Tim Hunter Dipaksa Kejar-kejaran oleh Empat Pemuda Terduga Pelaku Pemalakan di Palembang Ini
Tim Hunter Sat Sabhara Polrestabes Palembang melakukan giat rutin patroli di tempat-tempat rawan kriminal di Palembang
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Guna menciptakan Palembang yang aman dan kondusif, Tim Hunter Sat Sabhara Polrestabes Palembang melakukan giat rutin patroli di tempat-tempat rawan kriminal di Palembang, Jumat (12/6/2020).
Alhasil, dari patroli rutin tersebut, setidaknya ada empat pemuda yang diduga melakukan pemalakan parkir liar di kawasan Pasar Keramasan, Pasar Sungki, dan Pasar 7 Ulu diamankan oleh Tim Hunter Sat Sabhara Polrestabes Palembang.
Meski sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas dan pemuda tersebut saat hendak diamankan, akhirnya keempatnya berhasil diamankan.
• Muratara Kembali Zona Hijau Covid-19, Masjid Ramai Didatangi Jemaah untuk Sholat Jumat
Keempat pemuda tersebut, yakni RK (28), PR (18), AR (18) dan ML (21).
Mereka pun hanya bisa menundukan kepalanya karena malu saat digiring ke Polrestabes Palembang guna mempertanggung jawabkan ulahnya.
"Benar keempat pemuda ini kita amankan di tiga tempat berbeda.
Diduga melakukan aksi punggutan liar, keempat langsung kita amankan ke Polrestabes Palembang," ungkap Kasat Sabhara Polrestabes Palembang, AKBP Sonny Triyanto, didampingi Katim Tipiring, Samsu.
Sonny mengatakan, hingga kini keempat pemuda tersebut sedang diperiksa untuk diminta keterangan terkait dugaan tersebut.
Petugas nantinya memanggil orangtua dari keempat pemuda tersebut.
• Video: Pelaksanaan Sholat Jumat di Masjid Agung Palembang Berjalan Hikmat, Minggu Ke2 Pasca Covid-19
Lanjutnya, pihaknya terus akan melakukan patroli rutin ini.
"Tujuan sendiri untuk menciptakan kota Palembang kondusif dan aman. Tentunya kita tak henti-hentinya melakukan patroli. Kita ini masyarakat Palembang nyaman, dan aman," ungkapnya.
Sedangkan, RK membantah melakukan pungutan parkir liar ini.
"Kami hanya disuruh pak, mengambil uang parkiran ini. Kami juga tidak memaksa pengendara motor dan mobil untuk membayar parkir.
Jika diberi kami ambil dan jika tidak diberi kami tidak memaksanya," ungkapnya.