Berita Sriwijaya FC
Kompetisi Tak Jelas, Pemain Sriwijaya FC Ini Tetap Gelar Latihan Berikut Menu Latihannya
Meski di tengah pembatasan masa wabah pandemi Covid-19 atau Virus Corona, Stoper Sriwijaya FC Erwin Gutawa tetap menggelar latihan
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
"Temen teman di sini dekat rumah semua. Saling panggil aja tiap sore. Mereka kebanyakan suka ikut tarkam (tarikan kampung) dan sebagian ada pemain dari Liga 3. Dari dulu mereka saya ajak selalu antusias, jadi motivasi kalau saya ajak latihan," kata pesepakbola berambut gondrong.
Stoper Sriwijaya FC Erwin Gutawa mengungkapkan es buah bikinan sendiri merupakan menu favorit yang mesti ada saat berbuka puasa bareng istri dan anaknya di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
"Es buah menu andalan itu karena sangat dibutuhkan tubuh," kata mantan bek Martapura FC.
Menurut stoper tangguh ini, menjalani puasa ramadhan tahun dirasakan kurang semangat lantaran di tengah krisis wabah pandemi covid-19 virus corona.
"Ya untuk tahun kemarin-kemarin dengan tahun ini jauh berbeda. Tahun ini adanya covid-19 ini, semuanya berubah. Banyak perubahanlah, yang biasanya kita sambut ramadhan dengan semangat, antusias, biasanya ramai. Terus tiba-tiba sunyi," ujar pesepakbola yang terlihat tangguh menjadi benteng pertahanan Laskar Wong Kito.
Pemain berambut gondrong ini mengaku jika tidak terpaksa harus belanja keluar rumah, dirinya selalu membuat sendiri minuman es buah favoritnya.
"Biasanya sih kami bikin minuman sendiri berbuka di rumah dan kecuali ada kebutuhan di rumah yang gak ada, baru saya keluar belanja," ujarnya.
Erwin yang hobi berpetualang dengan sepedanya ini mengaku lebih memilih latihan di dalam rumah memanfaatkan alat olahraga selama bulan puasa.
"Selama puasa menjaga fisik latihan biar tetap aman, sehat, bugar. Saya beberapa hari puasa ini latihan di dalam rumah aja. Biasanya saya latihan memanfaatkan alat-alat di rumah," terangnya.
Erwin terlahir sebagai pesepakbola tanpa melalui Sekolah Sepak Bola (SSB), melainkan bakat alami sebagai pemain Tarkam (Tarikan Kampung) mengajak rekannya untuk bekerja lebih keras lagi menghadapi laga kompetisi Liga 2 selanjutnya.
"Laga selanjutnya kita harus lebih fokus lagi, lebih kerja keras lagi menghadapi pertandingan selanjutnya," kata pemain asal Desa Samaenre, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) kelahiran 6 Juli 1992.
Di saat-saat tim Sriwijaya FC mengharapkan terciptanya gol untuk bisa mengungguli PSIM 2-1 lalu, justru Stoper Sriwijaya FC Erwin Gutawa membalikkan badan ogah melihat rekannya Winger Sriwijaya FC Rahel Radiansyah mengeksekusi tendangan penalti.
"Waktu main sama Rahel di Martapura tahun kemarin, itu ambil penalti pas penentuan juga, gak masuk," ujar Erwin Gutawa.
Rahel merupakan sang eksekutor tendangan penaltinya di menit ke-90 +2 membawa penentu kemenangan laga perdana Sriwijaya FC Liga 2 saat menundukkan PSIM 2-1.
Penalti ini dihadiahkan oleh wasit Rio Permana Putra lantaran sundulan kepala Hari Habrian bolanya menyentuh tangan bek PSIM Hendra Wijaya di dalam kotak penalti.