Berita Sriwijaya FC
Jalangkote dan Es Pisang Ijo Menu Favorit Berbuka Puasa Gelandang Bertahan Sriwijaya FC Dedy Irwandy
Pisang ijo atau es pisang ijo adalah sejenis makanan khas di Sulawesi Selatan, terutama di kota Makassar.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebagai pesepakbola asli Makassar, gelandang bertahan Sriwijaya FC Dedy Irwandy menceritakan menu makanan favoritna saat berbuka puasa bersama keluarga di kampung halamannya tahun ini.
"Kalau menu buka puasa favorit saya Jalangkote dan pisang ijo. Sedangkan kalau minuman biasanya pocari sweat. Ini aja kalau buka menunya," ungkap Dedy Irwandy kepada Sripoku.com.
Jalangkote adalah makanan ringan kuliner khas Makassar yang bentuknya serupa dengan kue pastel.
Bedanya kue pastel memiliki kulit yang lebih tebal dibandingkan jalangkote dan bila pastel dimakan bersama cabe rawit, jalangkote dimakan bersama sambal cair campuran cuka dan cabe.
• Cara Centre Back Sriwijaya FC Dany Gondrong Siasati Latihan Selama Puasa di Tengah Zona Merah Corona
• Stoper Sriwijaya FC Obet Choiri: Semua Masakan Ibu Favoritku
Sedangkan pisang ijo atau es pisang ijo adalah sejenis makanan khas di Sulawesi Selatan, terutama di kota Makassar.
Makanan ini terbuat dari bahan utama pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau. Cara memasaknya dengan mengukus di dandang.
Gelandang bertahan Sriwijaya FC Dedy Irwandy mengaku dirinya mesti pandai-pandai mengatur durasi latihan selama bulan puasa agar terhindar dehindrasi.
"Yang pastinya latihan di bulan puasa durasi agak dikurangi biar gak dehidrasi," ungkap Dedy
Beruntung pemain nomor punggung 39 ini masih bisa melakukan latihan di lapangan dekat rumahnya di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Terus pendemi corona ini agak sulit untuk beraktivitas karena semua terbatas apa lagi di Makassar sudah diterapkan PSBB.
Ya kita berdoa bersama mudah mudahan pendemi corona ini cepat berakhir dan bisa beraktivitas kembali normal," kata mantan Dedy yang musim lalu turut membawa tim Persik Kediri menjadi juara Liga 2 2019.
Guna menjaga kebugaran agar fisik tetap prima, ia bersama beberapa temannya masih tetap melakukan latihan ringan.

"Jogging 15 menit terus lanjut sprint," ujarnya.
Selama liburan panjang dampak dihentikannya kompetisi akibat krisis pandemi covid-19 corona, Deddy mengaku banyak berdiam diri di rumah.
"Ya selama bulan puasa ini kebanyakan di rumah aja. Biasanya juga membersihkan rumah," katanya.
Dedy yang mantan pemain Persik Kediri saat ini libur kembali ke kampung halamannya di Utara Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan mengaku menjalankan instruksi coach Budi Jo untuk libur aktif.
"Saya libur ke kampung. Begitu pulang dari Palembang, istirahat dua hari.
Dan kemudian latihan di Lapangan Karebosi dekat rumah. Kita profesional harus latihan jaga kondisi.
Karena tim target harus profesional. Mudah mudahan Sriwijaya tahun ini bisa ke Liga 1," ucapnya.
Guna mengantisipasi penyebaran virus corona, Dedy pun patuh untuk melakukan social distancing, berdiam diri di rumah dan beraktivitas di rumah.
"Ini libur aktif. Gak ada pergi kemana-mana. kebanyakan di rumah aja. kumpul sama keluarga karena setelah habis latihan, istirahat. Selebihnya di rumah," ujarnya.
Ia juga bersyukur tidak begitu terasa berat untuk tidak kemana-mana lantaran keluarga besarnya pun tinggal berdekatan rumahnya.
"Keluarga besar berdekatan semua. Rata-rata tetangga keluarga semua di sini dan semua prihatin kondisi ini. Berdoa mudah mudah sebelum ramadhan virus ini sudah kelar semua," ujarnya.
Pria yang dikarunia dua anak bernama Jihan (7) dan Fakhrul (5) buah pernikahannya dengan Amilia yang tinggal di Makassar kepada sripoku.com pernah menyatakan bersyukur menemukan klub Sriwijaya FC paling nyaman selama ia merumput.
"Alhamdulillah selama main sepakbola profesional saya baru merasakan senyaman klub Sriwijaya FC.
Tim sebelumnya saya ada kecewanya. Mulai main di PSM Makassar gaji gak dibayar sampai sekarang," kata pemain kelahiran Makassar, 2 April 1994.
Sebaliknya akan terasa nyaman jika dibayar tepat waktu saatnya gajian.
"Kalau gak gajian, istri sama anak mau makan apa? Komitnya begitu, kalo gajian lancar, fasilitas enak, main bolanya pun kita pemain jadi konsen.
Tapi kalo tidak sesuai, bagaimana mau konsen," paparnya.
Dedy juga memuji di klub berjuluk Laskar Wong Kito ini semua fasilitas tersedia. Untuk itulah ia bersama tim akan bertekad sepenuhnya berjuang menembus Liga 1.
"Mudah-mudahan tahun ini naik ke Liga 1. Kalau tahun kemarin kan kita sudah bawa Persik juara 1.
Tahun ini Insya Allah bisa bawa Sriwijaya FC. Walaupun tahun ini pesertanya Liga 2 begitu (persaingan peserta klub Liga 2 makin berat). Insya Allah kita tetap optimis," kata Dedy.
Alasan optimisnya Dedy melihat materi pemain Sriwijaya FC saat ini lebih bagus dibandingkan materi pemain Persik tahun lalu.
"Di sini merata Di Persik dengan cadangan beda jauh. Coach Budi bergabung masuk tim satu minggu jelang mau kick off di saat pemain sudah ada," kata pemain yang punya nomor punggung 39.
Nomor punggung 39 ini sendiri memiliki sejarah bagi Dedy Irwandi. Mengingatkan diri pada saat hendak memulai di Tim U21 PSM Makassar dia tidak bisa memilih.
"Pelatih saat itu yang kasih nomor 39. Saya sendiri tidak bisa memilih.
Makanya sampe sekarang saya terus pakai nomor 39," kata pengidola eks pemain Timnas Syamsul Chaeruddin ini.
Syamsul Chaeruddin di mata Dedy, pantas menjadi panutan karena orangnya baik yang kerap memberikan motivasi kepada juniornya.
"Orangnya tidak suka menjatuhkan. Selalu menghargai baik terhadap yang lebih tua darinya maupun terhadap yang lebih muda," ujar Dedy.
Kemahiran Dedy menggocek bola bukanlah melalui Sekolah Sepak Bola (SSB). Ia mulai belajar main bola 2010 ikut latihan bareng temannya.
"Saya latihan terus. Tahun 2014 pas ada seleksi Tim U21 PSM, saya ikut. Dari 500 orang peserta seleksi; lolos 24 yang terpilih.
Saya pun ikut Tim U21 PSM bertanding selama putaran kompetisi," beber Dedy.
Setelah kompetisi selesai, oleh pelatih senior PSM Makassar, kita 24 pemain U21 diminta mengikuti seleksi tim senior. Ternyata sendiri yang dipanggil Tim PSM senior.
"Berjalannya waktu, gaji saya nunggak 3 bulan. Lantaran tidak ada titik terang, sayan pun mengundurkan diri. Saya ke CELEBEST FC Palu," pungkasnya.
Profil Dedy Irwandy:
Nama: Dedy Irwandy
TTL: Makassar 2 April 994
Karir:
2015: PSM Makassar
2016: CELEBEST FC
2017: Persibas Banyumas
2018: Persik Kediri
2019: Persik Kediri
2020: Sriwijaya FC