Bunuh Diri Karena Takut Ketinggalan Kelas Online Tak Mampu Beli Kuota Internet

Konsekwensi belajar daring harus ada kuota internet sehingga proses belajar diikuti dengan baik.

Editor: Salman Rasyidin
IST
Ilustrasi siswi bunuh diri. 

 

SRIPOKU.COM – Konsekwensi belajar daring harus ada kuota internet sehingga proses belajar diikuti dengan baik.

Namun akan jadi masalah kalau tidak mampu beli kuota internet dan hal tak terduga bisa  terjadi.

Seperti  diwartakan Intisari-Online.com  bahwa di tengah pandemi virus corona (Covid-19) seperti saat ini, ada beberapa kegiatan yang berubah.

Salah satunya para siswa melakukan sistem belajar via online dan tidak boleh datang ke sekolah.

Walau begitu, orangtua wajib mengawasi anak-anak mereka saat ikut kelas online. 

Salah-salah kasus di bawah ini bisa menimpa keluarga kita.

Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (6/7/2020), seorang remaja bernama Devika Balakrishnan asal di India dilaporkan bunuh diri.

Jenazah Devika Balakrishnan ditemukan di dekat rumahnya di Valancherry, Kerala, dengan adanya botol kosong berisi cairan beracun di dekatnya.

Diyakini, Devika bunuh diri karena dia takut ketinggalan kelas selama lockdown virus corona, karena keluarganya tak mampu beli kuota internet.

Sang ayah yang tidak bekerja karena sakit menjelaskan, remaja 14 tahun itu sempat depresi karena tidak bisa ikut kelas online.

"Dia selalu mengatakan agar kami membetulkan televisi, sehingga dia bisa segera ikut kelas yang diselenggarakan daring," ujar sayahnya.

Namun seperti dilansir Daily Mirror pada Jumat (5/6/2020), ayahnya menerangkan mereka tak punya uang memperbaiki televisi, apalagi membeli ponsel.

Diberitakan India Today, terdapat catatan yang ditinggalkan Devika ketika mereka menggelar investigasi.

"Saya pergi," begitu ucapan terakhir dari dia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved