Berita Sriwijaya FC
Lagi Malas Keluar Rumah, Pelatih Kiper Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu Jago Bikin Sambal Sendiri
Bahkan striker Sriwijaya FC Sandrian sempat memuji jika coach Fery sering masak sambal ini ketika masih tinggal di Mess Sriwijaya Wisma Atlet JSC.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Masih mengurangi aktivitas keluar rumah, Pelatih Kiper Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu yang jago bikin sambal sendiri ini pun mengaku tak jarang menyiapkan menu membantu istrinya memasak di rumah.
Kalau malas keluar masak di rumah. Bikin sambal dabu-dabu, kadang sambal pedas dari Sulawesi.
Kebetulan istri juga sambal pedas," ungkap Fery Rotinsulu kepada Sripoku.com.
Bahkan striker Sriwijaya FC Sandrian sempat memuji jika coach Fery sering masak sambal ini ketika masih tinggal di Mess Sriwijaya Wisma Atlet JSC.
Fery sendiri menceritakan jika selama bulan puasa ramadhan lalu, ia dan keluarga berbuka puasa sederhana mengingat kondisi krisis wabah pandemi covid-19 virus corona.
• Kiper Sriwijaya FC Haris Rotinsulu Mengaku Belum Ada Rencana Mengisi Jedah Kompetisi Dengan Usaha
• Video: Cara Pelatih Kiper Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu Jaga Kebugaran, Pagi Berjemur, Sore Olahraga
• Kiper Sriwijaya FC, Haris Rotinsulu Mulai Bangun Usaha Untuk Wujudkan Mimpi Jadi Pengusaha
"Tidak bisa memilih. Dalam situasi sekarang tidak bisa nentukan makanan. Mana yang ada. Bisa pembuka kolak pisang, pisang goreng minum teh panas," ujar Fery.
Diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) membuat pelatih kiper Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu berlebaran tahun Ini harus absen menziarahi makam mertua di Campang Tiga, Kabupaten OKU Timur.
"Kalau sebelum wabah ke keluarga besar istri. Ketemu di Sekojo. Mertua laki-laki almarhum. Adik-adik di sana. Makam di Campang Tiga," kata Fery.
Menurut Fery, kalau tidak ada PSBB biasanya berangkat berziarah ke Campang Tiga pada hari lebaran.
"Biasanya habis sholat Ied jam 10.00 ke Campang Tiga. Sorenya pulang. Gak tahu dengan PSBB ini," kata Fery Rotinsulu.
Guna menjaga kondisi tubuhnya tetap bugar meski dalam suasana puasa ramadhan dan wabah covid-19, pelatih kiper Sriwijaya FC Ferry Rotinsulu tetap berolahraga di rumah Poligon Bukit Sejahtera.
Sejak hampir tiga bulan latihan di halaman rumah tendang bola, joging di kompleks sebelumnya jam 08.00-09.00 pagi.
• Video : Kebobolan Satu Gol Di Laga Perdana Liga 2, Ferry Rotinsulu Ajak Bedah Kebobolan SFC
"Sekarang ini pagi berjemur. Sore baru joging atau latihan atau juga main batminton. Main kettler (wheel rooler) dan skeeping di teras.
Buat jaga kondisi kebugaran aja selama puasa dan situasi covid-19," kata pria kelahiran Palu (Sulawesi Tengah), 28 Desember 1982.
Legend Sriwijaya FC yang dikenal dulunya mengenakan kostum nomor punggung 12 ini mengaku sejak diliburkannya tim, dirinya berkumpul bersama keluarganya di rumah Poligon, Perumahan Bukit Sejahtera Palembang.
"Saya di rumah Poligon Bukit Sejahtera kumpul dengan anak-anak dan istri sejak tim diliburkan, hampir tiga bulan.
Jadi latihan di halaman rumah tendang bola. Joging di komplek. Itu sebelum puasa kemarin.
Sebelumnya itu latihan jam 08.00-09.00 pagi," terang Ferry Rotinsulu yang pernah ikut mengalami terdampak gempa yang terjadi pada 2018 lalu bersama keluarga besarnya di Palu.
• Ferry Rotinsulu Sudah Punya Catatan Evaluasi Tiga Kiper Anyar Sriwijaya FC
Ferry Rotinsulu memiliki istri bernama Annisa Katarima dan tiga anak perempuan.
Pria bertinggi 182 cm itu merupakan mantan penjaga gawang andalan Tim Laskar Sriwijaya dan kini fokus sebagai pelatih kiper di Sriwijaya FC.
Setelah sebelumnya bermain di beberapa turnamen muda, Ferry Rotinsulu memulai karier sepak bola dari klub di kota kelahiran, Persipal Palu.
Pada 2001, Ferry memulai debut bersama Laskar Tadaluko.
Selama dua musim memperkuat Persipal Palu, Ferry Rotinsulu mampu menyuguhkan penampilan apik dalam menjaga gawang.
Ferry Rotinsulu lalu direkrut oleh Persijatim Solo pada 2003.
Ketika klub itu dibeli oleh Pemerintah Sumatera Selatan pada 2004 dan berubah menjadi Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu pun menjadi andalan klub tersebut.
Ferry Rotinsulu tampil sebagai penjaga gawang yang lekat dengan Sriwijaya FC.
Selama 10 tahun membela Sriwijaya (terhitung Persijatim), Ferry Rotinsulu bermain sebanyak 188 kali.
• Ferry Rotinsulu Siap Turun Jadi Kiper Sriwijaya FC saat Bertandang ke Aceh Babel United Kamis Besok
Nama Ferry Rotinsulu pun pernah disebut-sebut sebagai salah satu kiper terbaik pada masanya.
Angka yang sebenarnya tak begitu banyak, mengingat cedera beberapa kali membuat Ferry Rotinsulu harus menepi dan tak bermain untuk Laskar Wong Kito.
Namun, kualitas dan ketangkasan Ferry Rotinsulu dalam menghalau bola tak terbantahkan.
Selama bermain untuk Sriwijaya, berbagai gelar prestisius pernah dipersembahkan.
Mulai dari dua buah trofi Liga Super Indonesia hingga tiga gelar Piala Indonesia.
Sayangnya, di level internasional prestasi Ferry Rotinsulu jeblok.
Selain cedera, persaingan dengan beberapa kiper jempolan Indonesia juga menjadi faktor kenapa Ferry sulit menjadi kiper utama timnas Indonesia dalam rentang tahun 2007-2011.
• Pelatih Kiper Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu, Siap Merumput Saat SFC Lawan Aceh Babel United
Dalam rentang tahun itu, situasi persaingan kiper timnas Indonesia mirip dengan persaingan kiper di timnas Italia pada era awal 2000-an.
Kala itu, di Italia era 2000-2006, ada Gianluigi Buffon yang menjadi pilihan utama dengan menyingkirkan kiper top seangkatan, Francesco Toldo, penjaga gawang uzur Angelo Peruzzi dan yang lebih muda seperti Christian Abbiati.
Situasi yang sama juga terjadi di Indonesia pada 2007-2010-an yakni Markus Haris Maulana dominan di timnas Indonesia dan menyingkirkan kiper seumuran berkualitas seperti Ferry Rotinsulu dan Jendi Pitoy.
Menepikan senior semacam Hendro Kartiko dan membuat yang lebih muda seperti Dian Agus Prasetyo tersisih.
Cedera parah di tahun 2013 membuat Ferry Rotinsulu tak diperpanjang kontrak oleh Sriwijaya FC.
Ferry Rotinsulu sempat bermain untuk Persebaya (Bhayangkara) pada 2013-2014.
Cedera kembali membuat karier Ferry tersendat dan istirahat panjang.
Pada 2016, Ferry Rotinsulu sempat meneken kontrak dengan Mitra Kukar di ajang ISC A.
• Pelatih Kiper Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu, Siap Merumput Saat SFC Lawan Aceh Babel United
Namun, belum pulih total dari cedera membuat Ferry sempat menyatakan pensiun dari sepakbola.
Ferry Rotinsulu juga sempat bermain di beberapa kompetisi minor dan membuka lini bisnis untuk menyambung hidup.
Pada musim 2019, secara mendadak Ferry Rotinsulu didaftarkan sebagai kiper ketiga Sriwjaya FC pasca mundurnya kiper ketiga mereka sebelumnya, Alexander.
Sebelumnya, Ferry Rotinsulu sudah dikontrak sebagai pelatih kiper dalam rombongan pelatih Kas Hartadi yang menukangi Laskar wong Kito pada Liga 2 musim 2019.
Ferry pun kini mengemban dua tugas yakni sebagai pelatih kiper dan kiper ketiga di Sriwijaya FC di Liga 2 2019.
Ferry Rotinsulu pernah memperkuat timnas Indonesia U-23 pada tahun 2005 dan 2006. Ferry Rotinsulu juga berada dalam timnas Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2007.
Debut timnas Indonesia Ferry Rotinsulu jalani pada 10 Juli 2007, dalam laga Piala Asia 2007 melawan Bahrain.