PBSI Dapat Serangan Dari Dua Pemain Andalannya Yang Sudah Pensiun

Belum lebih dari satu minggu setelah Taufik Hidayat membongkar borok bulu tangkis Indonesia di akun YouTube Deddy Corbuzier, PBSI kembali

Editor: adi kurniawan
Kompas.com
Ketua Umum PP PBSI Wiranto (kedua dari kanan) berfoto bersama Kabid Binpres Susy Susanti (paling kiri), dan dua pebulu tangkis dari ganda putra dan campuran, Kevin Sanjaya Sukamuljo (paling kanan) dan Gloria Emanuelle Widjaja saat konferensi pers Indonesia Open 2019 di Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (26/6/2019). 

SRIPOKU.COM -- Belum lebih dari satu minggu setelah Taufik Hidayat membongkar borok bulu tangkis Indonesia di akun YouTube Deddy Corbuzier, PBSI kembali kena "serangan".

Kali ini "smash" kedua datang dari peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad.

Mantan juara dunia bulu tangkis dua kali sektor ganda campuran itu resmi gantung raket pada Senin (18/5/2020).

Sebelumnya, Taufik Hidayat mengungkapkan borok Kemenpora dan PBSI. Dia menyebut masih banyak korupsi di lembaga pemerintah bidang olahraga tersebut.

Bahkan korupsi dilakukan tidak hanya mereka yang berposisi sekelas menteri atau pejabat tinggi. Anggota biasa pun bisa melakukan rasuah.

Selain itu, di PBSI, kata Taufik, terpecah gara-gara adanya beda politik.

"Di dalam (PBSI) juga banyak orang yang takut saya di situ. Makanya gimana caranya saya dimatiin, nggak bisa gerak," kata Taufik di akun YouTube Deddy Corbuzier.

Gubernur Herman Deru Optimis Sumsel Jadi Gerbang Eskpor, Kereta Api Batubara Resmi Dioperasikan

Beredar Isu Sekolah Mulai Buka di Tahun Ajaran Baru, Begini Fakta Sebenarnya dari Mendikbud Nadiem

Opsi Terakhir Pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020, Jadwal Paling Mutakhir 23 Juli 2021

"Saya (bisa) jadikan seseorang jago (bulutangkis), giliran orang itu udah jadi, saya ditendang sama orang-orang itu," lanjut dia.

Mendengar pernyataan itu, PBSI tak ingin menggubrisnya dan memilih fokus kepada pembinaan prestasi.

"Biar nanti sejarah dan fakta yang berbicara," kata sekretaris jenderal PBSI, Achmad Budiharto.

Tujuh hari berselang, giliran Tontowi Ahmad yang membuat keputusan bersejarah sekaligus "menyerang" PBSI.

Tontowi merasa tidak dihargai dengan mendapat status magang di pelatnas sehingga memilih gantung raket.

Bagi dia,status tersebut tidak berbanding lurus dengan jerih payahnya mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Tontowi (yang berpasangan dengan Liliyana Natsir) tercatat menjadi satu-satunya wakil ganda campuran dari Indonesia yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016.

Selain itu, mereka pernah hattrick All England (2012-2014) dan dua kali juara dunia (2013 dan 2017).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved