Wilayahnya Terapkan Lockdown Wilayah, Striker Sriwijaya FC Ini Punya Cara Khusus Atasi Kebosanan

Striker Sriwijaya FCpunya cara sendiri untuk mengatasi kebosanan saat diterapkannya lockdown wilayah di tempat tinggalnya untuk menghindari penyebaran

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Striker andalan Sriwijaya FC Rudiyana 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Striker Sriwijaya FCpunya cara sendiri untuk mengatasi kebosanan saat diterapkannya lockdown wilayah di tempat tinggalnya untuk menghindari penyebaran Covid-19 Virus Corona.

Terlebih di kawasan Bojongsoang perumahan Bandung Jawa Barat tempat tinggalnya Striker andalan Sriwijaya FC Rudiyana yang melakukan pembatasan alias lockdown wilayah, membuatnya rajin membuat masakan cemilan sendiri bareng istri tercintanya.

"Di rumah aja. Soalnya gak bisa keluar. Di komplek sudah lock down karantina wilayah. Bojongsoang Bandung. Gak bisa kemana-mana juga," ungkap Rudiyana.

Kondisi ini tak hanya memaksa dirinya harus latihan olahraga fisik di teras garasi, ia pun harus mempunyai kegiatan di rumah agar tidak bosanan.

"Waktu luang paling main game PUB-G. Bantu istri masak-masak eksperimen cari yang baru. Minuman cemilan. Salah satunya bikin Cibay (Aci Ngambay)," kata pesepakbola kelahiran Bandung, 4 Mei 1992.

PT Thamrin Brothers Serahkan 10 Alat Penyemprot Disinfektan ke PMI Palembang,Ada untuk Instansi Lain

Warga Sewakul Takut tak Ada yang Mau Layani Berobat, Buntut Penolakan Pemakaman Perawat yang Corona

Pelajar Terpilih dari SMKN 7 Palembang Sedang Produksi Masker dan APD untuk Tim Medis

Tampak terlihat kedua pasangan sejoli ini kompak membuat makanan yang sudah dikenal asal Kota Kembang ini

Terlihat sudah ada tumpukan beberapa lembar kulit lumpia. Lalu ada adonan tepung yang sudah dicampur irisan daun bawang dan seledri, dan tentunya diberikan bumbu serta air.

Satu persatu kulit lumpia diisi satu sendok adonan, tepung yang sudah dicampur irisan daun bawang dan seledri. Kemudian dilipat segi empat seperti martabak.

"Soalnya selama ini tinggal jauh, kita jarang masak. Makanya pas di Bandung sini dipuasin masak sendiri," ujarnya.

Diakuinya kalau memesan makanan jajanan melalui jasa dari Go-Food sebenarnya masih bisa, namun tidak bisa diantar sampai ke depan pintu rumah.

Update Corona di OKI, Satu dari 2 Positif Covid-19 Sembuh, Orang Terdekat Seluruhnya Negatif

Video: Seorang DPO Pembunuhan di Halaman Parkir CS Palembang Ditangkap Saat Liburan Ke Pagar Alam

Banyak Anjing Berkeliaran di Bandara Silampari Lubuklinggau, Petugas Cemaskan Tertabrak Pesawat

"Kalau gofood masih bisa sampai gerbang aja, gak bisa masuk. Dititip dan diambil ke satpam komplek," terangnya.

Rudiyana melihat ada hikmah dalam menyikapi kondisi dampak dari bencana covid-19 penyebaran virus corona hingga membuat semua orang untuk meninggalkan aktivitas biasanya di luar. Ia pun berharap segera kembali normal.

"Mungkin biasa gerak-gerak sekarang disuruh diam. Aktivitas terbatas. Agak gimana ya. Mau ngelakuin ini banyak gak bisa dilakukan," ucapnya.

Menurut bomber pemilik kostum nomor punggung 29 ini, selama latihan mandiri pada libur kompetisi kali ini dirinya tidak dapat melakukan latihan di lapangan terbuka.

Rudiyana sang pencetak gol pada laga perdana kompetisi Liga 2 2020.saat menundukkan PSIM lalu berharap sekali bencana covid-19 virus corona ini segera berakhir.

"Harapannya yang pasti cepat pulih keadaan seperti normal cepat selesai masalah covid 19. Biar kita bisa beraktivitas," tutur eks striker Sulut United.

Ia menyatakan sedih jika kompetisi ini nantinya harus dihentikan yang mengingatkan pembekuannya kompetisi Liga beberapa tahun silam.

"Teringat waktu dibekukan masih ada Piala Presiden sama Piala Torabika karena masalah FIFA. Tapi kalau sekarang ini karena kondisi alam. Rasanya sedih juga karena kita sudah persiapan dari awal. Tiba tiba begini," ujarnya.

Ia optimis jika perkiraan 1 Julu 2020 kompetisi kembali digulirkan, Tim berjuluk Laskar Wong Kito ini bakal menemukan performa puncak saat di pertandingan nanti.

"Sekarang kalau habis lebaran dikumpulkan dan Juli sudah mulai. Kita maksimalkan waktu 1 bulan untuk bisa ke puncak kompetisi," ujarnya.

Rudiyana pun sepertinya sudah tak sabaran kakinya untuk menjebol gawang setiap lawan yang bakal dihadapi.

"Saya kemarin sempat lihat videonya besoknya saya baru nonton video full sebagai evaluasi saya. Kekurangan khususnya saya. Faktor ketenangan, beberpaa peluang saya punya. Dari kurang kenal dan kesiapannya juga. Kedepannya saya sudah lebih tahu lagi pelajaran dari pertandingan kemarin," pungkasnya.

Seperti diketahui pada musim kompetisi ini, Rudiyana mengajak istri tercintanya Shani Zakiyyah yang dipersuntingnya sejak 29 Januari 2017 tinggal di kontrakan kawasan Jl Puncak Sekuning Palembang.

Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Dodo Hamid dan Ai Kartini yang telah banyak pengalaman merumput di tim besar seperti Persib Bandung, Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan Sulut United, mengaku memiliki kesan dan cerita manis di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

"Paling berkesan waktu angkat trofi juara ISL bersama Persib Bandung di Jakabaring pada 2014. Itu momen spesial yang tak bisa dilupakan. Awal karir jadi bagian juga juara di Palembang. Ada cerita manis di Jakabaring,” katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved