Jokowi Tantang Balik Pertanyaan Najwa Shihab, Jawab Ketus: Negara Mana yang Berhasil? Tunjukkan!

Pertanyaan itu disampaikan sang wartawan dalam acara Mata Najwa yang tayang pada (22/4/2020).

Editor: Fadhila Rahma
Kolase twitter Najwa Shihab
Presiden Jokowi dan Najwa Shihab. 

SRIPOKU.COM - Perkara lockdown atau karantina nasional, masih terus dipertanyakan oleh sejumlah pihak.

Padahal sebelumnya Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa pemerintah untuk saat ini belum akan mengambil opsi lockdown.

Diketahui sejumlah negara di dunia telah menerapkan sistem karantina nasional alias lockdown dalam upaya memutus mata rantai sebaran virus corona.

Negara-negara seperti Malaysia dan India meyakini, kuncian nasional adalah jalan terbaik untuk menghambat laju penularan pandemi Covid-19.

Sebagai ganti dari lockdown, Jokowi memilih untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah zona merah di Indonesia.

Warga Minta Jatah Sembako Malah Dianaiaya Istri Ketua RT Videonya Viral, Wajah Penuh Luka, Ada Saksi

Tes Corona Sekeluarga, Ipar Paula Verhoeven Mendadak Pingsan, Baim Wong Kaget Lihat Hasil Rapit

Najwa Shihab lantas penasaran, apakah PSBB diterapkan karena negara tidak mampu mencukupi kebutuhan dasar masyarakat atau bukan.

Pertanyaan itu disampaikan sang wartawan dalam acara Mata Najwa yang tayang pada (22/4/2020).

"Bukan karena maslaah budget, kita kan sudah belajar dari negara-negara lain, apakah lockdown itu berhasil menyelesaikan masalah?" ucap Jokowi, seperti dikutip , dilansir dari YouTube Trans7 Official, Jumat (24/4).

Instagram/@tangerang24jam

PSBB masih banyak dilanggar oleh masyarakat Indonesia

"Kan tidak, coba tunjukkan negara mana yang berhasil melakukan lockdown dan bisa membuktikan masalah ini, enggak ada, mana? tunjuk," lanjutnya.

Menurut Jokowi, pemerintah Indonesia telah mengupayakan yang terbaik dalam upaya penanganan virus corona.

"Karena setiap hari saya selalu ada briefing kertas yang di situ informasikan mengenai negara yang melakukan a,b,c (beberapa tindakan). Hasilnya apa, kemudian di sana kasus positif berapa yang meninggal berapa," ujar Jokowi.

Menurut Presiden, penanganan antar negara-negara di dunia ini tidak bisa serta-merta harus disamakan.

"Karena karakternya berbeda, tingkat kesejahteraannya berbeda, tingkat pendidikan berbeda, tingkat kedisiplinan berbeda, geografis berbeda, kemampuan fiskal juga berbeda," jelasnya.

"Jadi tidak bisa kita meniru-niru negara lain," lanjutnya.

Jokowi menegaskan, sampai saat ini tidak ada formula yang pasti mampu menangani pandemi Covid-19.

Sementara Najwa berpendapat berdasarkan data, bahwa meski belum ada formula pasti, namun adanya pengetatan yang dilakukan secara tegas terhadap masyarakat, mampu menurunkan kurva infeksi kasus virus corona.

Kompas.com

Peta negara Indonesia

"Dan itu terjadi di hampir seluruh negara di dunia walaupun dengan tingkat dan skala yang berbeda-beda," kata Najwa.

Jokowi pun membenarkan apa yang disampaikan Najwa.

Oleh karenanya opsi apapun yang dipilih, adanya tingkat kedisiplinan masyarakat, harus ditingkatkan.

Berkali-kali presiden menekankan di bagian disiplin masyarakat, itu adalah kunci terbaik menyelesaikan pandemi.

"Sering sekali kita sampaikan untuk belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah, cuci tangan, masker, jaga jarak fisik, jauhi kerumunan," kata Jokowi.

"Kalau kita melakukan itu semua dengan disiplin yang kuat, itu akan sangat mengurangi dan menyelesaikan masalah," ujarnya. (*)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved