Kisah Mike Tyson Juara Dunia Termuda Hisap Racun Katak untuk Kendalikan Sisi Buas dalam Dirinya

SRIPOKU.COM - Legenda tinju kelas berat, Mike Tyson, secara terbuka berbicara panjang lebar tentang kisah ekstrem yang pernah dia alami.

Mike Tyson merupakan sosok atlet tinju kelas berat yang terkenal di seluruh penjuru dunia.

Semasa berkarier, Mike Tyson merupakan juara dunia kelas berat termuda saat berusia 20 tahun.

Mike Tyson juga tercatat menorehkan rekor mentereng yakni 50 kali menang, 6 kalah dan 2 tanpa keputusan, dari 58 pertandingan.

• Misteri Kekalahan Mike Tyson dari Evander Holyfield Terungkap, Ada Campur Tangan Seorang Ibu

• Muhammad Ali Tagih Janji ke Mike Tyson di Atas Ring Untuk Balas Dendam , Inilah yang Terjadi!

• 10 Perilaku Menyimpang Mike Tyson dalam Berhubungan Intim,Faktor Penghancur Karier Si Leher Beton

Namun, Mike Tyson juga punya sisi liar dalam kehidupan pribadi ketika masih aktif bertinju.

Kehidupan pribadi Mike Tyson tidak lepas dari kasus kriminal yang pernah menimpanya pada 1991 silam.

Pria yang kini berusia 53 tahun itu pernah di penjara karena terbukti melakukan kasus pemerkosaan.

Dia pernah mengaku bahwa kehidupannya saat muda tidak jauh dari pesta liar dan seks yang tak terkendali.

Situasi ini ternyata mengubah Mike Tyson menjadi sosok yang kehilangan kepercayaan diri.

Mike Tyson lantas mulai berpikir untuk mengendalikan sisi liar dalam dirinya.

Dilansir BolaStylo.com dari Mirror, Tyson akhirnya menemukan cara cukup gila agar bisa mengendalikan sisi liarnya, yaki minum obat racun katak.

Ia percaya bahwa kandungan halusinogen dalam katak yang dia temukan di Gurun Sonoran, Meksiko, bisa membantunya mengenalikan emosi.

"Saya tidak ingin menjadi monster ketika saya mati, saya tidak ingin diiingat orang sebagai orang seperti itu," kata Tyson, dikutip BolaStylo.com dari Mirror.

Tyson kemudian menghisap racun katak itu sebagai 'obat' pengendali sisi buas dalam dirinya.

"Setelah saya menghisapnya, semuanya menjadi hilang! Seketika saya melemah, otak saya berfungsi dan saya bisa bicara, tetapi saya mengatakan bahwa saya tak berguna."