Striker Sriwijaya FC Rudiyana: Buka Usaha Gak Mesti Nunggu Gantung Sepatu
Jelang usianya yang ke-28 tahun, Striker andalan Sriwijaya FC Rudiyana ternyata sudah memiliki planing untuk membuka usaha sebelum gantung sepatu
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Jelang usianya yang ke-28 tahun, Striker andalan Sriwijaya FC Rudiyana ternyata sudah memiliki planing untuk membuka usaha sebelum gantung sepatu alias pensiun dari karir sepak bolanya.
"Ada rencana buka usaha, tapi belum terealisasi. Kalau ada jalan rezekinya sekarang pun mau, gak mesti nunggu gantung sepatu," ungkap Rudiyana.
Menurut pesepakbola kelahiran Bandung, 4 Mei 1992 ketika sebelum memutuskan untuk membuka suatu usaha harus dipikirkan matang.
"Harus penuh dengan hati cocoknya apa. Apa yang dibutuhkan orang orang agar langgeng. Jangan hanya sesaat. Pas orang lagi ramai usaha ini, ikut ikutan. Takutnya gak panjang umur usahanya nanti. Saya sama istri pingin usaha ingin ada jangka kedepan panjang lama," paparnya.
Pemilik kostum nomor punggung 29 mengaku setidaknya tengah mempertimbangkan beberapa jenis usaha yang rencananya akan digeluti.
"Kalo usahanya kuliner dan butik. Kalau ada rezeki lain juga pengen binis properti seperti kos-kosan. Kita sering obrolin itu usaha cathering. Cuma itu lagi ngolah peluangnya. Mesti bener-bener juga. Kemudian istri juga suka rias, make up," terangnya.
• Menurut Jaksa KPK, Jawaban Ahmad Yani di Persidangan Berbelit-belit, Seperti Orang Mau ke Pasar Km 5
• Mulai Besok Walikota Lubuklinggau Wajibkan Warga Pakai Masker, Ribuan Masker Sudah Dibagikan
• Jalan Masuk Puskesmas Rupit Muratara Diportal Pemilik Tanah, akan Dibuka Jika Ada Respon dari Pemkab
Untuk memulai usahanya itu rencananya bakal bertempat di Kota Bandung. Selanjutnya jika memungkinkan ada peluang, bisa di kota mana saja bakal mengembangkan usahanya.
"Tempatnya di Bandung. Syukur-syukur bisa di tempat lain ada peluang usaha di sana, kenapa tidak. Kalau untuk usaha kuliner, nanti seperti makanan Sunda. Tentunya nanti ada orang lain yang masaknya. Dari kita sendiri istri senang masak dan tahu juga resep resepnya," bebernya.
Rudiyana sendiri menceritakan berbagai hal dilakukan untuk mengisi hari-hari selama krisis pandemi corona dengan diberlakukannya Social Distancing alias di rumah aja guna menghindari penyebaran Covid-19 Virus Corona.
Terlebih di kawasan Bojongsoang perumahan Bandung Jawa Barat tempat tinggalnya Striker andalan Sriwijaya FC Rudiyana yang melakukan pembatasan alias lockdown wilayah, membuatnya rajin membuat masakan cemilan sendiri bareng istri tercintanya di komplek perumahan kawasan Bojongsoang Bandung.
Kondisi ini tak hanya memaksa dirinya harus latihan olahraga fisik di teras garasi, ia pun harus mempunyai kegiatan di rumah agar tidak bosanan.
Rudiyana melihat ada hikmah dalam menyikapi kondisi dampak dari bencana Covid-19 penyebaran Virus Corona hingga membuat semua orang untuk meninggalkan aktivitas biasanya di luar. Ia pun berharap segera kembali normal.
• 11 Calon Pimpinan Baznas Ikuti Seleksi Tertulis dan Wawancara, Dua Pendaftar Gugur Dibawah Umur
• Pensiunan PNS dan TNI Polri Dipastikan Terima THR Tahun ini
• Fotonya Mendadak Dikomentari Taqy Malik, Ria Ricis Dijodohkan dengan Eks Salmafina, Lamaran Disindir
"Mungkin biasa gerak-gerak sekarang disuruh diam. Aktivitas terbatas. Agak gimana ya. Mau ngelakuin ini banyak gak bisa dilakukan," ucapnya.
Menurut bomber pemilik kostum nomor punggung 29 ini, selama latihan mandiri pada libur kompetisi kali ini dirinya tidak dapat melakukan latihan di lapangan terbuka.
Rudiyana sang pencetak gol pada laga perdana kompetisi Liga 2 2020.saat menundukkan PSIM lalu berharap sekali bencana covid-19 virus corona ini segera berakhir.
"Harapannya yang pasti cepat pulih keadaan seperti normal cepat selesai masalah covid 19. Biar kita bisa beraktivitas," tutur eks striker Sulut United.
Ia menyatakan sedih jika kompetisi ini nantinya harus dihentikan yang mengingatkan pembekuannya kompetisi Liga beberapa tahun silam.
"Teringat waktu dibekukan masih ada Piala Presiden sama Piala Torabika karena masalah FIFA. Tapi kalau sekarang ini karena kondisi alam. Rasanya sedih juga karena kita sudah persiapan dari awal. Tiba tiba begini," ujarnya.
Ia optimis jika perkiraan 1 Julu 2020 kompetisi kembali digulirkan, Tim berjuluk Laskar Wong Kito ini bakal menemukan performa puncak saat di pertandingan nanti.
"Sekarang kalau habis lebaran dikumpulkan dan Juli sudah mulai. Kita maksimalkan waktu 1 bulan untuk bisa ke puncak kompetisi," ujarnya.
Rudiyana pun sepertinya sudah tak sabaran kakinya untuk menjebol gawang setiap lawan yang bakal dihadapi.
"Saya kemarin sempat lihat videonya besoknya saya baru nonton video full sebagai evaluasi saya. Kekurangan khususnya saya. Faktor ketenangan, beberpaa peluang saya punya. Dari kurang kenal dan kesiapannya juga. Kedepannya saya sudah lebih tahu lagi pelajaran dari pertandingan kemarin," pungkasnya.
Seperti diketahui pada musim kompetisi ini, Rudiyana mengajak istri tercintanya Shani Zakiyyah yang dipersuntingnya sejak 29 Januari 2017 tinggal di kontrakan kawasan Jl Puncak Sekuning Palembang.
Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Dodo Hamid dan Ai Kartini yang telah banyak pengalaman merumput di tim besar seperti Persib Bandung, Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan Sulut United, mengaku memiliki kesan dan cerita manis di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
"Paling berkesan waktu angkat trofi juara ISL bersama Persib Bandung di Jakabaring pada 2014. Itu momen spesial yang tak bisa dilupakan. Awal karir jadi bagian juga juara di Palembang. Ada cerita manis di Jakabaring,” katanya.