Berita Sriwijaya FC
Pasca Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Wing Back Sriwijaya FC Bisa Kembali Latihan Mandiri
Meski masih harus mengikuti latihan mandiri lantaran pandemi Covid-19, namun Wing Back Sriwijaya FC Derry Herlangga
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Meski masih harus mengikuti latihan mandiri lantaran pandemi Covid-19, namun Wing Back Sriwijaya FC Derry Herlangga senang bisa kembali latihan pagi sore pasca Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
"Alhamdulillah untuk latihan bisa kembali pagi sore walaupun masih latihan mandiri mas," ungkap Derry Herlangga kepada Sripoku.com.
Dijelaskan Derry, meski belum bisa latihan game bersama pemain lainnya namun dia telah mengatur pola latihan antara pagi dan sore.
"Untuk pagi hari speed pendek dan untuk sore hari lebih banyak penguatan otot," jelasnya.
Menjadi pengalaman bulan puasa pertama Wing Back Sriwijaya FC Derry Herlangga dirasakan sangat berkesan setelah hidup bareng istri tercintanya Catur Yuliana di rumahnya kawasan Bogor.
"Buat saya bulan puasa tahun ini sangat berkesan. Lantaran ini kali pertama saya dan istri menjalani puasa bersama," kata Derry Herlangga.
Pemain nomor punggung 16 mengaku untuk menu yang yang disajikan sang istri merupakan makan favorit dan semuanya dibuat bareng berdua.
• Covid-19 di OKU Timur Bertambah, 4 di Wima Atlet Jakabaring, 2 di RSUD OKUT, 1 di Charitas Gumawang
• BREAKING NEWS: Bertambah 21 Kasus Positif Covid-19 Kini Menjadi 942 Kasus, yang Sembuh 123
• UPDATE Covid-19 28 Mei: Total Kasus Covid-19 di Indonesia Jadi 24.538, Penambahan Tertinggi di Jatim
"Untuk menu sahur dan berbuka yang disajikan oleh istri bagi saya semua favorit. Jadi tidak ada menu wajib untuk sahur dan berbuka menu yang ingin kita makan selalu kita membuatnya berdua jadi lebih seru dan romantis. Contohnya ini lumpia goreng untuk berbuka puasa," ujar Derry Herlangga yang tercatat juga sebagai anggota TNI AD dari kesatuan Kostrad.
Masuknya Derry Herlangga menjadi abdi negara ini lantaran prestasi sepakbolanya dan sempat ditentang orangtuanya lantaran khawatir karir sepakbolanya bakal mandeg jika masuk tentara.
Derry mengawali dari ikut SSB kelas 5 SD di Asiop Senayan Jakarta di tahun 2005 sampai 2008. Pindah ke Asian Soccer Academy 2008-2010, Urakan FC klub bola di Jakarta untuk bantu Piala Suratin 2012-2013, Masuk PPLP DKI Jakarta 2010-2013.
"Dipanggil Timnas U-19 Indra Sjafrie tour Indonesia. Cuma belum rezekinya gak lolos. Lalu ikut Kejurnas PPLP se Indonesia terpilih mewakili PPLPL DKI seleksi itu lolos ke Thailand dapat juara 2," ungkap Derry.
Sepulang Timnas Pelajar, dihubungi salah seorang pelatih untuk ikut Kejuaraan Mahasiswa POM Asian University Games 2014 di Palembang mewakili Timnas Mahasiswa. Dapat juara 2.
Pada tahun 2015 gabung tim Pra PON DKI Jakarta dan lolos ke PON XIX Jabar 2016.
Sembari persiapan PON ada persiapan PS TNI U-21. berminat gabung ikut Tim U-21 2016-2017 DKI yang berhome base di Bogor. Ikut ISC dapat juara 1 ditawarkan jadi anggota TNI kebetulan satu tim dengan Imam Bagus Kurnia (Kacong) setelah dapat hasil juara.
"Pak Eddy Rahmayadi masih Pangkostrad direkomendasi. Dan sekarang saya masih anggota aktif kesatuan Kostrad. Setelah PS TNI U-21 diperintah Pak Eddy gabung Liga 2 ke PSMS Medan. Dan Alhamdulillah bisa lolos Liga 1 2017. Lalu ada perintah ke PS Tira 2018 bertahan di Liga 1. 2019 masih di PS Tira Persikabo sudah berubah nama," beber Derry menceritakan perjalanan karir sepakbolanya yang membawanya menjadi anggota kesatuan Kostrad.
Dulu di SSB Derry berposisikan wing back, baik itu bek kanan maupun bek kiri. DI PPLP DKI mencoba dan dilihat pelatih ia pantas diposisikan sebagai Gelandang Bertahan. Sampai di Timnas Pelajar. Di tahun 2017 sampai sekarang kembali jadi wing back.
Derry menceritakan waktu dilirik ada satu atasan menawarkan begabung dengan PS TNI. Ia pun tertarik dan rela mengabaikan tawaran lain dari Persija U-21.
"Kalau kamu bisa bawa tim ini juara kamu bisa jadi anggota TNI. Saya pikir saya mau jadi anggota TNI biar bisa mengangkat derajat orangtua. Saya bilang saya mau. Kebetulan kita membela DKI ada tawaran 7 pemain Persija U-21. Lebih pertimbangannya prospek masa depan," ujarnya.
Setelah memilih PS TNI U-21 ia menelpon ayahnya yang sempat tidak setuju kalau jadi anggota TNI berdinas nanti khawatir karir sepakbola tidak bisa lagi.
"Setelah saya jelasi masih bisa, ortu bilang ini pilihan kamu, kamu yang jalani, beliau hanya bisa berdoa. Seperti di tahun 2018 kompetisi habis mau masuk ke 2019 ada dinas, layaknya prajurit biasa mengenakan pakaian loreng. Dapat piket jaga malam," ujarnya.
Ia yang bertekad membawa Sriwijaya FC kembali ke Liga 1 juga disupport sang istri tercinta atlet Pelatnas Asian Games cabor squash, Catur Yuliana.
"Mudah-mudaan kesuksesan bawa naik PSMS Medan naik ke Liga 1 bisa terulang bawa Sriwijaya FC kembali ke Liga 1. Dorongan istri pasti mendukung kebetulan sama-sama atlet (squash) tahu porsi dan tugasnya atlet. Kebetulan istri Pelatnas sama-sama sibuk punya tugas, baru tahun ini target belum ada lagi. Rencana mau dampingi ke Palembang," kata Derry Herlangga yang saat ini mengontrak di Perumahan Arka Dia belakang OPI Mall.
Derry Herlangga kelahiran Jakarta 12 Juli 1995 sejak mendapat libur tim, ia langsung menjemput istri tercintanya Catur Yuliana di Cibinong, Kabupaten Bogor yang baru dinikahinya Juli 2019.
Mantan wing back PS Tira Persikabo yang menjadi starting eleven pada laga perdana kompetisi Liga 2 2020 tahun melawan PSIM ini mengaku prihatin atas bencana wabah covid-19 virus corona hingga berpengaruh terhentinya sementara kompetisi.
"Saya pulang ke Bogor dari 17 Maret sampai 20 dan kembali ke Palembang. Istri baru pertama menginjakkan Palembang. Kita belum tahu libur ditambah. Kalau diperpanjang bingung mau ke tempat aman. Bertahan di sini (Palembang) dulu. Sementara kalau orangtua saya tinggal di Jakarta," kata Derry yang merupakan anak kedua dari lima bersaudara buah kasih pasangan Andi Catur Lestari dan Ratna Suminar.
Alumni SMA Negeri Ragunan khusus olahragawan yang mengidolakan pesepakbola Dani Alfes ada hal yang memotivasi sang istri mau diajak tinggal bareng di Palembang.
"Alhamdulillah istri di Palembang nyaman, baru pertama kali di Palembang. Senang makan pempek ikut menjadi motivasinya juga ke Palembang. Dan kebetulan dia belum ada persiapan event lagi squash DKI maupun untuk Pelatnas. Sekalian kita rencana sembari program hamil. Mohon doanya," kata pemilik Tinggi Badan 167 dan Berat Badan 65 yang doyan makanan favorit nasi goreng kambing.