Seorang Penjaga Kebun Ditemukan Meninggal Dunia, Ada Warga Sempat Melihat Dirinya Muntah
Sempat dinyatakan empat hari keberadaannya tidak ditemukan, Marno justru ditemukan sudah tidak bernyawa.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Leni Juwita
BATURAJA,SRIPO - Sempat dinyatakan empat hari keberadaannya tidak ditemukan, Marno justru ditemukan sudah tidak bernyawa.
Pria pendatang ini ditemukan di pondok di Desa Lontar, Kecamatan Muarajaya, Kabupaten OKU, Jumat (24/4/2020).
Saat ditemukan kondisi mayat dalam keadaan tertelentang dan sudah membusuk.
• Pasien 01 Covid-19 di OKU Sembuh, Ini Sebaran Wilayah Positif Corona di Kabupaten OKU
Penjaga kebun milik Syarifuddin ini pertama kali ditemukan oleh empat warga Desa Lontar yang sengaja mencari Marno karena sudah 4 hari tidak kelihatan.
Setelah menempuh perjalanan satu kilometer, empat warga ini tiba di pondok milik Sukanda dan tercium bau busuk yang menyengat.
Setelah diperiksa ternyata ada sesosok mayata yang sudah mulai dikerubungi belatung, mayat tersebut ternyata Marno.
Penemuan itu langsung dilaporkan kepada Kades Lontar sekitar pukul 19.30. Selanjutnya kades setempat meneruskan laporan ke Polsek Pengandonan.
Mendapat laporan itu Kapolsek Pengandonan AKP Mardin SH bersama bersama Kanit Res beserta anggota piket dan pihak medis UPTD Puskesmas Muara Jaya dan didampingi pejabat kades, bersama beberapa warga menuju ke TKP yang berjarak sektar 1 kilometer dari Desa Lontar Kecamatan Muara Jaya.
• Nggak Pernah Keluar Rumah, 3 Penyusup Virus Corona Ganggu Kesehatan Anda
Polisi menemukan mayat dengan kondisi sudah membusuk dan sebagian tubuhnya sudah dalam kondisi berulat dan kemudian di identifikasi seperlunya.
Polisi dibantu warga langsung melakukan evakuasi jenazah, selanjutnya sekitar pukul 23.00 jenazah dilarikan ke RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja dengan menggunakan mobil ambulans Puskesmas Kecamatan Muarajaya untuk dilakukan visum.
Ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Menurut informasi dari warga setempat, terakhir tanggal 20 April ada saksi mata yang melihat Marno muntah-muntah di simpang Jembatan Desa Lontar.
Setelah itu Marno tidak pernah terlihat lagi.
Mmenurut Kades Lontar, Amran, bahwa Marno merupakan warga pendatang dari Lampung dan sudah lebih kurang 5lima tahun berdomisili di Desa Lontar dengan pekerjaan terakhir menjaga kebun milik Syarifudin yang tinggal di Baturaja.