Breaking News

Berita Palembang

1.721 Hotspot Terpantau di Sumsel, Muara Enim dan OKI Terbanyak di Semester Pertama

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan (BPBD Sumsel) memetakan sepanjang tahun 2020 pada semester pertama, terdapat 1.721 hotspot (titik

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan dibantu Manggala Agni dan TNI mencoba memadamkan api yang membakar lahan di Desa Pulo Semambu, Kabupaten Ogan Ilir, Sabtu (5/9/2015). Dari data BMKG Satelit Aqua/Terra Modis total titik api di Provinsi Sumatera Selatan 274 titik api. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan (BPBD Sumsel) memetakan sepanjang tahun 2020 pada semester pertama, terdapat 1.721 hotspot (titik api) yang tersebar hampir merata di seluruh wilayah Sumsel.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori mengatakan, BPBD beserta perangkat daerah, mulai menyiapkan langkah penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) jelang musim kemarau yang tak lama lagi akan.

Dari data BPBD Sumsel, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Muara Enim menjadi penyumbang terbanyak titik api pada semester pertama yakni 340 titik dan 338 titik.

"Sebaran titik api hampir merata di seluruh wilayah Sumsel. Paling banyak terpantau di OKI dan Muara Enim," kata Ansori, Senin (15/6/2020).

Hasil Swab Test Negatif, Begini Kronologi Pengambilan Jenazah PDP Covid-19 di RS Charitas Palembang

 

UPDATE Kasus Covid-19 di Kota Lubuklinggau, Senin 15 Juni 2020 Total 89 Orang, 1 Kecamatan Nihil

Ia menyebut, daerah lain yang memiliki titik api terbesar lainnya adalah Musi Banyuasin (Muba) sebanyak 292 titik, Banyuasin mencapai 186 titik, Ogan Ilir 124 titik, PALI 118 titik, OKU 72 titik, Musirawas 61 titik, Lahat 50 titik, dan Musirawas Utara (Muratara) sebanyak 33 titik.

Palembang juga terpantau ada 27 titik, dilanjutkan dengan Prabumulih sebanyak 23 titik, OKU Selatan 20 titik, OKU Timur sebanyak 18 titik, dan Empat Lawang sebanyak 11 titik.

Kemudian Lubuklinggau sebanyak lima titik dan paling sedikit berada di Pagaralam tiga titik.

"Hotspot terpantau dari Januari sampai Juni. Hotspot paling banyak terjadi pada bulan Maret lalu yang mencapai 457 titik," ungkap Ansori.

Update Virus Corona di Palembang, Senin 15 Juni 2020 Bertambah Sebanyak 59 Kasus Positif

 

Inilah 9 Buah-buahan Terbaik untuk Membantu Menurunkan Berat Badan: Nanas, Semangka hingga Mangga

Ansori menjelaskan, demi mengantisipasi sebaran titik api yang semakin banyak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menetapkan Siaga Karhutla sejak Mei 2020 hingga Oktober 2020 mendatang.

Berapa pos komando di tingkat desa telah disiapkan dengan melibatkan perangkat desa dan instansi terkait.

Mereka akan memantau titik api, sehingga ketika ada lahan yang terbakar dapat dicegah lebih dini.

"Sejak bulan Mei sampai Oktober telah ditetapkan sebagai siaga karhutla. Untuk anggaran nantinya dibebankan pada APBN serta APBD Sumsel," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved