Tersisa 1 Ekor di Dunia, Hewan Langka Ini Dijaga Petugas Bersenjata Selama 24 Jam, Ini Penampakannya

Hewan satu ini dijaga karena terlalu berharga, hingga hewan ini dijaga selama 24 jam oleh pasukan militer khusus dengan senjata api.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Kolase/Tribunnews
badak putih jantan dari Afrika. 

SRIPOKU.COM - Seiring berjalannya waktu yang semakin berkembang ini, banyak hewan di dunia terancam mengalami kepunahan.

Namun bernahkan berfikir, bahwa beberapa hewan di dunia ini mungkin terancam punah akibat ulah manusia itu sendiri.

Karena itulah sebagian hewan yang langka ini dilindungi di hutan lindung supaya terjaga dengan baik.

Selain itu ada juga hewan yang sangat berharga, dan bahkan dijaga sangat ketat agar bisa bertahan hidup.

Melansir dari Tribunnews, Hewan itu dijaga karena terlalu berharga, hingga hewan ini dijaga selama 24 jam oleh pasukan militer khusus dengan senjata api.

Jalani Karantina Mandiri, Makanan yang Terbaik Disimpan Sesuai Panduan WHO

Mengutip dari laman The Guardian, apalagi saat ini pemanasan global, iklim dan lingkungan semakin kotor.dan tercmar

Emisi berbahaya limbah gas dan sampah dari banyak industri sekarang memiliki dampak yang sangat serius terhadap laut dan atmosfer.

Sedangkan kesadaran masyarakat tentang perlindungan lingkungan belum juga membaik.

Hal itu menyebabkan banyak hewan mulai punah, dan hewan langka yang berharga sekarang hanya tersisa sekitar 1.600 spesies di dunia dan akan diambang kepunahan.

Saat ini, dari informasi yang didapat ada hewan paling berharga di dunia dan tersisa hanya ada satu hewan di dunia, yang mengakibatkan pasukan khusus melindunginya dengan senjata 24 jam sehari.

Kok bisa sampai dijaga seketat itu sih, memang spesies apakah itu?

Dikatakan lebih berharga daripada panda raksasa Tiongkok, hewan ini adalah badak putih jantan dari Afrika.

Konon dagingnya yang sangat lezat, serta memiliki kepala dan tanduk sangat berharga.

Hewan ini adalah salah satu yang sangat diburu di masa lalu.

Tanduknya juga dikatakan bisa menjadi obat, maka banyak pemburu meracuninya dan mengambil tanduknya secara diam-diam.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved