Breaking News

Hari Kartini 2020

Mengenang RA Kartini atau Raden Adjeng Kartini dan Kisah Cintanya, Ini Profil Sang Pelopor Perempuan

Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Sudarwan
sripoku.com/anton
ilustrasi quotes RA Kartini 

SRIPOKU.COM Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini atau RA Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Raden Ayu Kartini atau RA Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

Raden Ayu Kartini atau RA Kartini merupakan sosok wanita pribumi yang dilahirkan dari keturunan bangsawan anak ke 5 dari 11 bersaudara ini merupakan sosok wanita yang sangat antusias dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

RA Kartini sangat gemar membaca dan menulis, tapi sangat disayangkan orang tuanya mengharuskan Kartini menimba ilmu hanya sampai sekolah dasar karena harus dipingit.

Tetapi karena tekad bulat Kartini untuk mencapai cita-citanya RA Kartini mulai mengembangkan dengan belajar menulis dan membaca bersama teman sesama perempuannya.

Saat itu juga RA Kartini juga belajar bahasa Belanda.

18 Ucapan Selamat Hari Kartini 2020 yang Indah dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia

Sempat terjadi surat menyurat antara Kartini dan Mr.J.H Abendanon untuk pengajuan beasiswa di negeri Belanda.

Tetapi semua itu tidak pernah terjadi dikarenakan Kartini harus menikah pada 12 November 1903 dengan Raden Adipati Joyodiningrat yang pernah menikah 3 kali.

Perjuangan Kartini tidak berhenti setelah menikah.

Beruntung Kartini memiliki suami yang selalu mendukung akan cita-citanya untuk memperjuangkan pendidikan dan martabat kaum perempuan.

Dari situlah Kartini mulai memperjuangkan untuk didirikannya sekolah Kartini pada tahun 1912 di Semarang.

Pendirian sekolah wanita tersebut berlanjut di Surabaya, Jogjakarta, Malang, Madiun, Cirebon.

Sekolah kartini didirikan oleh yayasan Kartini.

AAdapun yayasan Kartini sendiri didirikan oleh keluarga Van Deventer dan Tokoh Politik etis.

Kartini meninggal selang beberapa hari setelah melahirkan anak pertama bernama R.M Soesalit pada 13 September 1904.

Tepatnya 4 hari setelah kelahiran R.M Soesalit, saat itu usia Kartini masih relatif muda di usia 25 tahun.

Kartini banyak menulis tentang pandangan dan perasaannya yang kemudian dia kirimkan kepada sahabatnya di Eropa.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved