Selain Gaya Hidup, Bersepeda Dianggap Sebagai Transportasi Paling Aman di Masa Pandemi Virus Corona

Di tengah masa pandemi virus corona atau covid-19, sepeda merupakan kendaraan yang dianggap paling aman untuk digunakan

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Welly Hadinata
Kompas.com/REUTERS/Peter Nicholls (Peter Nicholls)
Bersepeda dianggap pilihan aman untuk moda transportasi ditengah pandemi covid-19 

SRIPOKU.COM - Merebaknya wabah virus corona atau covid-19 yang menyerang dunia saat ini memberikan dampak besar pada hampir setiap aspek kehidupan.

Protokol kesehatan sangat penting untuk dijalankan, demi mencegah dan memutusnya penyebaran virus corona atau covid-19, yang telah banyak memakan korban jiwa.

Bersepeda dianggap pilihan aman untuk moda transportasi ditengah pandemi covid-19
Bersepeda dianggap pilihan aman untuk moda transportasi ditengah pandemi covid-19 (Kompas.com/REUTERS/Peter Nicholls (Peter Nicholls))

Dimasa pandemi saat ini, masyarakat diminta untuk  menjaga jarak dengan satu sama lain, namun di dalam aspek kehidupan sosial menjaga jarak terkadang sulit dilakukan, seperti di dalam menggunakan kendaraan umum.

Adanya permasalahan tersebut, membuat sebagian masyarakat memilih untuk menggunakan sepada sebagai alat transportasinya.

Selain lebih sehat, penggunaan sepeda tidak memerlukan biaya untuk bahan bakar serta, lebih aman digunakan dimasa pandemi.

Bak Lava Pijar Menyembur, Aisyahrani Capek Hati Luapkan Bukti Pamungkas yang Selama Ini Disimpan

KISAH Seorang Pilot Beralih Jadi Ojol di Pademi Corona, ada Juga Pramugari Cantik Jadi Tukang Cukur

Kenang Momen Wisuda S2, Annisa Pohan Ungkap Peran Ani Yudhoyono, Akhirnya Cita-cita Ayahnya Tercapai

Bermodal Ketapel Palestina, Drone Canggih Israel Rontok dan Bikin Wilayah Lawan Kebakaran

Karena dengan bersepeda, masyarakt terhindar dari saling kontak fisik antara satu dengan yang lain,

Seperti yang diterapkan dikota-kota besar dari Negara lain, diantaranya :

Melansir dari laman Kompas,com, Di Kota Berlin, Jerman, terutama di sebuah distrik yang paling padat penduduknya di Kreuzberg, merupakan kota pertama yang menerapkan pop-up bike lane sebagai reaksi yang lebih efisien terhadap pola mobilitas yang berkembang akibat pandemi Covid-19.

Kota itu telah membagi saran dan panduan praktis kepada kota lainnya untuk mempelajari bagaimana merencanakan infrastruktur sementara yang aman, yang bisa diterapkan hanya dalam 10 hari.

Di Bogota, jalur sepeda sepanjang 76 kilometer telah dibuat sementara dengan menggunakan pembatas yang terbuat dari traffic cone atau kerucut lalu lintas.

Pop-up bike lane dibuat untuk mengurangi kemacetan pada transportasi umum dan meningkatkan kualitas udara.

Jalur sepeda itu kemudian diperpanjang menjadi lebih dari 600 kilometer.

Brussel

Belgia, telah menjadikan pusat kota sebagai zona prioritas pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Mobil, trem, bus dibatasi kecepatannya hingga 20 kilometer per jam. Mereka juga berupaya menerapkan 40 kilometer jalur sepeda tambahan untuk memastikan lebih sedikit orang yang menggunakan transportasi umum sebagai aturan terbatas merasa lebih rileks.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved