi Berlian ini memiliki catatan prestasi gemilang lantaran langganan di Timnas Junior.

Ia kerap dipasang posisi bek kanan dan wing kanan. Sampai 2014. 2011 sempat ke SAD Urugay. Main di Persisam Samarinda U21 dan Senior bareng Rahel 2013 dan 2014.

Barito Putra senior 2015 dan 2017. 2017 ikut PSS Sleman. 2018 Borneo FC, 2019 PSIM Yogyakarta putaran kedua ke PSMS Medan.

"Paling membekas semua berkesan bagi saya karena saya diterima manajemen pelatih suporter dan bisa berkontribusi di setiap tim. Di Sriwijaya belum ada kesempatan," ujarnya.

Pemkot Prabumulih Sudah Habiskan Dana Rp 36 Miliar Selama Tanggulangi Corona, Ini Rinciannya

Tedi Berlian merasa bangga terlahir di tengah keluarga besar pesepakbola hingga dirinya pun menekuni profesi lantaran terinspirasi kakaknya.

"Saya dari keluarga bola. Asep Berlian yang sekarang di Madura United itu kakak saya. Terinspirasi kakak hingga menjadikan saya menekuni profesi. Dodi Kuswara juga yang terakhir di Persikabo. Sekarang sudah pensiun sudah 37 tahun. Adik namanya Tanjung Sugiarto Berlian di Mitra Kukar. Jadi kita berempat bersaudara pemain sepakbola," kata Tedi.

Menurut Tedi, orangtuanya sendiri selama ini sepertinya tidak memaksakan tapi mensupport anak-anaknya menggapai impian.

"Kalau bapak support dukung. Kembali ke anak anak berjuang lagi sendiri. Bapak berjualan sayuran di pasar Bogor," katanya.

Pemain bernomor punggung 77 ini mengaku meski prihatin dalam kondisi krisis pandemi covid-19 virus corona, namun dirinya tetap mengambil hikmahnya.

"Tahun ini prihatin, tapi di sisi lain bisa ngabisin waktu dekat dengan keluarga. Tahun-tahun sebelumnya di luar kota terus selama puasa. Ambil hikmahnya saja," ujar Tedi yang angganan di Timnas Junior.

Selama menjalani bulan suci ramadhan dan libur kompetisi, bapak satu anak (Tedya Princesilla) buah pernikahannya dengan Fadlin Yunitha Sari mengakui mengurangi porsi latihan.

Kompetisi Belum Jelas, Pelatih Persib Optimistis September Liga 1 Indonesia Kembali Digelar

"Di rumah latihan di halaman rumah Kebon Pedas Bogor. Paling buat menunjang kebugaran menjaga tubuh. Puasa latihannya gak berat. Lebih skeeping hampir samalah sit up push up. yang penting ada gerak kalau kita pemain bola," terang anak ketujuh dari 9 bersaudara buah kasih pasangan Suharto dan Enti.

Olahraga yang dilakukan Tedi antara lain melakukan skeeping, joging kecil, jugling bola, sit up sendirian yang baginya terpenting melakukan gerakan.

"Karena di Bogor zona merah. Coba di lapangan ada larangan RT setempat. Sudah gak bisa kemana mana gang-gang ditutup. Walaupun bisa nganter kerja tapi harus cuma lewat satu gang besar," jelas pesepakbola kelahiran Bogor 11 Juli 1996

Tedi yang memiliki hobi memancing menceritakan tips teknik agar berhasil mendapatkan tangkapan.

"Mancing biasanya ada 3 kali dalam seminggu. Ngabisin waktu kalau istri libur saya mancing. Di Palembang mancing Danau JSC. Kalau di sini di sungai dan kolam. Bogor gak ada laut," kata Tedi Berlian.

Menurut pemilik kostum nomor punggung 77 ini mengaku mendapatkan hasil pancingan jenis ikan di sungai seperti lele, gabus dan nila.

"Umpan pakai racikan sendiri. cacing utamanya. Ada tekniknya mancing. Seninya kalau umpan gak dimakan makan. Kita cari setelan umpannya biar narik ikannya," kata Tedi.

Baginya meluangkan waktu demi menyalurkan hobinya ini tak masalah berlama-lama, asalkan telah mendapat izin dari sang istri.

"Ngabiskan waktu mau berapa lama gak masalah yang penting udah izin istri. Sampai tengah malam dari subuh kalau ke danau. Sore biasanya sudah beres. Yang penting jaga kondisi, sholat gak tinggal," ujarnya.

Sementara dari hasil pancingan yang dibawanya pulang sebagian untuk dimasukan ke kolam kalau dapat banyak

"Sering dapat banyak kalau mancing. Dikasihkan ke orangtua dan mertua karena sama-sama tinggal di seputaran Bogor. Kail alat pancing saya ada dua. Cuma satu yang sering bawa kemana-mana," terangnya.

Pria kelahiran Bogor 11 Juli 1996 ini mengaku usaha Home Industry ini tak hanya dijalani saat bulan suci ramadhan ini saja di kediamannya Kebon Pedas, Bogor.

"Sebelum puasa juga sudah jualan. Kebanyakan teman dekat yang pesan. Lumayan untuk tambah pemasukan apalagi gaji selama libur corona ini sudah tinggal 25 persen. DP kita yang belum. Kena imbasnya. Kami pemain ngerti keadaan. Cuma sudah terlanjur ada cicilan kredit mobil," kata Tedi.

Selain bekerja di Pasaraya Ramayana Bogor, sang istri menerima order bakso yang dipasang status via media sosial.

"Istri jual bakso. Home Industry kalau ada yang pesan, kita buatkan. Hari ini 50 bungkus bakso. Risol 200 biji, bubur sumsum baru 20, gorengan menu buka puasa banyak yang pesan. Kemarin pasang status. Yang wilayah Bogor. Ada yang pesan," terang Tedi Berlian.

Muratara Ikut Tarung di Porprov 2021, Pemkab Tepis Pernyataan Ketua Harian KONI Muratara

Tedi yang musim lalu merumput di klub PSMS Medan menceritakan waktunya untuk membantu memasak makanan pesanan pelanggan hingga mengantar istri kerja.

"Udah dari solat subuh, tidur bentar. Pukul 06.30 nyiapin bahan semua. Habis itu ngantar Istri kerja di Ramayana. Kerjanya setengah hari dan hanya dua hari dalam seminggu. Sabtu dan Senin. Mall di sini udah banyak yang tutup," kata Tedi yang merupakan anak ketujuh dari 9 bersaudara buah kasih pasangan Suharto dan Enti.

Selanjutnya Tedi bersiap-siap untuk pembuatan baksonya yang dibantu mertuanya. Selain itu membuat risol.

"Begitu nanti istri pulang kerja jam 14.00 lewat, bahan makanan jualan ini tinggal dimasak.

"Habis itu melayani delivery order minimal 3 bungkus bakso. Risol minimal 5 bungkus @pack 5 risol bisa antar. Kita gak buka lapak.

Karena waktunya gak sempet. Melayani setiap ada pesanan. Alhamdulillah ada terus," kata pesepakbola yang mengidola pemain Timnas Ismet Sofyan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved