Libur Kompetisi, Stoper Sriwijaya FC Manfaatkan Waktu Jelajah Alam Pakai Sepeda
ibur kompetisi Liga 2 Indonesia dimanfaatkan oleh Stoper Sriwijaya FC Erwin Gutawa menjelajah alam pegunungan Kalimantan Selatan dengan bersepeda.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Libur kompetisi Liga 2 Indonesia dimanfaatkan oleh Stoper Sriwijaya FC Erwin Gutawa menjelajah alam pegunungan Kalimantan Selatan dengan bersepeda.
Erwin Gutawa pun mengungkapkan sensasi keasyikannya bersepeda melewati rintangan jalan raya 20 kilometer, naik turun gunung di Gunung Mayang hingga menjumpai air terjun PAL 20, Kalimantan Selatan.
"Bersepeda di Gunung Mayang. Asyik beberapa rintangan harus naik sepada 20 km di jalan raya. Habis itu naik turun gunung. Baru ketemu air terjun. Waduh lagi capek capeknya keringatan. Ketemu air terjun PAL 20, makan bareng kita di sana. Itu seninya," ungkap Erwin Gutama kepada Sripoku.com.
Menurut stoper tangguh mengenakan kostum nomor punggung 5 ini, beraktivitas olahraga sembari rekreasi bersepeda rutin dilakukan setiap pagi hari selama libur kompetisi.
"Kegiatan saya selama di sini kalau pagi saya biasa olahraga ringan bersepeda bersama teman-teman ada di jalan raya atau di gunung. Memang itu setiap pagi hari kita lakukan di sini. Kita rencanakan hari ini mau kemana," kata Erwin Gutama.
Meski terlihat cukup mengasyikkan, namun tetap saja ini merupakan olahraga fisik yang cukup menguras tenaga.
"Dan itu cukup menguras tenaga juga bisa mengembalikan dan jaga kondisi fisik kita juga. Aktivitas sepeda ini salah satunya supaya tetap fit dan prima," kata pesepakbola berambut gondrong.
• Video: Pria di Gandus Palembang Simpan Senpira di dalam Tanah, Keok Ditembak Jatanras Polda Sumsel
• Saat Mandikan Istri Seorang Pasiennya, Saat Itu Pula Oknum Dukun di OKU Ini Berbuat Cabul
• Video : Stoper Sriwijaya FC Erwin Gutawa Lewati Rintangan Bersepeda 20 KM Jalan Raya - Gunung Mayang
Erwin bersyukur di tempat tinggal istrinya ini masih tergolong aman dari pandemi wabah covid-19 (virus corona) sehingga masih bisa melakukan aktivitas kumpul bareng teman.
"Alhamdulillah di daerah tempat istri saya di sini jauh dari virus corona yang positif. Jauhlah. Itulah aktivitas kumpul kayak main bola itu masih bisa kita lakukan selama di sini tidak ada yang positif covid-19. Alhamdulillah jauh dari covid-19," ujarnya.
Erwin terlahir sebagai pesepakbola tanpa melalui Sekolah Sepak Bola (SSB), melainkan bakat alami sebagai pemain Tarkam (Tarikan Kampung) mengajak rekannya untuk bekerja lebih keras lagi menghadapi laga kompetisi Liga 2 selanjutnya.
"Laga selanjutnya kita harus lebih fokus lagi, lebih kerja keras lagi menghadapi pertandingan selanjutnya," kata pemain asal Desa Samaenre, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) kelahiran 6 Juli 1992.
Di saat-saat tim Sriwijaya FC mengharapkan terciptanya gol untuk bisa mengungguli PSIM 2-1 lalu, justru Stoper Sriwijaya FC Erwin Gutawa membalikkan badan ogah melihat rekannya Winger Sriwijaya FC Rahel Radiansyah mengeksekusi tendangan penalti.
"Waktu main sama Rahel di Martapura tahun kemarin, itu ambil penalti pas penentuan juga, gak masuk," ujar Erwin Gutawa.
Rahel merupakan sang eksekutor tendangan penaltinya di menit ke-90 +2 membawa penentu kemenangan laga perdana Sriwijaya FC Liga 2 saat menundukkan PSIM 2-1.