Kisah 6 ABK yang Selamat Setelah Terapung 3 Hari di Lautan Gara-gara Kapalnya Tenggelam

Tidak sedikit kisah pilu yang dialami para anak buah kapal (ABK) yang sangat memprihatinkan.

Editor: Salman Rasyidin
kompas.com
Sebuah kapal tanker MT Alice XXV menyelamatkan 5 orang anak buah kapal (ABK) dan satu nakhoda kapal KM Bunga Rosia GT 27 yang sudah tiga hari terapung di lautan, Rabu (27/5/2020) malam. 

“Kita amankan dulu sandar di dermaga pelabuhan Murhum. Pihak Syahbandar Jeneponto sudah konfirmasi kalau bisa besok dibawa ke Makassar,” ucap Pradigdo.

Pradigdo menambahkan, untuk sementara keenam korban kapal tenggelam tersebut diinapkan di pelabuhan Murhum Baubau.

9 ABK Ceburkan Diri ke Laut untuk Selamatkan Diri Setelah Kapalnya Dibajak

Bukan hanya cuaca, tantangan untuk para ABK juga datang dari pembajakan.

Seperti yang terjadi kepada 9 ABK Kapal nelayan bernama KM Mina sekitar 9 bulan lalu.

Kapal tersebut dilaporkan dibajak di perairan Kepulauan Aru, Maluku, saat sedang berlayar di wilayah perairan tersebut.

Kapal yang berukuran besar itu dilaporkan dibajak oleh tiga anak buah kapal (ABK) yang belum diketahui identitasnya.

Muslimin, kepala Kantor SAR Ambon, mengatakan bahwa kapal yang mengangkut 30 anak buah kapal plus satu nakhoda itu dibajak pada Sabtu (17/8/2019).

Kapal itu diketahui dinakhodai Ko Awi.

“Informasi yang kami dapat kapal itu dibajak atau dirampok oleh tiga ABK kapal itu sendiri,” kata Muslimin kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2019).

Dia menambahkan, dari informasi yang diperoleh, dari 30 ABK yang ada di dalam kapal tersebut, 9 orang di antaranya melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, sementara sisanya masih berada di dalam kapal tersebut.

“Saat kejadian itu, ada sembilan ABK yang langsung melompat ke laut dan belasan lainnya masih di dalam kapal,” katanya.

Terkait insiden itu, pihaknya tidak bisa melakukan upaya pertolongan karena kasus tersebut merupakan kasus kriminal.

Meski begitu, pihaknya akan tetap stand by jika ada permintaan dari pihak berwenang untuk proses evakuasi para korban.

“Karena ini merupakan kasus kriminal di mana penanganannya harus dari aparat yang bersenjata, maka kita tidak bisa lakukan proses evakuasi, nanti setelah diminta barulah kita lakukan,” ujarnya.

Terkait informasi tersebut, Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah via telepon selulernya membenarkan adanya kejadian itu.

“Iya benar ada kejadian, ada kapal yang dibajak, tapi soal detailnya kami masih menunggu laporan,” katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved