Hadis Surya Palapa Isi Jabatan Direktur Operasional dan Produksi PT Bukit Asam

Hadis Surya Palapa isi jabatan Direktur Operasional dan Produksi PT Bukit Asam yang selama ini kosong setelah ditinggal oleh Suryo Eko Hadianto

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa/handout
Hadis Surya Palapa isi jabatan Direktur Operasional dan Produksi PT Bukit Asam 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com,Ika Anggraeni

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Hadis Surya Palapa isi jabatan Direktur Operasional dan Produksi PT Bukit Asam yang selama ini kosong setelah ditinggal oleh Suryo Eko Hadianto yang mendapat promosi menjadi direktur transformasi Bisnis Main Id.

Hal ini terungkap dalam konprensi pers melalui Virtual oleh jajaran Direksi PT BA usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (10/6).

Melalui siaran persnya, Direktur Utama PTBA,Arvian Arifin mengatakan bahwa Hasil RUPS tersebut telah menyetujui adanya perubahan susunan pengurus Perseroan diantaranya mengangkat Hadis Surya Palapa sebagai Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto.

" Selain itu, hasil RUPS mengangkat E. Piterdono HZ, Carlo Brix Tewu, dan Irwandy Arif sebagai komisaris menggantikan Robert Heri, Taufik Madjid, dan Soenggoel Pardamean Sitorus. Sedangkan, Andi Pahril Pawi diangkat sebagai komisaris independen  menggantikan Heru Setyobudi Suprayogo. Kinerja 2019,"katanya.

Ia juga mengatakan dalam RUPS tersebut, PTBA membagikan dividen sebesar  Rp 3,65 Triliun.

" Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90 persen dari total laba  bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 4,1 Triliun.

Selain ditetapkannya pembagian dividen, melalui RUPS ini juga telah disetujui Laporan Tahunan Direksi  mengenai Keadaan dan Jalannya Perseroan Selama Tahun Buku 2019, disahkannya Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2019,"katanya.

Kemudian lanjutnya juga ditetapkannya Tantiem untuk Direksi Dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2019  dan Gaji/Honorarium Berikut Fasilitas Dan Tunjangan Lainnya Tahun Buku 2020.

" Kemudian disetujuinya Penunjukan Kantor Akuntan Publik Untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Dan
Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2020 dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penyesuaian dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha  Indonesia (KBLI) 2017,"katanya.

Ia juga menjelaskan di tengah tren melemahnya harga batu bara, PT Bukit Asam Tbk mampu mencatatkan laba atas  kinerja tahunan sebesar Rp 4,1 Triliun dengan EBITDA sebesar Rp 6,4 Triliun.

"Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp 21,2 Triliun menjadi Rp 21,8 Triliun atau sebesar 3% dari tahun sebelumnya.

Pendapatan ini terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 57%, penjualan batu bara ekspor sebesar 41%, dan aktivitas lainnya sebesar 2% yang meliputi penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah dan inti sawit, jasa kesehatan rumah sakit  dan jasa sewa," katanya.

Selain itu, lanjutnya pada 2019 Bukit Asam melakukan penjualan saham treasuri dari pembelian kembali saham periode tahun 2013-2015 sebanyak 649 juta saham yang dilaksanakan dalam beberapa tahap.

" Di antaranya penjualan saham treasuri pada 2 April 2019 sebanyak 63,17 juta lembar saham, dengan harga Rp 4.220 per lembar saham, 8 Mei 2019 sebanyak 490,72 juta lembar saham dengan harga Rp 3.400 per lembar saham, dan 4 Desember 2019 sebanyak 96 juta saham dengan harga Rp 2.500 per lembar saham,"katanya.

Ditambahkannya target 2020 ini, Perseroan merencanakan produksi batu bara sebesar 30,3 juta ton untuk tahun 2020 atau naik 4% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 29,1 juta ton.

"Selain itu, target angkutan pada 2020  menjadi 27,5 juta ton atau meningkat 13% dari realisasi angkutan kereta api pada tahun 2019 sebesar 24,2 juta ton."

"Sedangkan untuk volume penjualan batu bara tahun 2020, Perseroan menargetkan untuk meningkatkannya menjadi 29,9 juta ton yang terdiri dari penjualan batu bara domestik sebesar 21,6 juta ton dan penjualan batu bara ekspor sebesar 8,3 juta ton atau secara total sebesar 29,9  juta ton, meningkat 8% dari realisasi penjualan batu bara pada tahun 2019 sebesar 24,7 juta ton," tambahnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved