Potensi Zakat Sumsel Rp3,2 Triliun, Penyaluran Akan Diprioritaskan Kepada Warga Terdampak Covid-19

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebutkan potensi penghimpunan zakat di Sumatera Selatan berada pada angka yang cukup besar.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/JATI PURWANTI
Sumsel Virtual Fest 

Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumsel menyebutkan potensi penghimpunan zakat di Sumatera Selatan berada pada angka yang cukup besar.

Kepala Bagian Perencanaan dan Pelaporan Keuangan Baznas Sumsel, Hendra Praja mengatakan potensi zakat di Sumsel berada pada angka Rp3,2 triliun untuk sementara untuk potensi nasional Rp217 triliun.

"Ini luar biasa. Apabila potensi ini bisa dimaksimalkan maka akan menjadi lebih baik. Angkanya memang kecil karena banyak lembaga pengelola yang dibentuk oleh masyarakat," kata Hendra, Senin (11/5/2020).

Menurut Hendra, di provinsi Sumsel dalam cakupan penghimpunan zakat sebetulnya tidak banyak namun skala distribusinya menjangkau seluruh kabupaten dan kota yang ada.

Oleh karena itu, Baznas Provinsi Sumsel sebagai koordinator pengelola zakat terus berkoordinasi dengan Baznas yang tersebar di kabupaten dan kota terkait penghimpunan dan penyaluran zakat.

Ridho Yahya Ancam Tutup Pasar Inpres Prabumulih Jika Pedagang dan Pengunjung tidak Pakai Masker

Kabar Terbaru Istri Wakil Walikota Prabumulih Seusai 3 Kali Swab Tes, Begitu Pun 4 Pasien Lainnya

Permudah Imunisasi Anak, RS Siloam Sriwijaya Sediakan Layanan Pediatric Green Zone Clinic

"Esensi zakat itu di mana dia dipungut maka di situ dia disalurkan, kecuali kalau di wilayah tersebut tidak ada lagi delapan golongan yang berhak mendapatkan zakat," jelasnya.

Hendra mengatakan, di Provinsi Sumsel kesadaran masyarakat untuk menunaikan zakat pun berada pada grafik yang stabil. Hal itu karena pihaknya tidak menemukan penurunan tapi mendapatkan grafik peningkatan penghimpunan zakat meskipun prosesnya pelan.

"Baznas di Sumsel adalah unik. Jawa Tengah baru tumbuh beberapa tahun terakhir tapi peranan pemerintah yang menggalakkannya bagus sehingga ada kenaikan drastis untuk zakat. Di Sumsel irama pergerakan cukup baik tidak melonjak dan turun," terang Hendra.

Berdasarkan catatan pada 2019 lalu Baznas Sumsel berhasil menghimpun zakat dari masyarakat senilai Rp3,4 miliar.

Peningkatan angka penghimpunan zakat ini, ujar Hendra, karena paradigma masyarakat dalam memahami zakat sudah mulai tumbuh. Hal ini berbeda dengan awal-awal lembaga pengelola zakat itu hadir dan pemahaman masyarakat soal zakat masih sangat tradisional sekali.

"Dulu masyarakat berpikir zakat itu ditunaikan saat memasuki awal Ramadan dan jelang Idulfitri saja. Saat ini sudah mulai berubah," ujarnya lagi.

Di masa pandemi Covid-19 ini, Baznas Sumsel pun akan mendistribusikan zakat kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi sesuai dengan arahan Menteri Agama Republik Indonesia.

Sementara itu, Kepala Baznas Muara Enim, Syahril menambahkan, saat ini di daerah tersebut juga sudah lakukan beberapa terobosan atau program strategis dengan pemerintah daerah untuk membantu mengatasi persoalan ekonomi masyarakat yang juga terimbas wabah Virus Corona.

"Baznas di daerah juga lebih proaktif kepada masyarakat khususnya kepada masyarakat yang terdampak. Kita lebih gencar masyarakat untuk tunaikan zakat lewat baznas agar dapat dilakukan penyaluran zakat ke masyarakat yang membutuhkan." jelas Syahril

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved