Ratusan Tahun Lewati Jalan Mengerikan di Dunia, Penduduk Desa Ini Akhirnya Pindah ke Apartemen!
Penduduk di Provinsi Sichuan, China harus menuruni tangga di tebingnya. Tak tanggung-tanggung, tinggi tebing itu 800 meter
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Dalam foto-foto yang beredar juga tampak anak-anak dengan beban tas sekolah di punggung terpaksa menapakkan kaki di tebing curam.
• Respon pada Kue dari Maia Estianty & Ayu Ting Ting Beda, Kelakuan Nia Ramadhani Disorot,Pilih-pilih?
• Ramalan Bintang Cinta Jumat 22 Mei 2020: Aries Aries yang Sedang Dalam Suatu Hubungan
• Kagumi Sikap Vanessa Angel, Medina Zein Nilai Istri Bibi Ardiansyah Baik, Tak Segan Hadiahi Berlian
Ruas jalan yang dilalui hanya setapak.
Anak-anak yang bersekolah melewati jalan setapak yang curam Sedikit saja kaki terpeleset, maka nyawa akan menjadi taruhan.
Ada bagian jalan yang ditaruh dengan tangga reyot agar bisa dilalui.
Ada juga ruas jalan yang tanpa tangga sehingga kaki harus berpijak langsung pada dinding batu nan curam.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah setempat mengganti tangga buatan tangan penduduk dengan tangga baja lengkap dengan pegangan tangan, yang secara drastis mempersingkat waktu perjalanan mereka.
Otoritas China menegaskan akan memberantas kemiskinan hingga ke wilayah paling memprihatinkan. Itu termasuk Prefektur Liangshan yang menjadi lokasi desa yang terkenal akan tangga langitnya ini.
Sekarang, penduduk pastilah sangat senang setelah akhirnya mereka bisa meninggalkan desa tersebut dan jalan setapak yang berbahaya itu untuk selama-lamanya.
Pasalnya, minggu lalu, 84 rumah tangga warga Atuleer akhirnya bisa meninggalkan jalan tangga itu untuk selamanya.
Melansir CNN, Jumat (15/5/2020), mereka dipindahkan blok apartemen yang lebih dekat dengan pusat kota kabupaten Zhaojue, 75 kilometer jauhnya, kantor berita pemerintah Xinhua melaporkan.
Luas apartemen baru mereka berkisar dari 25 meter persegi hingga 100 meter persegi.
Apartemen mereka dilengkapi dengan dapur modern, toilet, air ledeng, listrik, dan gas, menurut stasiun televisi pemerintah CGTN.
"Saya sangat senang hari ini saya mendapat rumah yang sangat bagus," kata penduduk desa, Mose Laluo, kepada CGTN.
"Setelah pindah ke daerah ini, hidup akan sangat nyaman untuk keluarga saya. Anak-anak saya akan pergi ke sekolah dengan mudah, dan layanan rumah sakit juga dekat."
Namun, tidak semua penduduk desa direlokasi - sekitar 30 rumah tangga berencana untuk tetap tinggal.