Berita Sriwijaya FC
Tak Berkecil Hati Belum Tampil Laga Perdana, Stoper Sriwijaya FC Rifki Kejar Ketinggalan
"Dari kecil kelas 4 SD sudah ikut SSB Tunas inti asuhan coach Nepi pelatihannya di Lapangan Sukarela.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Hendra Kusuma
Tak Berkecil Hati Belum Tampil Laga Perdana, Stoper Sriwijaya FC Rifki Kejar Ketinggalan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Belum diberikan kesempatan untuk tampil pada laga perdana Liga 2 saat Sriwijaya FC menundukkan PSIM 2-1, Minggu (15/3/2020) lalu, tak membuat Stopper termuda Rifki Ahmad Ale Silitonga berkecil hati.
Rifki pemilik nomor punggung 32 ini bersama 10 pemain lainnya harus duduk manis mengenakan kaos putih di tribun Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring menyaksikam laga kick-off ini.
Sementara stopper lainnya Obet Choiri nomor punggung 3, Marcel nomor punggung 23, dan Erwin Gutawa nomor punggung 5 masuk dalam daftar 18 pemaim di line up yang bermain. Satu stoper senior yang juga sang kapten tim Ambrizal nomor punggung 19 absen lantaran saat itu masih mengikuti kursus lanjutan Modul 2 Lisensi B Kepelatihan di Bali.
"Kita yang tidak masuk line up nonton di tribun stadion, tidak ada kecil hati. Biaso bae. Kan kita juga masih baru. Diambil pelajaran. Sambil memperhatikan pertandingan. Kita mendukung siapapun rekan kita yang tampil," ungkap Rifki, Jumat (3/4/2020).
Justru mantan stoper tim Bank Sumsel Babel yang berhasil menjuarai Turnamen U 20 Piala Gubernur Sumsel Tahun 2019 lalu mengaku semakin terpacu giat berlatih.
"Harus buktikan pas latihan. Banyak-banyak nambah latihan, kan masih muda. Kalau dikasih kepercayaan tampil di laga oleh coach, ya Alhamdulillah," kata Rifki.
Selama libur kompetisi dan dianjurkan social distancing lantaran Virus Covid-19 ini, Rifky mengaku masih menyibukan diri dengan program latihan yang dibekali oleh Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo Thalib.
Ia juga berharap bencana virus ini agar cepat selesai, sehingga kompetisi sepakbola Indonesia bisa kembali di gelar.
"Saya terus jaga kondisi fisik dengan latihan, semoga saja virus corona ini cepat teratasi, biar liga tanghal 1 Juli bisa digulir lagi. Kalau bencana virus ini sudah selesai semua," ujar pemain kelahiran Palembang, 17 April 2001.
Rifki mengaku rutin latihan di rumahnya dekat pabrik karet Sunan Keramasan Kertapati setiap harinya.
"Ya beginilah latihan di halaman rumah ini. Dak bisa latihan mau dimana? Ngikuti anjuran pemerintah supaya di rumah saja.
Rifki hasrat ingin memperkuat Sriwijaya FC tersebut merupakan cita-cita dari kecil dan ingin jadi pemain profesional di Sriwijaya FC.
Jebolan SMA PPLP Musi Banyuasin ini yang mirip penyanyi-penyanyi Korea mengaku dirinya sejak kelas 4 SD mengikuti SSB Tunas inti di bawah asuhan coach Nepiansyah yang terakhir kembali mengasuhnya di klub David FC.