Dampak Corona, Harga Karet dan Kopi di Lahat Anjlok, Anggota DPRD Lahat: Pemerintah Sebaiknya Dengar
Para petani dipusingkan dengan anjloknya harga hasil pertanian, seperti harga karet dan kopi, dampak dari pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Refly Permana
lihat foto
Laporan wartawan sripoku.com Ehdi Amin
SRIPOKU.COM, LAHAT - Para petani di Lahat dipusingkan dengan anjloknya harga hasil pertanian, seperti harga karet dan kopi, dampak dari pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Hal ini seperti dialami oleh warga di Kecamatan Merapi Selatan.
Dihadapan anggota DPRD Lahat, Andi Sucitera, warga mengeluhkan harga karet yang hanya Rp 450 per kilogram dan kopi hanya di kisaran harga Rp 14-15 ribu per kilo.
• Sudah Gaspol, Alfirmansyah Menyatakan Mundur dari Bakal Calon Kepala Daerah Muratara, Ini Alasannya
"Ya kita sangat prihatin ditengah Covid-19 harga hasil pertanian anjlok.
Padahal hasil pertanian inilah yang menjadi andalan warga, " ujar Andi, dihadapan warga Desa Lubuk Betung, Kecamatan Merapi Selatan, Lahat, Rabu (3/6/2020).
Andi sendiri berharap, jeritan warga ini bisa didengar pemerintah. Apalagi, penyebaran Covid-19 tidak tahu kapan akan berakhir.
Meski saat ini warga sudah mendapatkan kucuran bantuan dari pemerintah seperti BLT Dana Desa.
Selain menyapa warga, Andi juga bertanya kepada tentang penerimaan BLT Dana Desa.
"Kalau saat ini harga anjlok kalau kami bilang tak ada harganya. Apalagi, saat ini pembeli hasil komodity sepi. Padahal dari karet ini kamu menghidupi nafkah, " kata Wanto, warga Desa Perangai, Kecamatan Merapi Selatan, Lahat.
• Bupati Lahat Perintahkan Dinkes Lakukan Rapid Tes Massal Kepada Masayarakat Kabupaten Lahat
Sementara, itu Andi juga memantau posko Covid-19 yang ada di desa.
Saat dihadapan warga, Andi perpesan agar warga tetap wasada dan menjaga kesehatan sehingga terhindar dari covid 19. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan merapkan pola hidup bersih.
