12 Sniper Paling Mematikan di Dunia, Menembak dari Jarak hingga 2500 Meter, No 11 Ada di Indonesia!
Dibandingkan dengan senjata riffle pada umumnya, sniper memiliki kelebihan khusus. Memang ia tidak didesain untuk raid alias serbu
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Dibandingkan dengan senjata riffle pada umumnya, sniper memiliki kelebihan khusus.
Memang ia tidak didesain untuk raid alias serbu, tapi sniper menang jarak dan juga akurasi.
Sniper jelas lebih mematikan, di samping pula karena peluru yang dipakai biasanya lebih besar sehingga menghasilkan damage yang besar pula.
Dalam berbagai perang yang terjadi di dunia, sosok sniper menjadi salah satu hal yang menjadi sorotan.
Sniper sendiri adalah orang yang memiliki keahlian khusus dalam menembak.
Selain mahir menembak, seorang sniper harus mahir berkamuflase ketika sedang berada di medan operasi.

• Sering Dianggap Sama, Ternyata Sniper dan Penembak Jitu Itu Berbeda Tugas, Ini Perbedaannya!
Maka tak heran jika satu orang sniper bisa membuat kalang kabut banyak pasukan musuh.
Karena tujuan sniper ialah memberi efek psikologis kepada lawannya dan mengincar sasaran dengan nilai tinggi.
Sniper dunia ada yang bisa membunuh lebih dari 2000 pasukan musuh seorang diri, atau membunuh 505 pasukan musuh hanya dalam 100 hari.
Jagoan-jagoan ini bisa menembak tepat sasaran dari jarak 1900 meter, musnahkan seluruh anggota platon sambil bersembunyi di dahan pohon, tumpukan salju atau bahkan dari kapal yang bergerak.
Bahkan pernah tercatat, seorang penembak jitu handalan membunuh penembak jitu musuhnya dengan menembak langsung dari jangkauannya.
• Berbagai Upaya Dilakukan Pedagang di Palembang untuk Melanjutkan Usaha di Tengah Wabah Corona
Penasaran? siapa saja mereka, berikut daftar sniper paling mematikan di dunia.
1. Henry Norwest
Henry Norwest adalah penembak asal Kanada yang mengklaim membunuh 115 korban saat Perang Dunia Pertama.
Ia sering dikirim ke pedalaman No Man's Land, tempat ia membunuh tentara Jerman berjumlah lusinan yang menyamar menjadi semak-semak.
Seminggu sebelum Perang Dunia I berakhir, ia dibunuh oleh penembak asal Jerman.
2. Chris Kyle
Chris Kyle adalah penembak Navy Seal Amerika yang membunuh 160 tentara musuh selama empat kali kunjungan ke Irak.
Ia bergabung ke Angkatan Laut setelah alami penderitaan berhenti berkarir sebagai pengendara rodeo.
Ia bertugas di Ramadi, Fallujah dan Baghdad, dan tercatat pernah membunuh dalam jarak 1920 meter dengan senapan jarak jauh McMillan TAC-338.
Ia mendapat julukan "The Devil of Ramadi" dan Irak bersedia membayar 60 ribu Euro atau sekitar 1 juta Rupiah untuk kepalanya.
Akhir kisahnya, ia terbunuh oleh mantan veteran perang maniak Eddie Ray Routh dalam kisaran jarak tembak di Erath, Texas tahun 2009.
3. Vasily Zaytsev
Pembunuh asal Uni Soviet Vasily Zaytsev mendapat penghargaan atas 242 pembunuhan di Perang Dunia II
Ia diajari bagaimana menembak oleh kakeknya di pegunungan Rusia Ural, dan mendaftar di tentara Soviet tahun 1937.
Ia mampu berpindah posisi dengan cepat dan menembak dengan sembunyi-sembunyi, sehingga mampu membunuh 200 tentara musuh di Peperangan Stalingrad.
Tahun 1991, ia meninggal dunia umur 72 tahun di rumahnya di Kiev.
4. Rob Furlong
Robert Furlong merupakan seorang sniper asal Canada Army.
Ia pernah ditugaskan di Afghanistan dalam operasi militer bersandi Anaconda.
Dirinya bahkan terbukti dapat menembak musuh dari jarak 2,5 km dan tepat kena kepalanya, head shot!
5. Lyudmila Pavlichenko
Kali ini tangan dingin sniper bukan hanya dari kaum pria.
Tapi berasal dari tangan wanita bernama Lyudmila Pavlichenko asal Uni Soviet (Rusia).
Bersenjatakan sepucuk senapan semi-otomatis Tokarev SVT-40, Lyudmila berhasil membunuh 36 orang dalam Perang Dunia II.
Ke 36 orang itu semuanya adalah sniper Jerman Nazi.
Penembak Red Army Lyudmila Pavlichenko diyakini telah membunuh lebih dari 300 orang selama Perang Dunia Kedua.
6. Chuck Mawhinney
Dalam perang Vietnam, mantan tentara Angkatan Laut Amerika Charles Benjamin "Chuck" Mawhinney diberi penghargaan atas upayanya membunuh 103 pasukan musuh.
Sebagai anak dari veteran tentara AL, peperangan Mawhinney meledak menjadi legenda ketika dia berhasil membunuh seluruh platon tentara Viet Cong dalam sekali waktu.
Dia diyakini bisa melakukan beberapa pembunuhan sekaligus dalam satu waktu dengan senapan jarak jauh M40.
Setelah kembali ke Amerika dengan "kelelahan pasca perang", dia habiskan puluhan tahun hidupnya bekerja untuk Dinas Kehutanan Amerika.
Ia bahkan tidak mengatakan kepada istrinya mengenai perang Vietnam yang ia hadapi.
Tahun 1991 ia resmi dikenal sebagai pembunuh dengan jumlah korban paling banyak sepanjang sejarah Angkatan Laut.
• Jerit Tangis Perempuan Ini Ketika Melihat Suami Terbujur Kaku, Ditemukan Mengapung di Sungai Rawas
7. Carlos Hathcock
Carlos Hatchcock hanya memiliki 93 pembunuhan yang terkonfirmasi.
Namun estimasi modern mengatakan jumlah korbannya berkisar dari 300 dan 400 korban.
Eksploitasinya menuntun Tentara Vietnam Utara memberi hadiah 20 ribu Euro atau 340 ribu rupiah untuk kepalanya.
Ia dijuluki oleh pasukan musuh sebagai The White Feather Sniper karena bulu burung berwarna putih yang selalu ada di topinya.
Targetnya adalah para warga kalangan atas, dan ia selalu berhasil membunuh penembak jitu musuh dengan membunuh dalam jangkauannya.
Ia meninggal tahun 1999 di Virginia Beach, Virginia, atas penyakit Sklerosis ganda.
8. Fyodor Okhlopkov
Legenda Red Army Fyodor Okhlopkov diyakini telah membunuh 429 orang saat Perang Dunia II.
Sangat sedikit diketahui tentang sniper tertutup ini.
Ia lahir di desa Siberian yang terisolasi pada tahun 1908.
Ia bergabung ke Pasukan Soviet untuk membalas dendam kematian saudaranya di peperangan.
Ia membunuh 429 korban dengan senapan jarak jauh, dan membunuh lebih banyak lagi dengan senapan mesin.
Ia meninggal pada Mei 1968 akibat penyakit.
9. Francis Pagahmagabow
Sniper asal Kanada ini membunuh 378 korban tentara di Perang Dunia I, dan meninggalkan 300 sisa tentara tetap hidup.
Ia pernah merangkak seberangi no man's land untuk mengambil amunisi dari tentara yang mati setelah rekannya kehabisan amunisi saat dikelilingi pasukan Jerman.
Ia meninggal di Parry Island Reserve tahun 1952 pada umur 61.
10. Simo Hayha