MotoGp
Sulitnya untuk Kalahkan Casey Stoner, Cerita Rossi yang Pernah Dibikin Pusing Tujuh Keliling
Selama lebih dari 20 tahun berkarier sebagai pembalap, pria asal Italia itu sudah meraih sembilan gelar juara dunia
SRIPOKU.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, mengungkapkan sulitnya untuk bisa mengalahkan Casey Stoner.
Valentino Rossi masih menjadi salah satu pembalap yang paling ditunggu aksinya di MotoGP.
Selama lebih dari 20 tahun berkarier sebagai pembalap, pria asal Italia itu sudah meraih sembilan gelar juara dunia.
Prestasi-prestasi mentereng tersebut tidak didapat Valentino Rossi dengan cara mudah.
Jatuh bangun dan kerja keras harus dia lakukan demi memenangkan kerasnya persaingan terutama saat sudah berkompetisi di kelas utama.
• MotoGP Siap Ubah Batas Usia Pebalap Kecuali Valentino Rossi
• Daya Pikat Valentino Rossi Jadi Berkah bagi Nenek berusia 102 Tahun, Penyintas Covid-19, Ingin Jumpa
• Dari 89 Kemenangan Inilah, 8 Balapan Terbaik Valentino Rossi dalam Karier Balapnya, Ada GP Belanda
Salah satu persaingan ketat yang pernah dialami Valentino Rossi untuk meraih gelar juara dunia adalah melawan Casey Stoner pada musim 2008.
Nama Casey Stoner menjadi perbicangan saat dia berhasil menjadi juara dunia bersama tim Ducati pada 2007.
Pada musim tersebut, rider berkebangsaan Australia itu sukses mengemas total 14 podium dengan 10 kali kemenangan.
Di sisi lain, Rossi harus memperpanjang puasa gelarnya menjadi dua tahun karena dia juga batal menjadi juara MotoGP pada 2006.
Pembalap berusia 41 tahun itu dibuat pusing tujuh keliling untuk menemukan cara agar bisa mengalahkan Stoner dan merebut kembali takhtanya.
Dalam sebuah wawancara, Valentino Rossi mengaku harus sampai berpikir keras bersama sahabat dekatnya Uccio Salucci jelang balapan di Laguna Seca, Amerika Serikat.
"Saya masih ingat pada malam sebelum sesi balapan itu, saya bicara dengan Uccio," kata Valentino Rossi, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Saat itu kami mengungkapkan betapa pentingnya untuk bisa finis di depan Casey Stoner pada balapan tersebut," tuturnya menambahkan.
Sosok ikonik benomor 46 itu kian fokus dan larut dalam pembicaraan saat melihat kenyataan bahwa Sirkuit Laguna Seca adalah lintasan yang sulit untuk menyalip.
"Itulah mengapa saya harus mengerahkan yang terbaik sejak tikungan pertama, saya pikir kuncinya adalah mencoba tetap di depan dan memacu ritme saya," jelasnya.