Deretan Mantan Preman dan Gangster Ini Pilih Hijrah, No Terakhir Preman Tanah Abang Paling Ditakuti

Kisah Mantan Preman dan Gengster Ini Pilih Hijrah, No Terakhir Preman Tanah Abang Paling Ditakuti

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Kolase Sripoku.com
Mantan Preman kini Hijrah dan jadi Mualaf 

SRIPOKU.COM - Ada istilah jika orang baik pasti memiliki masa lalu, sementara orang yang belum baik akan memiliki masa depan.

Hal itulah yang membuat seseorang tergerak hatinya untuk memperbaiki diri dengan melakukan pertaubatan.

Tentu saja pintu hidayah dari Allah SWT juga menjadi faktor utamanya dan penentunya.

Inilah yang dialami oleh lima orang preman yang dulunya sangat ditakuti.

Kemudian akhirnya mereka bertaubat dan beriman kepada Allah.

Berikut Sripoku.com rangkum sederet preman yang kini jadi hijrah.

Bak Kota Mayat! Negara Ini Gagal & Menyerah, Mayat Pasien Corona Bergelimpangan Dibiarkan di Jalan

1. Lee Amos

Lee Amos merupakan seorang pembunuh dan pemimpin geng narkoba paling ditakuti di Manchester, Inggris bernama Gooch Gang.

Dia dihukum minimal 32 tahun di penjara Whitemoor di Cambridgeshire karena tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.

Dikutip dari Daily Mail, Amos dan 10 anggota geng lainnya yang melakukan kejahatan teroganisir di Manchester dijatuhi hukuman pada 2009.

Amos dan rekannya yang juga kepala geng disalahkan atas serangkaian pembunuhan yang terjadi beberapa tahun lalu.

Namun pada 2016 lalu, Amos dilaporkan telah menjadi seorang Muslim.

Penjara Whitemoor sendiri diketahui adalah penjara dengan mayoritas penghuninya beragama Muslim.

2. Ishaq Mustaqim

Ishaq Mustaqim
Ishaq Mustaqim (Trendsmap)

Ishaq Mustaqim sama seperti anak lain pada umumnya.

Namun saat berusia 13 tahun, dia mulai berperilaku buruk dengan memakai narkoba.

Perilakunya tersebut semakin buruk. Pada usia 15 tahun, dia masuk penjara remaja selama beberapa bulan.

Dilansir dari Daily Post, mantan gengster asal Kanada dia sering keluar masuk penjara pada usia 15 hingga 18 tahun karena aksi perampokan dan pembunuhan.

Di penjara, dia memikirkan bahwa sumber kebahagiaan adalah dari materi, sehingga dia bertekad untuk bekerja keras saat dibebaskan.

"Ketika keluar penjara saya mulai mencari kerja. Namun karena tidak sekolah, cara tercepatnya adalah kriminal. Selama 10 tahun saya hidup mewah dari itu," ujarnya.

Meski dilimpahi kemewahan, ternyata Ishaq tidak merasakan kebahagiaan. Dia terus mempertanyakan esensi kebahagiaan yang sebenarnya seperti apa.

Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki Muslim yang memberi ilmu mengenai Islam, dan berjanji memberikannya Alquran untuk dipelajari.

"Selama penelitian, saya menemukan Islam adalah kebenaran. Cinta saya pada Islam karena mendapat kebahagiaan yang tidak dapat diberikan oleh wanita, uang, atau kriminalitas," ucapnya.

Dia pun menjadi mualaf pada tahun 2012. Tak cuma jadi mualaf, tapi dia juga berkeliling dunia untuk berdakwah dan kampanye pembebasan Palestina. Saat aksi Palestine Solidarity Day 2019 di Masjid Pusdai, Bandung pada November tahun lalu, dia ikut hadir mendukung aksi tersebut.

Kim jong Un Meninggal Tadi Malam Dikabarkan Media Inggris, Kondisi Pemimpin Korut Ternyata Begini

3. Abduragmaan Ruiters

Sebelum menjadi mualaf, Abduragmaan atau pria yang disapa Abi ini merupakan anggota geng di Afrika Selatan, bernama Backstreet Kids. Backstreet Kids merupakan geng yang akrab dengan dunia kriminal.

Selama 10 tahun menjadi anggota gengster tersebut, dia pernah beberapa kali tertembak ketika melakukan aksi kejahatannya. Selain bekas luka tembak, dia juga memiliki bekas luka tusuk.

"Saya ditembak dua kali di lengan dan dua kali di kaki saya," katanya, dikutip dari Aljazeera.

Atas kejahatan yang dilakukannya, dia sempat dipenjara. Di sana dia mulai menyadari perbuatannya.

Dia mengenal Islam ketika keluar dari geng tersebut, dan bergabung dengan program Cape Town's Ceasefire yang tujuannya melawan kekerasan di Hanover Park. Dia juga bertemu dengan seorang wanita Muslim yang akhirnya dinikahi dan membawanya memeluk agama tersebut.

Dia melibatkan agamanya dalam pekerjaan. Dia menggunakan pengalaman pribadinya sebagai mantan anggota geng sekaligus menerapkan keyakinannya untuk berhubungan dengan kaum muda yang terlibat dalam kelompok kriminal untuk membawa ke arah yang lebih baik.

"Islam adalah contoh yang baik untuk masyarakat jika Anda melakukan dengan cara yang benar dan percaya bahwa segala sesuatu dapat berubah, Hanya saja Anda harus percaya dengan hati dan pikiran yang bersih bahwa segala sesuatu bisa berubah," tuturnya.

Tertibkan Warga di Pelataran BKB Palembang, tak pakai Masker Langsung Dikarantina di Asrama Haji

4. Vinco Focarelli

Vinco Focarelli
Vinco Focarelli (MSN.com)

Vince Focarelli awalnya adalah seorang bos gangster bernama Comanchero yang ditakuti di Australia.

Namun dia telah taubat dan fokus pada keluarga serta membantu kalangan yang membutuhkan.

Dia pernah beberapa kali menghadapi ancaman pembunuhan antara tahun 2010-2012. Di antara waktu itu, dua rekannya tewas dan dia sendiri terluka. Sementara penembakan pada Januari 2012 membuat putranya terbunuh.

Serangan itu juga membuatnya terluka. Dia pun ditahan atas tuduhan kepemilikan narkoba dan senjata api yang menyebabkan putranya mati.

Dia menjalani hukuman selama 14 bulan dan dibebaskan pada April 2013. Setelah itu, dia menjauhkan diri dari kehidupan gelapnya.

"Saya seorang manusia dan terlepas dari apapun yang pernah saya lakukan di masa lalu, semua orang membuat kesalahan," kata dia, dikutip dari Adelaide Now.

Setelah bebas, dia memutuskan untuk meninggalkan Australia dan kembali ke negara kelahirannya, lalu pindah ke Malaysia. Di Malaysia, Vince mencoba hidup baru dan melupakan masa kelamnya.

Perlahan, dia mengenal dan memantapkan diri menjadi seorang Muslim.

Vince tidak hanya mengubah namanya menjadi Imran Abdul Salam, dia kini senang berdakwah dan aktif di kegiatan positif.

Vince juga sempat membuka restoran halal La'Fiq Cuciana di Carrington Street.

Dia memberikan makanan gratis kepada para tunawisma dan yang membutuhkan.

Sinetronnya Sukses di Tahun 2007, Lama tak Tersorot Lihat Nasib Pemeran Eneng & Kaos Kaki Ajaib!

5. Hercules

Hercules
Hercules (youtube.com)

Hercules Rozario Marshal atau Hercules ini dikenal sebagai preman dan penguasa Jakarta.

Ada banyak isu yang menyebutkan bahwa dia memiliki kedekatan dengan pejabat hingga kebal terhadap peluru.

Namun di balik kengeriannya tersebut, dia pernah menerima penghargaan Bintang Seroja dari Pemerintah saat bergerilya di Timor Timur.

Menurut pengakuannya, dia masuk Jakarta sekitar tahun 1987.

Kemudian bersama teman dari Timor Timur, dia membangun daerah kekuasaan di Tanah Abang, hingga memiliki sekitar ribuan orang anak buah.

Saat itu, dia sering berurusan dengan polisi dan sempat di penjara.

Hingga akhirnya dia mengaku tobat sejak 2006. Dia menjadi mualaf pada akhir tahun 2010.

Preman yang paling ditakuti di Tanah Abang tersebut telah menjadi pengusaha kecil-kecilan, dengan bisnis kapal serta perikanan.

Selain itu, dia membangun sekolah dan aktif dalam kegiatan sosial serta mendirikan organisasi masyarakat (ormas) dengan nama Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB).

Komjen Pol Purn Dadang Garnida Meninggal Dunia, Riwayat Tugas Pernah Jabat Kapoltabes Palembang

Diketahui, Hercules dan kelompoknya sudah malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an dikutip dari serambinews.com.

Bila melihat perawakannya, Hercules tidaklah bertubuh besar dan berotot.

Rambutnya ikal, badannya pun kurus. Dari kedua tangannya, hanya tangan kiri saja yang berfungsi normal. Tangan kanannya sebatas siku menggunakan tangan palsu.

Sementara itu, satu mata Hercules adalah bola mata palsu.

Kondisi tersebut terjadi karena Hercules pernah ditembak di bagian mata. Pelurunya pun tembus ke belakang kepala.

Meski tubuhnya kecil, Hercules disegani banyak orang karena keberaniannya yang besar.

Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali.

Rentetan insiden mengerikan itulah yang bikin sebagian orang menjuluki Hercules sebagai sosok yang tidak bisa mati.

Hercules secara terus terang mengaku sebagai seorang preman Tanah Abang.

Malah saat menjadi bintang tamu pada acara Kick Any Metro TV, Hercules mengaku bahwa menjadi preman lebih banyak suka daripada duka.

"Menjadi preman sukanya lebih banyak daripada dukanya," ujar Hercules.

Hercules juga mengaku bangga saat dirinya dibilang preman kejam dan tidak punya hati.

"Supaya saya punya nama," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved