10 Fakta Gunung Anak Krakatau yang Baru Kembali Erupsi, Miliki Pulau yang Jadi Kawasan Terlarang!
merangkum fakta menarik Gunung Anak Krakatau dari berbagai sumber, simak deretannya berikut ini.
SRIPOKU.COM - Jumat (10/4/2020) malam, anak gunung Krakatau di Selat Sunda mengalami dua kali letusan hingga mengeluarkan lava dan menyemburkan abu vulkanik ke sebagian daerah di Lampung
Menurut unggahan di Twitter @BNPB_Indonesia, tercatat tinggi kolom abu dari Gunung Anak Krakatau kurang lebih 200 meter dari atas puncak atau kurang lebih 357 meter di atas permukaan laut.
Letusan abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.
Membahas tentang erupsi Gunung Anak Krakatau yang baru-baru ini terjadi, ada sejumlah fakta yang menarik untuk disimak.
TribunTravel merangkum fakta menarik Gunung Anak Krakatau dari berbagai sumber, simak deretannya berikut ini.
Seperti diketahui, akibat erupsi Gunung Krakatau pada 1883 silam membuat pulau di sekitarnya menjadi kawasan terlarang untuk ditinggali.

2. Gunung Anak Krakatau terbentuk dan muncul dari permukaan laut Selat Sunda pada 1927
Tepatnya pada 29 Desember 1927 saat sejumlah nelayan dari Jawa melihat ada uap dan abu yang muncul dari kaldera.
Bersumber dari Data Dasar Gunung Api Indonesia (Badan Geologi, ESDM, 2011) disebutkan, Gunung Anak Krakatau lahir 30 Januari 1930.
3. Sama dengan 'induknya' Gunung Krakatau, Gunung Anak Krakatau memiliki energi erupsi yang besar
Gunung Anak Krakatau sedang berproses membesar dan meninggi dengan magma dominan silika.
Biasanya, gunung dengan kandungan silika pada magma memiliki letusannya besar dan banyak mengandung gas.
• Bukan dari Anak Gunung Krakatau, Suara Dentuman di Jakarta - Bogor Misterius, Ini Penjelasan BMKG
• Rincian Bantuan Penanganan Covid-19 yang Sudah Diterima Pemprov Sumsel, Termasuk Ventilator
4. Ketinggian Gunung Anak Krakatau terus bertambah
Karena aktivitasnya tinggi Gunung Anak Krakatau masih terus bertambah 4 hingga 6 meter setiap tahunnya.
5. Gunung Anak Krakatau termasuk gunung yang tumbuh pesat
Melansir laman geomagz.geologi.esdm.go.id, volume tubuh Gunung Anak Krakatau dari dasar laut sejak 1927 sampai dengan 1981 mencapai 2,35 km kubik.