Apakah Anak Harus Tahu Alasan Orangtua Ketika Mereka Memutuskan Bercerai? Ini Penjelasan Psikolog
Seiring berjalannya waktu, bercerai bisa jadi jalan terbaik bagi pasangan untuk mengatasi masalah berat dalam hubungan mereka.
SRIPOKU.COM - Tak ada pasangan yang merencanakan perceraian ketika memutuskan membina rumah tangga.
Namun, seiring berjalannya waktu, bercerai bisa jadi jalan terbaik bagi pasangan untuk mengatasi masalah berat dalam hubungan mereka.
Anak seringkali menjadi korban perceraian orangtuanya. Ketika perceraian terjadi, perlukah anak mengetahui alasan perpisahan orangtuanya? Jawabannya adalah, tidak harus semua.
• Beraninya Kiwil Godain Ayu Ting Ting di Tengah Proses Perceraian: Ya Udah Dunia Akhirat Kita Berdua
• Tes Kepribadian: Cara Berjalan Seseorang Ternyata bisa Ungkap Sifat Asli dan Pekerjaannya
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Psikolog anak dan keluarga, Samanta Ananta, M.Psi menjelaskan, kuncinya adalah tegas dan bijaksana.
Sebab, ketika satu orangtua jujur mengenai perceraian, mereka bisa secara sengaja maupun tidak membuka semua aib pasangannya.
"Dan kita kan enggak mau mengajarkan anak jadi benci sama salah satu orangtuanya. Itu bagian dari hidup anak juga, lho," katanya dalam Live Instagram bersama @singlemomsindonesia, Selasa (9/6/2020).
Jika kamu menghadapi perceraian dengan pasangan kemudian anak menanyakannya, cukup sampaikan mengenai keadaan ayah atau ibunya saat ini.
Jelaskan secara sederhana, bahwa kalian sudah berpisah rumah. Kamu juga bisa memberitahu anak alamat baru ayah atau ibunya tersebut.
"Kalau dia ada keinginan bertemu, kangen, kita balikin lagi. "Ibu tahu kamu kangen ketemu ayah, sini ibu pangku, ibu peluk."
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Kasih kehangatan. Pahami ini tidak mudah juga buat dia," ungkapnya.
Bagi anak, perceraian orangtua bukanlah hal mudah. Karena itu, rangkul lah anak untuk saling menguatkan.
Bagi orangtua yang mendapatkan hak asuh, penting pula untuk memberi anak penjelasan sesuai dengan tingkat usia mereka.
Jangan berbohong atau memberikan penjelasan palsu pada anak perihal perceraian. Apalagi jika kebohongan tersebut ditutupi hingga anak besar.