Ramadan 2020

Ini 12 Amalan Ibadah yang Dapat Buat Puasa Ramadan Kalian Menakjubkan, Sumber Pahala yang Berlimpah!

Ibadah Puasa yang dilakukan semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT merupakan hakikat puasa ramadan yang sesungguhnya

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com
Puasa 

SRIPOKU.COM -  Ibadah pada bulan Ramadan tentunya bukan hanya berpuasa saja.

Walaupun memang ibadah utama di Bulan Ramadan adalah dengan menjalankan puasa.

Namun banyak ibadah ibadah lainnya yang bisa kamu lakukan di bulan Ramadan ini.

Siapapun yang menjalankan ibadah puasa Ramadan, pasti menginginkan kesempurnaan di mata Allah SWT, bukan?

Dengan menjalankan ibadah puasa, Allah SWT telah menjanjikan derajat takwa bagi yang mengamalkannya sebulan penuh. 

Derajat ini tidaklah mustahil untuk diraih, namun butuh sedikit usaha dalam mencapainya.

Tujuan ibadah puasa adalah untuk menahan nafsu dari berbagai syahwat, sehingga kita siap mendapatkan sesuatu (derajat takwa) yang menjadi puncak kebahagiaan (surga) dengan kehidupan abadi di dalamnya.

Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa (SRIPOKU.COM/ANTON)

 Lirik Lagu Ramadan Berkah - Selfi, Lesti, Rara, Putri, Aulia, Fildan, Faul, Reza, Lengkap Video Klip

Menjalankan ibadah puasa berarti menjaga nafsu terhadap lapar dan dahaga, mengingat keadaan orang-orang yang menderita kelaparan di antara orang-orang miskin, hingga menyempitkan jalan setan dalam diri kita.

 كُلّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْع مِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنُْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Semua amalan bani adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipatnya, Allah ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat dan makannya karena aku, maka Aku yang akan membalasnya.’ Dan bagi orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya. Benar-benar mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada harumnya misk.” [HR. Muslim]

Puasa adalah untuk Tuhan semesta alam, tidak seperti amalan-amalan yang lain.

Puasa juga berarti rahasia antara hamba dengan Tuhan.

Bisa jadi kita menghindari hal-hal yang membatalkan puasa secara nyata, namun tidak diterima di sisi-Nya karena ingin dikatakan sedang berpuasa oleh orang lain.

Puasa yang dilakukan semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT merupakan hakikat puasa ramadan yang sesungguhnya.

Saudaraku kaum muslimin, agar puasa kita sempurna, sesuai dengan tujuan pensyariatan puasa, ada beberapa langkah yang harus kita perhatikan.

Beberapa diantaranya telah kami rangkum di bawah ini:

1. Mengoptimalkan Sahur

Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa.

Rasulullah saw bersabda: “Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” [HR.’Al-Bukhari dan Muslim].

Juga hadis “Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang” [HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya].

Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus (baca: waktu terbaik sahur).

Hanya saja harus hati-hati, untuk itu hendaknya berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar agar tidak menimbulkan keraguan.

2. Mengoptimalkan Berbuka

Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam.

Rasulullah saw bersabda: “Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur” [HR. Al-Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi].

Ucapkanlah bismillah ketika kamu berbuka seraya berdo’a :”Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dan atas rezki-Mu aku berbuka.

Ya Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ” (44) (Lihat Mulhaq (bonus) Majalah Al Walul Islami bulan Ramadhan, 1390 H, hlm. 38-40).

3. Giat Membaca Al-Qur’anul Karim

Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci.

Manfaatkan bulan Ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan di dalamnya, yakni membaca Al-Qur’anul Karim.

Sesungguhnya Jibril pada setiap malam di bulan Ramadhan selalu menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membacakan Al-Qur’an baginya. [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas]. Dan pada diri Rasulullah saw ada teladan yang baik bagi kita.

4. Mengkonsumsi Makanan Halal

Jika Anda menahan diri dari yang haram selain bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan perilaku demikian tentu lebih utama dibandingkan bulan lainnya.

Tidak ada gunanya berpuasa dari yang halal, tetapi berbuka dengan yang haram.

5. Memperbanyak Sedekah dan Kebaikan

Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan, terutama kepada keluarga dan sanak kerabat.

Seperti yang kita ketahui nabi rajin bersedekah di bulan ramadhan.

Bisa dikatakan Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan beliau SAW lebih dermawan ketika bulan Ramadhan.

6. Menjaga Seluruh Anggota Badan

Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada.

Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan pevkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum” [HR. Al-Bukhari].

Hendaknya puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan.

Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu tenang, tidak emosional.

Jika Anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, janganlah dihadapi dengan perbuatan serupa. Nasihati dan tolaklah dengan cara yang lebih baik.

Nabi SAW bersabda: “Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu beupuasa, hendaknya ia tidak bevkata buruk dan berteriak-teriak.

Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata ‘Sesungguhnya aku sedang puasa’” [HR. Al- Bukhari & Muslim]

Ucapan itu dimaksudkan agar ia menahan diri dan tidak melayani orang yang mengumpat, juga dianjurkan untuk mengingatkan agar berhenti menghina dan mencaci maki.

Mudahan kita selalu takut dan bersyukur pada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya.

 Keutamaan Berbuka Puasa di Awal Waktu Sesuai Ajaran Rasulullah Lengkap Doa Buka Puasa Ramadan 2020

7. Menjaga Diri dari Syahwat (keinginan)

Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal bagimu.

Hal itu agar tujuanpuasa tercapai, dan mematahkan nafsu dari keinginan.

Jabir bin Abdillah berkata: “Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kamu berpuasa jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa.”

8. Shalat Malam

Shalat malam sebagai ibadah pada bulan Ramadan tentunya tidak terbatas kepada shalat Tarawih atau shalat Witir saja, namun bisa juga dengan melakukan shalat tahajud.

Shalat tahajud bahkan tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW walaupun bukan di bulan Ramadan.

Rasulallah SAW Bersabda yang artinya: "Barang siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sedangkan Shalat tarawih adalah ibadah pada bulan ramadan yang hukumnya sunnah. Shalat Tarawih dilakukan setelah shalat Isya dan memiliki berbagai keutamaan. Diantara keutamaan tersebut adalah rahmat, maghfirahatau pengampunan dosa, serta pembebasan dari api neraka.

Oleh karena itu, kamu akan merugi bila melewatkan ibada pada bulan Ramadan satu ini.

9. Bersedekah

Bersedekah merupakan salah satu ibadah pada bulan Ramadan yang sangat ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW.

Rasulallah SAW Bersabda yang artinya: "Barang siapa yang memberi makan orang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun." (HR. Ahmad)

Bersedekah di sini tentunya tidak terbatas kepada bersedakah uang di masjid atau kepada fakir miskin saja. Tetapi bisa dengan memberi makan dan menghidangkan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa. Ibadah pada bulan Ramadan satu ini sangat besar pahalanya

10. Melaksanakan Ibadah Umrah

Selain itu, bagi kamu yang mampu, usahakanlan untuk melaksanakan umrah pada bulan Ramadan. Karena ibadah pada bulan Ramadan satu ini sangat besar pahalanya.

Rasulallah SAW Bersabda yang artinya: "Umrah pada bulan Ramadan sama pahalanya seperti melakukan haji."

Saking besarnya pahala melaksanakan ibadah umrah di bulan Ramadan, pahalanya sama seperti melaksanakan ibadah haji. Walaupun begitu, ibadah umrah tidak bisa serta merta menggantikan ibadah haji.

11. Membayar Zakat Fitrah

Membayar zakat fitrah bertujuan untuk menyempuranakan dan menambal kesalahan yang kamu lakkan ketika berpuasa di bulan Ramadan.

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhuma beliau berkata: "Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang-orang yang berpuasa dari sesia-siaan  dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan fakir miskin.

Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat (hari raya) maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya sedekah di antara sedekah biasa." (HR. Abu Daud)

12.  Mendekatkan Diri atau Itikaf kepada Allah SWT

Salah satu amalan di bulan Ramadhan yang dapat dilakukan selain puasa yang selanjutnya adalah Itikaf atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Itikaf atau mendekatkan diri kepada Allah SWT ini biasa dilakukan di masjid pada saat bulan Ramadhan.

Pada sebuah hadits disebutkan bahwa, dari Ibnu Umar RA (diriwayatkan bahwa) Ia berkata: Rasulullah SAW selalu beritikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadhan. (HR. Al-Bukhari No. 2025 dan Muslim No. 2838).

Menurut para ulama, hukum Itikaf ini adalah sunnah, tidak wajib. Kecuali jika Anda telah bernazar untuk beritikaf karena sesuatu hal.

Waktu untuk beritikaf adalah di akhir bulan Ramadhan atau 10 hari terakhir, sebagaimana hadits yang disampaikan Aisyah ra, Nabi shallallahu alaihi wa sallam beritikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan hingga wafatnya kemudian istri-istri beliau pun beritikaf setelah kepergian beliau. (HR. Al-Bukhari No. 2016 dan Muslim No. 1172).

===

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved