Tinju Dunia
Kalahkan Lawan dalam 38 Detik, Teddy Atlas :Ada yang Salah Dalam Diri Mike Tyson
Namun, memori perubahan sifat yang cukup aneh dari Mike Tyson sempat terekam dalam kaledioskop sejarah tinju dunia
SRIPOKU.COM - Selain terkenal dengan karier mempesonanya di atas ring, Mike Tyson sebenarnya juga hidup bersama rentetan hal-hal buruk yang melekat pada dirinya.
Mike Tyson sendiri juga menyesal telah melakukan segala tindakan tak bermoral yang pernah dia lakukan di masa lalu.
Dia bahkan menjuluki dirinya sendiri sebagai "pria paling jahat yang ada di muka bumi ini".
Namun, memori perubahan sifat yang cukup aneh dari Mike Tyson sempat terekam dalam kaledioskop sejarah tinju dunia.
• Bintang PSG Neymar Segera Miliki Calon Ayah yang Lebih Muda 6 Tahun darinya
• Gagal Susul Petrucci, Valentino Rossi Akui Skill Main Gimnya Tidak Mumpuni,Hanya Urutan ke Tujuh
• Bek legendaris Man United :Messi terlihat seperti seorang pembunuh, Saat di Liga Champions 2011
Saat itu Mike Tyson sedang menjalani pertandingan ketiganya, setelah keluar dari penjara pada tahun 1999.
Menantang Lou Savarese, Si Besi berhasil membenamkan lawannya hanya dalam waktu 38 detik saja.
Dilansir Juara.net dari Essentially Sport, mendapatkan pertanyaan tentang pertarungan dengan KO tercepatnya ini, awalnya Mike Tyson menjawab dengan kalimat yang baik.
"Saya bersaksi, hanya ada satu Tuhan dan rahmat serta hidayah selalu tercurah pada Nabi Muhammad.
Saya mendedikasikan pertarungan ini untuk saudara ku yang telah tiada, Darryl Baum. Saya akan ke sana untuk menemui anda, saya mencintai dana dari dalam hati. Doa saya untuk anak saya, um saya mencinta anda. Tuhan, Aamiin," ungkapnya.
Jim Gray yang bertugas mewawancarai Mike Tyson akhirnya mengulang kembali pertanyaannnya, yang kemudian berkakhir dengan jawaban "saya tidak tahu" dari Mike Tyson.
Hal yang mengerikan justru terjadi setelah itu.
Dengan sangat gamblang Mike Tyson yang sebelumnya bertutur kata lembut justru kembali melontarkan pernyataan yang mencengangkan.
"Saya adalah yang terbaik. Saya orang paling brutal dan ganas, dan juara yang paling kejam yang pernah ada.
Tidak ada yang bisa menghentikan saya. Lennox adalah penakluk? Saya adalah yang terbaik," ungkapnya.
"Bukan, saya adalah Alexander. Dia bukan Alexander. Saya adalah yang terhebat.